Remarried Empress Chapter 95

102 4 0
                                    

Bab 95 – Apakah Mustahil? (2/2)

Pengaturan pemakaman Raja Barat dilakukan setelah kabar kematian nya menyebar. Jika dilakukan persiapan sebelum kematian nya, maka akan dianggap pertanda buruk, tidak peduli seberapa parah kondisi sang raja. Oleh karena itu, raja yang baru diminta untuk segera mengatur penobatan nya serta pemakaman pada hari yang sama. Heinley mungkin bisa berbagi beban dengan seorang ratu di sisinya, tetapi dia masih lajang dan akhirnya dia 2 kali lipat lebih sibuk dari seharusnya.

Setelah hari yang begitu menyibukkan, Heinley dengan susah payah menuju ruang bawah tanah dimana peti mati saudara laki-lakinya ditempatkan. Dia ingin mengingat saudaranya sendirian ditempat yang begitu tenang dan sejuk, tetapi ketika dia tiba disana, sudah ada sosok yang dikenalnya berdiri di dekat peti sang mantan raja. Itu adalah kakak ipar Heinley, sang mantan ratu, Christa.

"Kakak ipar?" Heinley memanggilnya dengan canggung dan mendekat. Mereka berdua tidak sering bertemu muka, tetapi ketika dia bertemu dengannya kini, dia merasa aneh memanggilnya "Kakak Ipar". Saat dia masih menjabat sebagai Ratu Kerajaan Barat, dia biasa memanggilnya dengan "Yang Mulia." Christa menoleh untuk menatapnya dan tersenyum lemah. Dia mengusap matanya dengan ujung jarinya. Dia terlihat seperti habis menangis.

"Apa kamu baik-baik saja?" Heinley berhenti sekitar 5 langkah darinya. Dia melihat ke sekeliling Christa dan menemukan bahwa dia hanya sendirian diruang kosong ini.

"Dimana para wanita dayang mu? Kenapa kamu kesini sendirian ditempat yang dingin ini?"

"Aku hanya ingin sendiri disini tanpa siapapun."

"Kamu bisa masuk angin."

"Aku tidak selemah itu."

Alih-alih berdebat, Heinley memberikan saputangan dari saku dada nya pada Christa. Christa kembali meneteskan air mata.

"Terimakasih." Dia mengulurkan tangan nya untuk menerima saputangan Heinley. Tetapi ketika jari-jarinya hendak menyentuh saputangan itu, Heinley malah menarik kembali saputangan itu dengan permintaan maaf. Christa terkekeh ketika dia melihat bahwa ada huruf sulaman pada ujung saputangan tersebut, dan dia yakin itu bukanlah milik Heinley.

"Itu pasti milik orang lain."

"Ah iya, seseorang yang sangat penting."

"Sangat penting?"

"Ya, sama pentingnya seperti matahari." Heinley tersenyum lemah.

Christa hanya melihat saputangan itu sekilas tapi tidak dapat menduga nama pemiliknya yang hanya diwakili oleh huruf inisal saja. Heinley memiringkan kepalanya dan mengeluarkan saputangan yang berbeda.

"Terimakasih." Christa mengambil saputangan itu dan berhenti berspekulasi tentang pemilik saputangan tadi. Lalu segera mengusap matanya.

Heinley : "Sebelum saudara ku meninggal, dia memberikan wasiat pada ku untuk melindungi mu."

Mata Christa membelalak dengan saputangan yang masih berada di dekat matanya. Namun dia segera menurunkan itu dan tertawa kecil.

"Dia adalah pria yang baik."

"Maka dari itu... Jika seseorang melakukan atau mengatakan sesuatu yang buruk padamu, tolong beritahu aku."

"Terimakasih atas kata-kata mu."

"Tidak, ini bukan hanya sekedar kata-kata."

Pada ketulusan ucapan Heinley, Christa pun mengangguk,

"Baiklah, aku akan lakukan."

Lalu Heinley bertukar beberapa kata lagi dengan Christa sebelum dia meninggalkan nya diruang bawah tanah. Selanjutnya, dia akan membuat kantor sementara yang akan dia gunakan sampai hari penobatan selesai. McKenna menghadapi tumpukan kertas, dan dia berdiri dengan erangan ketika dia melihat Heinley.

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang