Remarried Empress Chapter 71

95 5 0
                                    

Bab 71 – Apakah Anda Cemburu? (2/2)

Sovieshu dan saya terus berdebat satu sama lain, dan saya melambaikan tangan setelah saya bosan dengan omong kosongnya. Saya tidak ingin berbicara lagi. Hal yang sama dirasakan oleh Sovieshu, dia memasang ekspresi masam dan memanggil pelayan yang lewat untuk mengambil lebih banyak minuman anggur.

Kaisar : "Apakah kamu ingin minum, permaisuri?"

Permaisuri : "Saya baik-baik saja. Saya mau kue."

Kaisar : "Maka berat badan mu akan bertambah."

Permaisuri : "Lebih baik demikian daripada mabuk didepan umum kan?"

Sovieshu melirik kearah saya,

"Aku tidak akan mabuk. Tetapi jika kamu makan pada saat ini, kamu akan menjadi gemuk."

"Bahkan jika berat badan saya bertambah, saya punya penjahit ditangan."

Sovieshu mencemooh anggurnya ketika saya memasukkan garpu ke mulut saya. Pada saat itu, musik mulai mengalir diruangan itu lagi dan semua orang dilantai dansa segera berganti pasangan mereka. Sovieshu dan saya memiliki pekerjaan yang tidak menarik di dalam pesta, kami hanya duduk disini, di meja. Tetapi kami harus menjaga penampilan tetap formal. Saya mengambil stroberi dari sepotong kue dan menaruhnya dimulut saya. Sementara Sovieshu melihat sekeliling dengan ekspresi bosan nya. Tetapi tiba-tiba tatapannya terhenti.

Saya mengikuti arah pandangannya, dan melihat Rastha sedang tertawa sambil berbicara dengan seseorang di sudut sana. Saya tidak bisa melihat siapa gerangan orang itu karena tertutup oleh banyak orang. Tetapi seketika.... Sekarang saya bisa melihat gerangan tersebut. Itu adalah Duke Tuvania, tersenyum seolah-olah dia menikmati percakapannya dengan Rastha. 'Apakah Sovieshu akan cemburu?' Saya langsung melirik ke samping, tetapi Sovieshu sudah berbalik dan menyerahkan gelas anggur kosong kepada pelayan yang lewat.

'Jadi dia tidak cemburu?' Saya bertanya-tanya. Meskipun dia terus melirik kearah mereka sesekali, dia sepertinya tidak terganggu. Benarkah kekasihnya tersenyum dan berbicara dengan pria lain dan dia merasa itu baik-baik saja? Apakah dia tidak merasa cemburu?

Ya, dia mempercayainya. Saya menggelengkan kepala. Apa yang begitu penting tentang reaksi Sovieshu? Itu adalah urusan diantara mereka. Akan terasa aneh jika saya ketahuan memperhatikan mereka berdua, jadi saya kembali mengambil sepotong kue.

"Queen..."

Sebuah suara yang akrab memanggil saya. Saya mendongak dan melihat seorang pria dalam balutan topeng emas berkilauan mendekati saya. Saya segera tahu siapa orang ini dari panggilan yang sering dia lontarkan pada saya.

"Pangeran Heinley..." Saya juga memanggilnya. Dia tersenyum dibawah topengnya.

"Queen, bolehkah aku duduk bersama Anda? Aku tidak pandai menari."

"Tapi kenapa? Anda saat itu telah menari dengan sangat baik."

Pangeran Heinley dan saya menoleh kearah Sovieshu yang sedang memandangi sang pangeran dan Sovieshu seketika mengangkat gelas anggurnya.

"Pangeran, apa kabar?"

Pangeran Heinley menyambutnya dengan terlambat sambil terus tersenyum, tetapi ekspresi Sovieshu tetap dingin. Oh ya, kedua orang ini hampir bertarung karena permasalahan Rastha. Kebencian Sovieshu pada Pangeran Heinley bukan karena cemburu, tetapi karena penghinaan. Kue itu tiba-tiba terasa basi dimulut saya. Saya pun meletakkan garpu dan menyerahkan piring saya kepada seorang pelayan yang lewat.

***

Segera setelah saya kembali ke istana barat, saya menginstruksikan ajudan saya untuk mencari tahu siapa yang telah membocorkan informasi mengenai gaun pesta saya. Namun, dia tampak skeptis ketika menerima permintaan saya. Apakah itu mungkin... Apa yang saya kenakan bukanlah rahasia dan beberapa wanita bangsawan telah meminta informasi semacam ini sebelumnya sehingga gaun yang mereka kenakan juga tidak tumpang tindih? Seperti yang diharapkan, setelah tiga hari ajudan saya tidak bisa menunjukkan siapapun yang menjadi pelaku sesungguhnya.

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang