Remarried Empress Chapter 85

95 5 0
                                    

Bab 85 – Kamu Adalah Permaisuri (2/2)

Grand Duke Kapmen mengatakan kepada saya untuk tidak perlu khawatir tentang kesalahannya. Tetapi saya tidak bisa mengesampingkan untuk tidak peduli tentang hal itu. Sekalipun itu kesalahannya, dia yang pertama kali menyerang, saya tidak bertanggung jawab atas hubungan diplomatik dengannya. Namun, saya tidak bisa langsung pergi menghadap Sovieshu. Dia masih merasa emosional, dan saya perlu dia untuk menjadi tenang terlebih dahulu. 'Mari kita bertemu esok dan bicara.' Setelah saya membuat keputusan, saya pun kembali ke kamar.

"Apakah itu benar, Yang Mulia?" Laura berlari kearah saya begitu dia melihat saya.

"Apakah itu benar bahwa Grand Duke Kapmen dan kaisar bertengkar satu sama lain?" Dia meraih kedua tangan saya, matanya berbinar-binar mengantisipasi jawaban dari saya. Sebelum saya menjawab, Countess Eliza segera menyela,

"Apakah Anda sudah makan malam, Yang Mulia?"

"Mereka saling bertukar pukulan, Nona Laura. Dan Countess Eliza, saya tidak memiliki nafsu makan. Saya akan melewatkan makan malam hari ini." Setelah menjawab masing-masing secara bergantian, saya melepas gaun yang tidak praktis yang saya kenakan.

Laura : "Bagaimana mereka bisa berkelahi? Aku mendengar bahwa mereka saling memperebutkan Anda, Yang Mulia. Apakah itu benar?"

Eliza : "Anda harus makan sesuatu. Bagaimana dengan sup bening?"

Sekali lagi, dua wanita dayang itu menanyakan pertanyaan mereka hampir bersamaan. Countess Eliza memandang Laura dengan sedikit cemberut, tetapi Laura bertekad untuk mengetahui keseluruhan cerita yang terjadi.

"Hanya sedikit kesalahpahaman, Nona Laura. Dan countess, bisakah kamu memberi saya sup sayuran saja?"

Lagi dan lagi, keduanya menjawab secara bersamaan, lalu Countess Eliza keluar dari kamar untuk menyediakan sup yang saya inginkan. Laura memihak saya dan mulai mengajukan pertanyaan lain lagi. Saya menjawabnya hingga dia puas, lalu dia mendesah,

"Aku berharap Grand Duke Kapmen menyukai permaisuri."

"Nona Laura?"

"Lalu kaisar akan menyadari betapa pentingnya permaisuri. Tentu saja aku merasa menyesal karena berpikir untuk menggunakan Grand Duke Kapmen seperti itu juga."

Malamnya, saya bertanya-tanya apakah Pangeran Heinley akan mengirimkan saya surat tentang kepergiannya yang tergesa-gesa? Tetapi tidak ada yang datang. Hingga sebelum saya tidur, tiba-tiba Queen datang. Matanya lebih gelap dari biasanya. Dia membiarkan saya membelai kepalanya dan saya pun bertanya-tanya, "Ada apa?" tapi burung itu malah menangis dan terbang kembali.

***

Hari berikutnya, setelah sarapan saya memeriksa jadwal saya dan menemukan bahwa hari ini jadwal saya cukup penuh. 'Ini mungkin lebih tidak masuk akal jika saya mengunjunginya ditengah hari atau tepat setelah bekerja.' Setelah membuat perhitungan dikepala saya, saya pun memutuskan untuk berbicara dengan Sovieshu sebelum dia menuju istana pusat. Maka saya segera menuju ke istana timur. Ketika saya tiba, Sovieshu masih berpakaian.

Kaisar : "Permaisuri datang mengunjungi ku kali ini. Sebuah kejutan yang tak terduga!"

Untungnya, dia tampak lebih tenang daripada kemarin. Mata kami saling bertemu di cermin. Dan dia tersenyum pelan ketika dia memperbaiki sebuah kancing perak di lengan bajunya. Saya lega melihat suasana hatinya yang baik kali ini.

Permaisuri : "Saya memiliki sesuatu untuk dikatakan."

Kaisar : "Memang sudah seharusnya. Kamu datang kepada ku ketika kamu memiliki sesuatu untuk dikatakan."

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang