Remarried Empress Chapter 73

80 4 0
                                    

Bab 73 – Perubahan Mendadak (2/2)

Berita itu menyebar dalam hitungan jam. Semua orang mencuri lirikan diam-diam kearah saya di istana pusat, dan buru-buru menenangkan diri ketika saya melewati mereka. Begitu tiba saatnya makan malam, saya mengirim para pekerja kembali untuk beristirahat. Meskipun saya berhasil menjaga ketenangan saya sepanjang hari, namun otot-otot di wajah saya terasa lelah.

Apa yang harus saya lakukan ketika bayi Rastha lahir? Saya ingat bagaimana permaisuri sebelumnya memperlakukan anak-anak haram kaisar. Dia telah memperlakukan sebagian besar dari mereka dengan cukup adil, tetapi dia bersikap dingin terhadap anak-anak selir yang tidak di sukainya. Tentu saja itu tidak akan mudah. Setiap orang akan bersimpati kepada anak-anak kecil dan Rastha memiliki paras yang cantik, begitupun dengan Sovieshu yang tampan, sehingga bayi mereka pasti akan seindah peri. Jika nanti saya bersikap dingin kepada anak yang begitu berharga, yang juga adalah bayi pertama kaisar, reputasi saya akan hancur. Semua orang akan menatap saya dan berbisik, 'ada apa dengan dia?' terlebih lagi, jika saya tidak ingin anak itu mendapatkan ide-ide bodoh, saya harus melahirkan anak yang sah sebelum kesenjangan usia menjadi terlalu besar.

Begitu saya memasuki kamar, saya jatuh dikursi dan mengambil nafas dalam-dalam. Seolah-olah udara disekitar ruangan mencoba menghancurkan saya.

"Yang Mulia..."

Tangan saya berada di pelipis ketika saya mengangkat kepala dan melihat Countess Eliza berada di dekat saya.

"Ya, ada apa countess?"

"Pangeran Heinley ada disini. Dia sepertinya terburu-buru ingin menemui Anda..."

"Pangeran Heinley?" Saya terheran lalu berdiri dari kursi. Kenapa dia ada disini? Sejak menjadi teman rahasia, Pangeran Heinley tidak pernah datang untuk mengunjungi saya secara langsung, hanya memilih untuk bertukar salam dan basa-basi ketika kami bertemu diluar. Saya juga mengunjunginya hanya sekali ketika saya khawatir tentang Queen. Jika dia datang sendirian, itu pasti prihal mendesak.

Permaisuri : "Baiklah, bawa dia masuk."

Karena prihatin, saya segera pergi ke ruang tamu. Saya tidak perlu berganti pakaian karena saya belum melepas pakaian formal saya. Pada saat yang sama, ketika saya memasuki ruang tamu, Pangeran Heinley juga masuk.

Countess Eliza : "Apakah Anda ingin teh, Yang Mulia?"

Permaisuri : "Ya, terimakasih, countess."

Begitu Countess Eliza menutup pintu dibelakangnya, Pangeran Heinley berjalan kearah saya dan mengangkat kedua tangan nya ke udara.

Heinley : "Aku sudah lama ingin menghibur Anda. Boleh kah aku memeluk Anda sebagai seorang teman?"

Saya menatapnya, dan Pangeran Heinley juga menatap saya dengan rasa semangat.

Heinley : "Teman saling berpelukan untuk kenyamanan."

Oh... Jadi untuk itulah dia ada disini. Dia berlari kesini untuk menghibur saya. Rasa lega pun membanjiri tubuh saya.

Permaisuri : "Baiklah."

Segera setelah saya melangkah kearahnya, dia pun memeluk saya dengan erat. Mau tak mau saya memperhatikan ketegasan dan luas bahunya. Saya menyandarkan dahi saya, menghirup aroma yang sangat akrab dihidung saya. Itu adalah aromanya Queen. Apakah Queen berbau seperti pangeran atau apakah pangeran yang berbau seperti Queen?

Meskipun pelukan Queen menenangkan, namun tubuh Pangeran Heinley jauh lebih besar. Saya merasa aman karena diliputi dalam pelukannya. Segalanya akan baik-baik saja, seperti yang dikatakan tubuhnya. Dan diantara aroma yang akrab dan lengan yang tidak akrab bagi saya itu, kekacauan dalam pikiran saya pun mereda. Bahkan suara detak jantungnya memberi saya rasa aman. Itu suara yang sehat, keras, dan terdengar cepat.

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang