The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)

Remarried Empress Chapter 62

Bab 62 – Cincin Red Fire (1/2)

"Apa?!"

"Saya pikir itu semacam sebuah rencana. Apa itu?"

Pangeran Heinley tampak sangat terkejut. Dia tidak menjawab dan menutup mulutnya. Pandangannya melihat kearah bawah. Ketika saya melihat wajahnya yang tenang, saya teringat kesan pertama saya tentang Pangeran Heinley. 'Tepat sekali. Dia hanya tersenyum setelah kami berkenalan. Sebelumnya, saya pikir dia tampak dingin.' Pikir saya. Bahkan jika dia mungkin baru saja berpikir, suasananya langsung terasa canggung.

"Queen, aku..." Tiba-tiba Pangeran Heinley menatap saya dan berbicara, ekspresinya melembut.

"Queen, aku tidak ingin membohongi mu."

Jawabannya memiliki banyak implikasi. Bisa baik ataupun buruk.

"Iya." Jawab saya singkat. Setidaknya, sisi baiknya dia membuktikan betapa seriusnya persahabatan yang dia jalin dengan saya. Dia tidak membuat alasan ketika opsi lain akan lebih beresiko. Tapi sisi buruknya, dia merencanakan sesuatu. Dan dia tidak bisa memberitahu saya. Yang terlintas dibenak saya adalah bahwa apapun itu bisa bersifat pribadi atau mengandung informasi rahasia tentang negaranya. Tapi ada kemungkinan bahwa rencana itu melibatkan alasan Duke Elgy yang dibawa ke Kekaisaran Timur.

Permaisuri : "Anda tidak harus menjawabnya jika Anda tidak bisa memberitahu saya, Pangeran Heinley."

Saya tersenyum dan berbicara dengan nada santai, sedangkan Pangeran Heinley menatap saya dengan tatapan gugup dan menghela nafas.

***

McKenna bersandar di dinding ruang tamu sambil menunggu sang pangeran kembali. Dia memutuskan untuk mengeluh kepada Pangeran Heinley karena memanggilnya burung bodoh didepan permaisuri asing. Dia jelas bukan burung bodoh. Dia semakin merajuk ketika kembali teringat bagaimana Pangeran Heinley menyuruhnya memainkan peran sebagai burung peliharaan. Namun, suasana hati McKenna seketika berubah ketika Pangeran Heinley memasuki ruangan dan ambruk ke sofa.

"Yang Mulia, apa kamu baik-baik saja?" McKenna tidak khawatir pada awalnya. Dia tahu betapa kuatnya Pangeran Heinley, dan jarang mengkhawatirkan kondisinya. Namun, sang pangeran tiba-tiba melambaikan tangannya.

"Yang Mulia?" McKenna membungkuk untuk menatap wajahnya dengan hati-hati. McKenna adalah salah satu kesatria yang dipaksa bermain peran sebagai burung peliharaan di depan permaisuri, tetapi Pangeran Heinley yang nampaknya terlihat kalah. 'Apakah itu tidak berhasil seperti yang dia rencanakan?' Pikirnya.

McKenna : "Yang Mulia, apakah permaisuri mengatakan sesuatu yang buruk?"

McKenna meletakkan tangannya dibahu Pangeran Heinley, tetapi dia masih mengabaikan nya. Tidak ada tanda-tanda kemarahan dari wajahnya atas apa yang telah terjadi. McKenna mulai sedikit khawatir.

"Yang Mulia, apakah kamu mendengar sesuatu yang buruk?"

"Yah, jadi McKenna...."

"Kenapa, Yang Mulia?"

"Aku....."

"Ya, aku mendengar mu. Bicaralah."

"Aku pikir aku menyukainya lebih dari yang ku kira."

Namun, jawaban Pangeran Heinley benar-benar tidak masuk akal. McKenna mengerutkan keningnya.

"Apa? Apa maksudnya?"

Pangeran Heinley membenamkan wajahnya di kedua telapak tangan nya lalu menghela nafas dengan gemetar.

"McKenna, sepertinya aku salah bicara."

"Salah bicara? Di depan permaisuri?"

Kini McKenna benar-benar kebingungan. Dia tidak bisa mencerna setiap jawaban sang pangeran.