Remarried Empress Chapter 43

126 6 0
                                    

Bab 43 – Pertahanan Dinding Besi (2/2)

Sovieshu memanggil saya dengan suara tegas dan mengerutkan keningnya.

Kaisar : "Kamu dengannya?"

Saya tidak ingin menjawabnya karena perasaan saya tentang Sovieshu masih belum terselesaikan.

"Iya." Saya memberikan jawaban yang paling blak-blakkan, dan kerutan di dahi Sovieshu semakin dalam.

Kaisar : "Pangeran Heinley, berapa lama kamu akan tinggal disini?"

Pangeran Heinley menjawab dengan senyum lebar, meskipun dia bertengkar dengan kaisar hanya beberapa hari yang lalu.

Heinley : "Sekitar 2 minggu atau 3 minggu, ku kira begitu."

Kaisar : "Bukankah itu terlalu lama? Raja Barat sedang dalam kondisi yang tidak baik, dan akan lebih buruk bagi putra mahkota untuk terlalu jauh darinya."

Sovieshu tidak malu menyembunyikan ketidaksukaan nya pada Pangeran Heinley. Itu sudah terbangun sejak konflik Pangeran Heinley dengan Rastha. Namun pengamatan Sovieshu tidaklah salah.

Heinley : "Terimakasih atas perhatian Anda."

Pangeran Heinley merespon dengan senyuman sederhana dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Keheningan yang tegang melanda dua orang tersebut.

"Saya pergi dulu, Yang Mulia." Saya segera mengucapkan selamat tinggal kepada Sovieshu karena kami hanya akan menyakiti perasaan satu sama lain jika saya tinggal lebih lama. Namun Sovieshu nampak tersinggung dan memanggil saya lagi,

"Permaisuri."

Pandangan itu... Apakah dia hanya ingin menghina saya didepan Pangeran Heinley? Itu adalah pikiran pertama saya karena telah belajar dari pengalaman masa lalu. Untuk ketidak beruntungan saya, atau mungkin itu adalah berkah. Dia berbicara kepada Pangeran Heinley terlebih dahulu.

Kaisar : "Aku perlu berbicara dengan permaisuri, dan aku harap kamu pergi dengan caramu sendiri."

Heinley : "Aku sedang berjalan-jalan dengannya, Yang Mulia."

Kaisar : "Ada yang ingin ku katakan kepada permaisuri, Pangeran Heinley."

Sovieshu memotong antara saya dan Pangeran Heinley dan dia mengulurkan tangannya untuk saya ambil. Ketika saya melihat Pangeran Heinley, terlihat bibirnya terkatup rapat seolah dia berharap saya tidak mengikuti suami saya. Tapi saya meraih tangan suami saya dan merasa kasihan pada Pangeran Heinley yang tampak seperti golden retriever yang sedih. Sementara Sovieshu melotot tajam padanya.

Kaisar : "Mengapa kamu melihat permaisuri dengan ekspresi yang menyedihkan?"

Sovieshu menatapnya seolah-olah dia menganggapnya itu adalah tatapan yang menyedihkan.

Heinley : "Permaisuri mengajak ku berkeliling dan kaisar telah mengambil pemandu ku."

Kaisar : "Permaisuri adalah istri ku, bukan pemandu wisata untuk seorang pangeran."

Sovieshu melingkarkan lengannya dengan posesif dipundak saya. Saya tidak bisa menyangkalnya dan menghela nafas, lalu berjalan disamping langkah kakinya. Baru setelah Pangeran Heinley tidak terlihat lagi, dia segera melepaskan lengannya.

Kaisar : "Kenapa kamu muncul bersama playboy itu?"

Permaisuri : "Saya bertemu dengannya dijalan saat dari tempat kerja."

Kaisar : "Biarkan orang lain yang menanganinya mulai sekarang. Ada banyak orang lain di istana, tapi dia ingin permaisuri membimbingnya?"

Permaisuri : "Pangeran Heinley adalah penerus negara kuat dengan kekayaan dan kekuatan militer yang luas. Kita tidak harus dalam kondisi buruk dengan nya."

Sovieshu melirik ke arah kesatria seolah seperti menyuruhnya untuk tidak mengikuti mereka berdua. Dan kesatria pun berhenti, lalu melangkah pergi. Sovieshu menyandarkan lengannya ke pilar dan menatap saya dengan mencela. Saya curiga dia tidak ingin saya memiliki hubungan dengan pria yang telah merendahkan Rastha.

Kaisar : "Sejujurnya, aku tidak ingin kamu mengurus dia."

Ya, jelas kan? Saya sudah tau itu. Terlihat sangat jelas. Dia tersenyum muram dan menekankan kata-katanya.

Kaisar : "Dia memiliki wajah yang tampan dan dia bertingkah seperti anjing peliharaan didepan mu. Tapi hanya akan menjadi skandal jika kamu bergaul dengannya."

Permaisuri : "Skandal?"

Kaisar : "Wanita bangsawan dan wanita muda lainnya menempel pada playboy ini dengan percaya bahwa mereka sedang menjalin hubungan. Namun permaisuri adalah salah satu orang yang paling terhormat di negri ini. Kamu mewakili kekaisaran. Dimana kehormatan Rumah Tangga Kekaisaran jika kamu terpengaruh oleh playboy barat?"

Permaisuri : "Kehormatan saya tidak ternoda hanya dengan berbicara dengannya. Jika Anda tidak melihat persahabatan ini seperti halnya dengan persahabatan bangsawan lain, Barat tidak akan senang dengan Anda."

Kaisar : "Kamu tidak akan mendengarkan aku."

Permaisuri : "Jika ini tentang Nona Rastha maka...."

"Siapa bilang ini tentang Rastha? Kenapa nama Rastha dibawa-bawa kesini?" Sovieshu segera menyalak saya dan melirik tajam ke arah saya. Karena itu adalah alasan yang pas mengapa dia membenci Pangeran Heinley. Tatapan nya langsung menuju kedepan. Dan saya masih menatap Sovieshu meskipun dia berpura-pura tidak tahu. Sovieshu menghela nafas frustasi,

"Kamu benar-benar membenci Rastha."

"Saya menyebutkan nama itu karena dia lah alasan mengapa Anda ingin mengucilkan Pangeran Heinley."

"Tidak. Kamu memang membenci Rastha. Jadi kamu menggunakan prisai dalam segala hal."

Saya lelah. Saya tidak ingin menjawabnya kembali.

Permaisuri : "Saya akan pergi jika Anda terus seperti ini."

Kaisar : "Tentang Rastha...."

Saya sudah mengambil beberapa langkah, langsung berhenti. Saat saya berbalik, Sovieshu berdehem dan suaranya kini terdengar melunak.

Kaisar : "Sebelumnya... Aku telah berbicara terlalu kasar padamu."

Permaisuri : "Apa yang Anda bicarakan?"

Kaisar : "Ini tentang 3 hari yang lalu."

Saya terdiam, memikirkan tentang kejadian apa 3 hari yang lalu?

Kaisar : "Aku seharusnya tidak menyalahkan mu ketika Viscount Roteschu datang... Aku kesal. Maafkan aku."

"Iya." Jawaban ku sangat singkat. Lagipula Sovieshu dengan canggung terus menatap tanah, bukan menatap saya. 'Dia kehilangan kesabaran ketika datang ke Rastha tapi dia kembali sadar setelah 3 hari?' Saya memikirkan sebegitu lamanya dia mengambil waktu untuk menyadari segala hal yang telah dia perbuat.

Saya harus ingat, jika lain kali terjadi suatu hal dengan Rastha. Saya cukup tersenyum mekanis, mengangguk, dan berbalik lagi.

Kaisar : "Permaisuri."

Sovieshu memanggil saya kembali. Saya berbalik dan dia mendekati saya dengan ragu.

Kaisar : "Sebentar lagi ulang tahunmu. Kita telah berjarak satu sama lain akhir-akhir ini... Mungkin kita bisa pergi ke villa untuk berdamai. Bagaimana menurut mu?"

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang