Remarried Empress Chapter 111

310 4 0
                                    

Bab 111 – Saran Duke Elgy (2/2)

Viscount Roteschu duduk di sofa mewah dan dengan tenang menyesap teh nya. Dia benar-benar diberkati. Sebuah rumah besar yang indah, banyak pelayan, status bangsawan, kota kelahirannya yang dapat dia kunjungi kapan saja, 2 anak yang dapat di andalkan, kesehatan yang baik, dan seorang budak yang berhasil menempatkan nya disini. Hidup betapa indah baginya!

Sekarang hanya ada 3 hal yang dia inginkan. Kesehatan istrinya membaik sehingga mereka dapat menikmati kebahagiaan mereka bersama, putra nya menikahi seorang wanita dari keluarga yang baik, dan putrinya menikahi seorang pria dari keluarga yang baik pula. Dia punya harapan besar untuk kedua anaknya, terutama Rivetti. Alan tidak memiliki bakat sama sekali. Dan hari-hari ini dia banyak menghabiskan waktu untuk memanjakan bayi yang dilahirkan sebagai budak itu. Alan tidaklah sebodoh itu sehingga akan membahayakan nama keluarga, tetapi dia juga tidak membuatnya lebih baik. Tapi Alan tidak seperti saudara perempuannya yang cantik dan juga pintar, Rivetti. Dengan dukungan Viscount Roteschu, dia bisa naik tinggi ditangga masyarakat sosial.

"Rivetti! Rivetti!" Dia bersemangat dan memanggil putrinya dengan suara nyanyian. Kepala pelayan yang menyajikan teh nya menjawab,

"Nona Rivetti sedang keluar dengan teman-teman baru nya, tuan."

"Teman?"

"Ya, tuan. Mereka semua orang-orang dari kalangan keluarga besar."

Viscount Roteschu tersenyum lebar pada jawaban kepala pelayan nya seraya bergumam,

"Dia memiliki kepribadian yang baik juga. Dia rukun dengan siapapun!"

"Tentu saja, tuan." Sang kepala pelayan setuju dengan antusias. Viscount Roteschu sendiri mengangguk puas, tetapi begitu dia melihat putranya sedang memberikan susu dalam botol kepada bayi di kursi malas, suasana hatinya langsung berubah menjadi masam.

Roteschu : "Katakan padanya untuk memberi makan dirinya sendiri! Kenapa malah kamu yang memegang botol susu itu untuknya?"

Alan : "Ayah, bagaimana bisa bayi memberi makan dirinya sendiri?"

Roteschu : "Dia seharusnya bisa melakukan itu dalam 9 bulan!"

Alan : "Dalam 10 bulan, ayah."

Viscount Roteschu mendecakkan lidahnya,

"Ini bukan waktunya untuk merawat seorang anak budak, idiot! Saudari mu akan membuat debutnya di masyarakat tahun ini. Apakah kamu bisa menyadari betapa pentingnya hal ini?"

"Waktu berlalu begitu cepat..."

"Jangan hanya duduk dirumah sambil merawat bayi! Bersosialisasi lah dengan keluarga bangsawan lainnya!" Viscount Roteschu sangat marah pada putranya sehingga dia mulai berteriak. Ini bukan pertama kalinya terjadi, dan sang kepala pelayan dengan tenang menuangkan secangkir teh lagi ketika tuan nya terus berteriak pada putranya,

"Kenapa kamu tidak berinteraksi dengan pria muda lain nya sehingga seseorang bisa mengantarkan saudari mu ke debutan!"

"Dia tidak akan menyukai siapapun yang aku pilih. Rivetti bilang aku memiliki selera yang aneh, ayah. Maka dia seharusnya memilih pasangan nya sendiri."

Viscount Roteschu meminum secangkir teh panasnya dengan marah. Pada saat yang sama, bayi itu mulai menangis. Setelah cepat-cepat meletakkan botol bayi, Alan dengan terampil menenangkan bayi itu. Pemandangan seperti itu semakin menambah kemarahan Viscount Roteschu, dan membuatnya merasa seolah-olah akan meledak. Memang benar bahwa bayi itu adalah darah dari keturunan mereka sendiri dan harus di rawat dengan baik. Tetapi Viscount Roteschu tidak dapat mengerti mengapa putranya begitu menyukai seorang anak sehingga dia bahkan tidak bisa menunjukkan bayi tersebut di depan orang lain. Namun tiba-tiba...

"Kyaaaa...!!!" Ada jeritan bersemangat dari lorong dan suara langkah kaki yang cepat mendekat. Viscount Roteschu meletakkan cangkir tehnya dan melihat ke pintu saat terbuka. Putrinya yang cantik, Rivetti, masuk ke dalam ruangan. Dia pasti telah bersenang-senang dengan teman-teman barunya yang membuat suasana hatinya begitu menyenangkan.

Roteschu : "Kemarilah, sayang. Kamu akan masuk angin jika terus berada diluar. Pelayan, berikan dia selimut yang hangat dan nyaman!"

"Ya, tuan." Kepala pelayan itu melirik seorang pelayan yang berada di dekatnya dan dengan cepat sang pelayan meninggalkan ruangan untuk menjalankan tugas. Rivetti berlari kearah ayah nya.

Roteschu : "Apakah ada sesuatu yang baik terjadi, Rivetti?"

Dia siap untuk memujinya meskipun itu bukanlah hal yang istimewa. Wajahnya menawarkan senyuman.

Rivetti : "Ya, tentu saja, ayah!"

Tapi kata-kata Rivetti selanjutnya benar-benar menghancurkan harapan nya yang penuh dengan semangat.

Rivetti : "Ayah, aku akan bertemu dengan Yang Mulia Permaisuri!"

Seketika wajah Viscount Roteschu berubah menjadi sekeras batu.

Roteschu : "Siapa yang akan kamu temui?"

Rivetti : "Permaisuri."

Wajah Rivetti terlihat sangat gembira dan dia menginjakkan kakinya dengan semangat. Dia ingin sekali bertemu dengan permaisuri sejak dia berada di Rimwell.

Alan : "Ya, itu bagus untuk mu."

Viscount Roteschu meraih botol dan segera melemparkan ke dahi putranya yang tidak tahu situasi.

Rivetti : "Ayah?"

Rivetti terbelalak melihat perilaku aneh ayahnya. Sang viscount segera bangkit dari kursinya seolah-olah dia panik.

Rivetti : "Ayah, kemana ayah akan pergi?"

Roteschu : "Ke istana. Dan Rivetti...?"

Rivetti : "Ya, ayah?"

Roteschu : "Kita akan bicarakan ini lagi. Jadi, jangan melakukan hallain hari ini. Kamu mengerti?"

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang