Remarried Empress Chapter 100

188 2 0
                                    

Bab 100 – Hanya Aku Yang Bisa Melindungi Diri Sendiri (1/2)

"Apa?" Saya tertawa dengan takjub. Saya memintanya untuk mengulangi perkataan nya, tetapi segera setelah saya selesai, orang lain melangkah maju.

"Apa yang baru saja kamu katakan?"

Itu adalah saudara laki-laki saya. Wajahnya memang mirip dengan saya, tetapi dia tampak menakutkan ketika dia merengut. Dia adalah seorang pejuang yang bertempur di perbatasan dan suasana di sekitarnya langsung berubah ketika dia marah.

"Yang Mulia..." Rastha mundur dengan ragu-ragu, terkejut dengan aura Koshar. Saat saudara laki-laki saya mendekatinya dengan tatapan mengancam, dia terhuyung lebih jauh ke belakang. Oh! Dia jatuh dan pantatnya mengenai tanah, tangan nya teracung untuk melindungi perutnya. Saya segera menghampiri saudara laki-laki saya dan meraih lengan bajunya.

"Hentikan!" Hampir pada saat yang sama, Marquis Farang juga mencengkram lengan Koshar dan menariknya menjauh.

"Biarkan saja. Jangan ikut campur."

Pada saat itu, Rastha mendongak dengan ekspresi ketakutan dan segera berteriak keras,

"Aaaaaahh! Perutku!" Dia merangkak ditanah dengan ekspresi kesakitan.

"Kenapa kamu berpura-pura terluka?!" Koshar tampak siap meledak sekarang. Rastha masih memegangi perutnya dan ketika saya melihat suasana itu, hati saya jatuh ke lantai dan saya merasa seolah-olah air dingin telah disiram ke kepala saya. Kerumunan mulai berkumpul ketika Marquis Farang mencoba menarik saudara laki-laki saya untuk segera pergi.

"Perut ku sakit! Aaaaaahh... Perutku sakit.." Rastha terus berteriak. Beberapa orang disana tahu tentang ketenaran kakak saya. Lalu dengan segera beberapa orang bergegas ke istana pusat untuk meminta bantuan, sementara yang lain mendekati Rastha untuk memeriksa kondisinya. Para penjaga, bersama dengan Marquis Farang, berusaha menahan amarah kakak saya.

"Kau yang disana! Beraninya kau mengatakan Navier tidak subur dan mengharapkan dia untuk membesarkan anak-anak mu! Ku potong lidah mu segera!" Koshar terus berteriak bahkan ketika dia di dorong paksa untuk mundur menjauhi Rastha. Mata Rastha gemetar ketakutan. Memang benar dia lah yang telah mengucapkan kata-kata itu, tetapi sulit untuk membantahnya ketika dia berteriak, jadi dia tidak membalas sepatah kata pun. Koshar terengah-engah untuk terus mendekati Rastha, dan para penjaga serta Marquis Farang akhirnya berhasil membawanya pergi.

Rastha menatap saya dan menangis tersedu-sedu. Saya perhatikan bahwa dahinya basah oleh keringat dingin, jadi dia pasti tidak berpura-pura sakit. Dia sepertinya mengucapkan sesuatu pada saya, seolah meminta bantuan. Saya tidak tahu apa yang dia harapkan. Anggota dewan akan segera datang. Dan ada banyak petugas disekitar sini, juga para penjaga membantu atau menggendongnya. Tidak ada yang bisa saya lakukan untuknya. Saya menatap sejenak, lalu segera berbalik dan pergi mencari saudara laki-laki saya.

***

"Apakah Rastha baik-baik saja?"

Dokter istana sedang mempelajari kondisi Rastha dengan ekspresi serius di wajahnya. Sovieshu tidak bisa membantu apa-apa tetapi dia di selimuti oleh rasa tidak sabar. Rastha memandang sang dokter, matanya basah oleh air mata.

"Bayi... Apakah bayinya baik-baik saja? Apakah ada yang salah dengan bayinya?" Sovieshu mendecakkan lidahnya karena frustasi.

"Bayi adalah hal terpenting bagi Rastha..." Rastha menggumam dengan suara yang lemah.

"Kamu lebih penting daripada bayi yang belum lahir." Sovieshu meraih kedua tangan Rastha.

"Tapi Rastha..."

"Berhenti! Jangan terlalu gelisah." Sovieshu menyeka keringat dingin dengan handuk dan melirik ke dokter. Itu adalah sinyal untuk menjawab dengan cepat. Dokter mundur selangkah dan menjawab dengan muram,

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang