Remarried Empress Chapter 26

97 7 0
                                    

Bab 26 – Aku Dalam Perjalanan Untuk Menemukan Mu (1/2)

Saya langsung curiga. Pelayan itu mungkin tidak tahu tentang isi suratnya. Saat ini saya masih terus berkirim surat dengan santai. Dan kami masih saling berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Kenapa dia mengatakan kebohongan? Jika rumor itu terbukti palsu, dia bisa saja ditangkap dengan mudah. Apakah Rastha ada hubungan nya di balik semua ini? 'Apakah Viscountess Verdi yang membocorkan pada Rastha tentang surat-surat itu?' Saya sibuk tenggelam dalam pikiran setelah mendengar gosip Laura. Dan Laura pun juga berpikiran yang sama. Dia menatap saya dengan aneh. Saya menggelengkan kepala padanya dan tersenyum. Jika pelayan itu terbukti bohong, dia akan bertanggung jawab atas perilakunya. Saya tidak perlu khawatir tentang itu

***

Paul McKenna adalah pemimpin Ordo Naga, itu adalah sekelompok kesatria yang secara pribadi juga dipimpin oleh Pangeran Heinley. Serta asisten pribadi Heinley. Meskipun dia tidak terdaftar pada silsilah keluarga, McKenna adalah sepupu Pangeran Heinley. Dan dia juga menjabat sebagai pembantu dekat sang pangeran. Dia unggul dalam sastra dan seni bela diri. Semakin besar kemungkinan Pangeran Heinley akan menggantikan tahta, maka semakin banyak pula perhatian yang di terima McKenna. Semua orang memujinya karena dia menjadi kesatria yang mendukung sang pangeran. Tapi itu hanyalah sudut pandang dari luar, menurutnya sendiri, dia memandang dirinya tidak hanya sebagai pendukung sang pangeran tetapi sebagai bagian dari bidak caturnya yang paling kuat.

McKenna : "Apakah kamu tahu topik apa yang sedang di bicarakan oleh semua orang?"

Ini adalah rutinitas biasa yang selalu kami lakukan. McKenna tidak bisa mengerti apa yang ada di dalam kepala Heinley.

Heinley : "Apa? Hal apa yang sedang mereka bicarakan?"

Pangeran Heinley memberinya senyum, sesegera mungkin otot menegang di dahi McKenna. Dia benci senyum penuh kelicikan itu.

"Desas-desus bahwa seorang pangeran dari satu negara sedang mencari pelayan istana. Katanya itu adalah kisah romantis. Semua orang ingin tahu tentang hal itu, dan ketika aku melewati mereka, topik itu saja yang selalu mereka bicarakan."

"Hmmm..." Senyuman Pangeran Heinley semakin lebar. Dia mengangguk-angguk kan kepalanya.

"Ini bukan waktunya untuk tersenyum. Bagaimana kalau dalam beberapa hari rumor itu menyebar keseluruh ibukota?"

"Kalau itu terjadi, kamu bisa meninggalkan ku sendirian selama beberapa hari." Pangeran Heinley memandang McKenna dengan acuh tak acuh. McKenna menghela nafas,

"Kenapa kamu membiarkan penipuan semacam ini menyebar? Kamu kan tahu pelayan itu bukan teman menyurat mu."

Kerutan kecil terbentuk di antara alis pangeran, dia menatap teman disamping nya itu dengan penuh curiga.

"Bagaimana kamu tahu tentang itu, McKenna?"

"Apa kamu pikir aku hanya melihat mu sekali dalam setahun, Yang Mulia? Hanya dengan melihat ekspresi wajah mu saja aku bisa yakin bahwa kamu hanya berpura-pura. Seluruh wajah mu tertutup oleh perasaan kecewa, jadi tentu saja bukan pelayan itu orang nya."

Heinley terdiam. Tak seharusnya dia berkelit dengan McKenna.

McKenna : "Apakah secara kebetulan kamu jatuh cinta padanya dan kamu rela membiarkan dirimu tertipu?"

Berpikir seolah-olah dia memahami kasus ini, McKenna mundur selangkah. Namun wajah sang pangeran berubah seperti batu, dan hal itu membuat McKenna menyadari bahwa asumsinya salah.

McKenna : "Jadi... Kenapa kamu membiarkan hal itu terjadi? Kamu harus memberi tahu ku apa yang kamu pikirkan sehingga aku bisa mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi nantinya."

Air mata frustasi terpancar dari kedua mata McKenna. Bahkan jika Pangeran Heinley melakukan ini tanpa niat, hasilnya selalu sama. Banyak kasus yang telah diperbuat oleh Pangeran Heinley dan McKenna adalah orang yang selalu membersihkan segala kekacauan yang telah diperbuatnya. Tak peduli apakah hasilnya baik atau buruk. McKenna setidaknya menginginkan peringatan dini.

Heinley : "Aku ingin membuat mimpi yang bahagia."

McKenna : "Apakah kamu sedang jatuh cinta?"

Heinley : "Tidak... Tidak seperti itu McKenna."

McKenna : "Jadi apa maksudmu dengan mimpi bahagia? Apakah belakangan ini kamu memiliki mimpi buruk atau semacamnya?"

Heinley : "Lebih aman untuk bangun dari mimpi buruk. Realitas lebih nyaman."

McKenna : "Ya memang seharusnya seperti itu."

Heinley : "Tapi bagaimana jika kamu terbangun dari mimpi bahagia?"

McKenna : "Rasanya seperti mati dengan sia-sia."

Pangeran Heinley menyeringai, dia pura-pura menembakkan pistol dengan jarinya.

"Nah itu! Aku memperingatkan si pelayan dengan sangat jelas. Kalau dia berbohong, aku akan menjadi sangat marah sampai-sampai aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan padanya."

McKenna : "Jadi maksud mu... Kamu akan membuatnya bahagia, lalu meninggalkan nya?"

Heinley : "Ya.. Seperti itu."

Senyum sang pangeran makin melebar.

McKenna : "Kamu memiliki kepribadian yang buruk, kamu tahu itu?"

McKenna mendecak lidahnya sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya,

"Bukankah lebih baik langsung menghukum nya saja karena telah menipu Keluarga Kerajaan?"

Itu terlihat lebih sederhana dan dia tidak bisa melihat alasan Pangeran Heinley kesulitan melakukan penghukuman itu.

Heinley : "Tidak. Aku percaya kalau luka hati lebih dalam dibanding luka tubuh."

McKenna : "Dalam kasus-kasus ekstrim kamu bisa memenjarakan atau mencambuknya."

Heinley : "Tidak McKenna. Jangan lakukan itu, itu akan membuat citra ku terlihat buruk."

Pangeran Heinley kemudian dengan lembut mengkritiknya karena setengah cerdas, dan McKenna mengepalkan rahang nya.

Heinley : "Kenapa aku harus mematahkan kesan pangeran yang playboy dan suka main-main hanya karena seorang pembohong?"

McKenna menghela nafas.

"Ya, baiklah, Yang Mulia. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan. Tapi kapan kamu akan bertemu dengan teman menyurat mu yang sebenarnya? Kamu pasti sudah tahu siapa dia kan?"

"Ya, tentu saja aku tahu. Tapi dia akan menyangkal nya kalau langsung ku beritahu. Dan tentu saja aku tidak bisa memberitahu nya kalau aku seekor burung, kan? Dan mengakui bahwa akulah yang mengantarkan surat-surat itu dalam wujud burung."

"Ya, itu benar-benar rahasia."

"Jadi akan ku tunjukkan pada dia."

"Transformasi mu dari wujud manusia ke wujud burung?!"

"Ah, bukan itu! Akan ku tunjukkan tentang seni saling menemukan. Aku dan teman menyurat ku pasti akan saling bertemu nantinya."

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang