Remarried Empress Chapter 74

112 6 0
                                    

Bab 74 – Kebaikan (1/2)

"Bicaralah pelan-pelan, duchess." Saya meremas tangannya saat saya berbicara dengan suara yang menenangkan. Wanita bangsawan itu menatap saya, matanya yang lebar dipenuhi oleh rasa sakit.

"Dia tidak akan pergi ke pengadilan, Yang Mulia."

"Tidak ada pengadilan?"

"Ya, kasus Viscount Langdel tidak akan pergi ke ketua hakim."

Ketua hakim adalah salah satu pendukung bangsawan itu. Jika dia diam-diam memberitahu Duchess Tuvania, maka kemungkinan hal itu adalah benar.

Permaisuri : "Mengapa? Ah, apakah itu karena Nona Rastha sedang hamil?"

Wanita bangsawan itu menggigit bibirnya dan mengangguk,

"Iya, aku yakin kaisar tidak akan menuntut Viscount Langdel atas percobaan pembunuhan wanita itu, tetapi atas kematian bayi kerajaan."

Dalam peristiwa itu, eksekusi mati adalah hasil yang tak terbantahkan bagi Viscount Langdel. Sovieshu ingin hal itu terjadi dengan cara apapun. Jika kasusnya sampai ke hakim ketua, Sovieshu khawatir dengan apa yang akan dibeberkan oleh Viscount Langdel di pengadilan terbuka.

Duchess Tuvania : "Aku sudah mendengar semua itu setelah dia menikam wanita itu dan dia berteriak."

Permaisuri : "Iya."

Duchess Tuvania : "Viscount Langdel....."

Wanita bangsawan itu menarik napas dalam-dalam dan menatap saya dengan mata serius.

Permaisuri : "Viscount Langdel adalah seorang pria muda yang jujur. Dia tidak akan melakukan ini tanpa alasan."

Duchess Tuvania : "Aku tahu, bahkan jika dia punya alasan sekalipun, dia tidak seharusnya menikam orang lain. Tapi setidaknya cobalah untuk memberinya pengadilan. Dengan begitu dia bisa membela dirinya."

Air mata Duchess Tuvania mengalir kembali hingga ke pipinya. Pasti menyakitkan baginya bahwa pria yang membela kehormatannya sekarang terancam hukuman mati. Dimasa lalu, saudara laki-laki Duke Tuvania telah mengambil nyawanya sendiri karena cintanya pada Duchess Tuvania. Dia tidak pernah membiarkan dirinya menunjukkannya, tetapi kejadian itu mungkin telah membuatnya trauma.

Permaisuri : "Saya sendiri sedang mempertimbangkan untuk berbicara dengannya."

Saya mengusap punggungnya dan menunggu sampai dia merasa sedikit tenang, Duchess Tuvania menatap saya dengan mata bulatnya.

"Anda akan melakukan itu, Yang Mulia?"

Saya mengangguk setuju.

"Ya, tentu saja. Saya pun memiliki kecurigaan sebetulnya."

"Apa maksud Anda?"

"Saya curiga Nona Rastha mencoba mendeskritkan mu."

"Jadi... Apakah rumor itu benar, Yang Mulia?"

"Saya akan mencari tahu lebih banyak sendiri."

Duchess Tuvania mengepalkan tangannya.

Permaisuri : "Saat ini kaisar sedang pergi. Saya tidak berpikir bahwa dia akan mengirim Viscount Langdel ke pengadilan, tapi jangan khawatir, saya akan mengunjungi viscount."

Mata sang duchess segera cerah,

"Terimakasih... Terimakasih, Yang Mulia." Wanita bangsawan itu menarik napas dalam-dalam. Saya memberinya saputangan milik saya, tetapi dia hanya mengambilnya dan menggenggamnya tanpa menyeka air matanya. Setelah beberapa saat, dia melipatnya dan bertanya,

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang