Remarried Empress Chapter 21

113 12 0
                                    

Bab 21 – Rumor Palsu (2/2)

"Tidak." Saya memberikan suara bersikeras, tetapi sangat jelas bahwa rumor itu akan menyebar seperti kobaran api. Saya mengepalkan gelas sampanye dan berusaha memberikan kekuatan pada tumpuan kaki saya. Saya berusaha sekuat dan setegar mungkin di hadapan para wanita ini. Tapi sebetulnya yang ada di dalam kepala saya, saya hanya ingin kembali ke istana barat dan menjerit juga mengamuk. Tetapi saya tidak bisa melakukan itu.

"Nona Rastha pasti salah paham tentang sesuatu." Saya berbicara dengan tenang dan wanita-wanita lain tertawa kecil seraya berkata,

"Begitukah?"

Saya tidak tahu apakah mereka mempercayai saya atau tidak. Orang-orang cenderung mengabaikan alasan mereka yang terluka oleh gosip. Saya tidak ingin terlibat sebanyak mungkin, tetapi sekarang tidak ada yang bisa saya lakukan. Saya akan memanggil Rastha sendiri nanti dan bertanya. Setelah menarik nafas panjang, saya menyerahkan gelas sampanye setengah penuh kepada seorang pelayan. Saya merasa tiba-tiba tidak berselera lagi.

"Oh, ku pikir tarian akan segera di mulai." Duchess Tuvania tertawa berlebihan. Seperti yang dia amati, para musisi telah berhenti dan kini membolak-balik lembar musik mereka. Ada satu aturan di pesta dansa, seseorang tidak bisa menari dengan pasangan yang sama dua kali berturut-turut. Aturan tersebut memungkinkan seseorang untuk menari dengan banyak pasangan, tetapi pasangan untuk tarian pertama di anggap paling bermakna.

Kelompok-kelompok itu mulai berpencar dan mencari pasangan menari mereka.

"Sovieshu akan melakukan tarian pertamanya bersama Rastha" Saya hanya berbicara pada diri saya sendiri. Sejak pernikahan kami, Sovieshu selalu berdansa pertama dengan saya. Tahun ini, bagaimana pun, saya punya firasat yang bagus tentang siapa rekan dansa nya kali ini. Saya berpura-pura memalingkan muka, tetapi saya tetap bisa melihat Sovieshu mengambil tangan Rastha dan mengatakan sesuatu padanya. Rastha sangat senang lalu dia melirik saya. Sorot matanya berubah menjadi permintaan maaf dan kepala Sovieshu berbalik ke arah saya juga. Dengan segera saya memalingkan wajah sebelum mata kami saling bertemu. Saya menjaga agar dagu saya tetap tinggi saat melangkah pergi. Satu-satunya orang yang bisa meminta permaisuri untuk tarian pertama nya adalah kaisar. Tidak ada orang lain yang akan meminta saya untuk menjadi pasangan tarian pertama mereka. Jadi saya pikir lebih baik meninggalkan tempat ini demi melindungi harga diri saya.

Duchess Tuvania, wanita paling populer di masyarakat kelas atas, sudah memiliki banyak peminang. Saya tidak bisa menahan diri, tetapi lagi-lagi mata saya beralih ke arah Rastha dan Sovieshu. Sovieshu sedang berbicara dengan salah seorang perdana menteri di dekatnya, sedangkan Rastha menatap Duchess Tuvania dengan cermat.

'Saya senang mata kita tidak saling bertemu.' Pikir ku. Saya tidak ingin mereka memperhatikan tatapan saya. Saya mendekat ke dinding, berharap wajah saya tidak menabraknya. Namun tiba-tiba ada suara mendengung di sekitar saya sebelum saya bisa mencerna ada apa gerangan.

Saya melihat sekeliling. Mata orang-orang tertuju pada sosok yang sedang berkeliaran mencari sesuatu. Dia adalah Pangeran Heinley. Dua nona muda terkikik hingga pipi mereka memerah karena malu. Banyak yang tampaknya bertanya-tanya siapa kah orang yang akan diminta oleh nya untuk menjadi rekan tarian pertamanya? Dan dia nampaknya menikmati perhatian yang diberikan orang-orang itu. Saya masih kesal oleh Sovieshu dan Rastha, dan saya tidak punya waktu untuk memberikan fokus saya pada pangeran dengan segala desas-desus nya. Tidak masalah bagi saya dengan siapapun rekan tarian nya.

"Oh! Anda disini." Sampai tiba-tiba dia datang pada saya. Kerumun semakin bergumam. Saya mengeluarkan kipas saya dan memandang nya. Ketika tatapan kami saling bertemu, Pangeran Heinley menunduk sambil tersenyum,

"Aku pergi berkeliling di sekitar ruangan ini untuk menemukan Anda." Pangeran Heinley mengeluarkan mawar yang terselip di dada nya. Dengan mawar di telapak tangan nya, dia jatuh dengan satu lutut dan menatap saya dari bawah. Sejenak saya di buat bingung dengan perilaku nya.

"Ku pikir dia akan meminta permaisuri untuk menari." Hanya setelah mendengar suara kaget dari seseorang itu, saya baru menyadari apa yang terjadi. Seseorang ingin meminta permaisuri untuk tarian pertamanya? Dan seseorang itu adalah Pangeran Heinley? Bibir saya terbuka karena terkejut.

"Apakah Anda pandai menari, Yang Mulia?" Meskipun dia berlutut seperti seorang kesatria biasa, suara Pangeran Heinley terdengar lucu. Saya ragu-ragu sejenak. Saya sudah terjerat dalam berbagai rumor buruk tentang Rastha dan Sovieshu. Mungkin lebih banyak kesalahpahaman akan berkecamuk jika saya menari dengan seorang playboy ini. Namun menolak tawaran nya hanya bisa dilakukan jika ada lebih dari satu orang yang meminang saya untuk menari atau sudah ada beberapa tarian dengan orang yang sama. Dan disini, satu-satunya orang yang meminta tarian pertama saya adalah Pangeran Heinley. Dalam situasi ini jika saya menolak, saya akan menghina nya. Atau setidaknya situasi seperti itu akan dianggap sebagai penghinaan di masyarakat kelas atas. Maka saya tidak memiliki pilihan lain.

Permaisuri : "Saya bisa menari dengan sangat baik. Bisakah Anda mengikuti saya?"

Saya menerima mawar yang dipegang nya, dan Pangeran Heinley kembali menegakkan tubuh nya sambil tersenyum lebar.

Heinley : "Seberapa percaya dirinya Anda. Jika Anda menginjak kaki saya beberapa kali, saya akan mengabaikan itu."

Permaisuri : "Itu tidak akan terjadi."

Heinley : "Jangan khawatir. Aku akan tetap diam."

Dia tertawa nakal, lalu mengulurkan tangannya. Saya meletakkan tangan di atas nya lalu berjalan ke tengah lantai dansa. Sovieshu dan Rastha juga ada disana. Sovieshu mengangkat alisnya di hadapan Pangeran Heinley. Dalam situasi ini Sovieshu tidak bertanya pada Rastha, "Apakah kamu sering menari?"

Heinley : "Baik."

Permaisuri : "Apa maksud Anda?"

Heinley : "Cara Anda melihat ku. Anda tidak terlalu memperhatikan ku kemarin. Aku berpakaian lebih baik hari ini." Kata-katanya terdengar licik.

"Yah, sepertinya kamu tidak percaya." Sambungnya.

Apakah dia ingin saya mengatakan bahwa kemarin dia berpakaian cukup bagus untuk membuat mulut saya terbuka? Sebelum saya dapat menemukan kata-kata, minuet mulai mengalir dari para musisi. Kami mulai mengambil posisi dan menyatukan telapak tangan kami. Ketika kami mulai memutar ke arah suara biola, lingkungan sekitar mulai terlihat. Duchess Tuvania yang di akui sebagai kupu-kupu masyarakat, memilih Viscount Landre yang muda dan tampan daripada pelamar lainnya. Duke Lilteang menari dengan istrinya. Dan Laura menari dengan sahabatnya, Nona Alischute, bukannya dengan seorang pria. Dan Sovieshu menari dengan....

Saya tidak suka tarian berputar ini. Saya harus melihat apa yang tak ingin saya lihat. Saya menghela nafas, Pangeran Heinley mengayunkan kembali ke dekat saya, cukup dekat sehingga bibirnya berada di telinga saya,

"Aku tahu lebih baik daripada orang lain bahwa rumor itu tidak perlu menyebar dengan mudah."

Saya merasa tubuh saya akan jatuh lagi. Saya menatapnya dengan heran, dan senyum arogan nya memperluas disekitar wajahnya.

"Maksud Anda cerita tentang saya yang mengirim hadiah ke Nona Rastha?"

Dia mengangguk ketika dia mendekat lagi. Sangat mengejutkan bagi seseorang yang menepis rumor dan menghibur saya. Musik manis akhirnya berakhir. Saya menatap nya dengan tajam sejenak untuk melihat apakah dia mengolok-ngolok saya, tapi sepertinya dia serius. Saya tidak menemukan tatapan mengejek darinya.

"Terimakasih." Saya merasa malu bahwa saya percaya kalau dia seorang playboy dan saya bersyukur bahwa Pangeran Heinley sama sekali tidak percaya pada rumor tentang saya.

Permaisuri : "Saya juga tidak percaya."

Heinley : "Apa?"

Permaisuri : "Rumor bahwa kamu seorang playboy."

Dia tiba-tiba langsung tertawa dan saya menjadi bingung. Apakah dia ingin menyatakan bahwa rumor itu adalah nyata? Wajah saya memerah dan saya berbalik untuk menyembunyikan nya. Sekarang setelah tarian pertama selesai, saya ingin pergi ke ujung ruangan.

Kaisar : "Permaisuri, kali ini menarilah bersama ku"

Sovieshu tidak akan menjauh saat ini. Saya meletakkan tangan diatas tangan nya dengan desahan kecil. Saya tahu dia hanya mengikuti peraturan dansa bahwa seseorang tidak bisa berdansa dengan pasangan yang sama dua kali berturut-turut. Dan dia tidak bisa berdansa lagi dengan Rastha. Saya kesal harus menerimanya. Namun seperti yang saya katakan pada Sovieshu, kami harus memberi citra yang baik dengan hubungan kami.

Di sebelahnya, Rastha meminta Pangeran Heinley untuk menari dengan nya.

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang