Remarried Empress Chapter 44

159 5 0
                                    

Bab 44 – Orang Yang Tidak Berubah (1/2)

Sejujurnya, saya meragu apakah ketegangan diantara kami bisa diredakan begitu cepat, tetapi penolakkan hanya akan memperburuk hubungan kami. Saya tahu jawaban rasionalnya adalah "Ya." Hubungan yang tidak harmonis antara kaisar dan permaisuri akan mengungkapkan kelemahan kita didepan musuh. Dan bahkan jika Sovieshu mencintai wanita lain, itu adalah tugas saya untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa hubungan kami tetap baik-baik saja.

Kaisar : "Permaisuri?"

Namun jawabannya tercekat di tenggorokan saya. Harga diri saya memar. Sulit untuk tidak terpengaruh oleh emosi yang kuat ketika suami saya mencintai wanita lain dan mengambilnya sebagai selirnya. Kapanpun, saat saya dan Sovieshu memiliki masalah sebelumnya, itu dapat diabaikan dengan mudah, tapi hal itu tidak terjadi lagi. Siapapun yang memiliki kecerdasan pasti tahu kapan pun ketika kami bertengkar, itu pasti tentang Rastha.

"Iya." Saya memaksakan senyum dan mengangguk.

"Aku tidak sabar menunggu itu." Ketika mendengar jawaban saya, Sovieshu tersenyum dan mengangkat lengannya lagi.

Kaisar : "Haruskah kita berjalan bersama?"

Permaisuri : "Tentu saja."

Kami berjalan-jalan bersama tanpa kata. Sepatu kami bergema dijalan bebatuan, dan angin sepoi-sepoi berterbangan diwajah kami. Di masa lalu, saya telah berjalan-jalan dengan sangat menyenangkan bersama Sovieshu. Tidak ada keheningan dan semua terasa nyaman. Tapi kini semua itu telah hilang sekarang...

Saya menahan diri untuk tidak menghela nafas dan Sovieshu tiba-tiba memecah keheningan,

Kaisar : "Apakah kamu tahu bahwa Grand Duke Kapmen masih berada di istana?"

Permaisuri : "Iya."

Saya telah melihat dokumen yang relavan, tentu saja, tetapi mengapa dia tiba-tiba menyinggung nama Grand Duke Kapmen? Saya mendongak dan Sovieshu menjelaskan,

Kaisar : "Kapmen ingin membuka hubungan diplomatik antara Rwibt dan benua Wol."

Oh, jadi itu sebabnya dia masih berada disini. Lalu Sovieshu melanjutkan,

"Para pejabat memiliki pendapat yang berbeda-beda, apakah ini akan bermanfaat atau tidak. Benua Hwa tempat Rwibt berada tentu saja eksotis dan menarik. Tetapi terlalu berbeda dari benua Wol. Selain itu, kita terlalu jauh untuk saling mempengaruhi secara signifikan."

Permaisuri : "Upaya membangun perdagangan akan menguras pundi-pundi negara."

Kaisar : "Nah itu, tepat sekali. Ada banyak hal yang harus di diskusikan. Apa pendapatmu, permaisuri?"

"Grand Duke Kapmen lulus dari akademi sihir di Wirwol. Otonomi atau tidak, jelas di wilayah Kekaisaran Timur. Rwibt mungkin terlalu berbeda dalam budaya, tetapi Grand Duke Kapmen telah menghabiskan bertahun-tahun di kekaisaran ini dan pasti dia juga telah memikirkannya lebih dari siapapun. Kekaisaran Timur berada dalam posisi relatif baik untuk membuka hubungan diplomatik. Jadi tidak ada alasan untuk melewatkan kesempatan ini."

Sovieshu sering berkonsultasi dengan saya tentang berbagai masalah dan saya secara alami menjawab. Dia mengangguk setuju. Alih-alih mengomentari jawaban saya, dia malah sedikit mengubah topik pembicaraan,

"Apa kamu pernah melakukan percakapan pribadi dengan Grand Duke Kapmen?"

Grand Duke Kapmen pernah mengkritik saya karena tidak becus berurusan dengan Rastha. Haruskah itu disebut percakapan?

Permaisuri : "Ya... Secara garis besar."

Baiklah, saya akan menyebutnya itu percakapan. Sovieshu berbicara lagi,

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang