The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)

Remarried Empress Chapter 40

Bab 40 – Favorit Queen (1/2)

Apa yang salah? Saya menangkap wajah keterkejutan Pangeran Heinley. Mata ungunya melesat disekitar aula.

"Pangeran Heinley?"

"Aah... Queen sedang sibuk sekarang. Tidak, uumm... Maksud ku, Queen cukup pemalu. Dia akan merasa malu setiap kali ada dua orang atau lebih diruangan itu bersamanya."

"Apa?" Saya mengkerutkan dahi. Selama ini Queen telah bermain-main dengan para wanita dayang saya. Saya menatapnya dengan ragu dan wajah Pangeran Heinley seketika memerah. Untuk beberapa alasan, dia tidak ingin melihat Queen bersama saya. Ah, mungkin terlalu sungkan jika Pangeran Heinley masuk ke kamar saya atau jika saya masuk ke kamarnya, atau bahkan jika kami menghabiskan waktu bersama ditaman pada malam hari.

"Saya minta maaf. Saya membuat permintaan yang tidak masuk akal."

Kami memutuskan untuk tidak bersikap ramah di depan umum. Namun Pangeran Heinley mengerang dan meletakkan tangannya di dahi.

"Tidak.. Bukan itu.. Maksudku lagi pula apa yang ingin Anda tanyakan tentang Queen?"

"Favoritnya..."

"Permaisuri." Dengan sigap Pangeran Heinley langsung menjawab dan nadanya yang tegas.

"Apa?"

"Ya, favoritnya Queen adalah permaisuri."

Saya terperanjat. Seketika wajah sang pangeran kembali memerah. Untuk yang kesekian kalinya, kenapa wajahnya sangat merah sekarang? Dia terlihat sangat malu. Apakah terlalu kekanak-kanakan mengatakan bahwa burung itu tampak seperti manusia? Saya tersenyum dari bayangan yang mempesona, tetapi bukan itu yang ingin saya tanyakan.

"Kalau begitu tolong katakan padanya terimakasih."

"Ya, Queen. Akan ku sampaikan."

"Dan saya juga ingin tahu makanan kesukaan nya."

"Oooh... Makanan..."

"Saya biasanya membawa air ke kamar saya, tapi saya juga ingin memberinya sesuatu untuk dimakan."

"Queen akan menyukai apapun yang Anda berikan padanya."

Saya pikir Pangeran Heinley merespon terlalu banyak dari sudut pandangnya sendiri.

"Tetap saja, pasti ada sesuatu yang paling dia sukai."

"Tidak. Dia burung yang baik, jadi dia akan makan apa saja yang Anda berikan." Dia tiba-tiba mengencangkan bibirnya dan memalingkan kepalanya. Rahangnya mengepal seolah sedang berusaha menekan tawa. Apakah Queen cukup rakus? Atau apakah dia mengatakan itu hanya sebagai lelucon?

Sebelum saya bisa bertanya kepadanya hal lain, Pangeran Heinley berbalik untuk pergi. Seraya mengatakan dia akan mengirimkan Queen segera.

***

Ketika saya kembali ke kamar, saya segera membuka jendela sehingga Queen bisa masuk begitu dia tiba. Ketika Pangeran Heinley pertama kali menawarkan untuk mengirimkan Queen, saya hanya ingin memeluk burung yang hangat itu, tetapi ketika kami berbicara lebih banyak, saya memutuskan untuk memberi Queen makanan yang enak juga. Saya berkonsultasi dengan Artina tentang masalah ini.

Permaisuri : "Makanan seperti apa yang biasanya disukai burung, Artina?"

Penjaga Kekaisaran memiliki burung pembawa pesan mereka sendiri, dan saya menduga bahwa Artina juga memiliki lebih banyak pengetahuan tentang burung daripada saya. Seperti yang diharapkan, dia menjawab tanpa ragu-ragu.

Artina : "Burung-burung menyukai serangga."

"Serangga?"

"Ya, Yang Mulia. Seperti ulat, nyamuk, ngengat..."