Remarried Empress Chapter 92

99 4 0
                                    

Bab 92 – Raja Barat (1/2)

"Lebih bahaya jika kamu serius, kak! Kamu bisa di hukum mati jika kamu menyakiti kaisar!"

"Ya lalu aku akan membunuh wanita itu juga."

"Kak, dendam pribadi juga merupakan kejahatan." Lalu saya mengarahkan tangan ke perut saudara laki-laki saya seraya berkata,

"Dan bayi Rastha adalah bayi kaisar."

"Bajingan itu!" Untuk yang kesekian kalinya Koshar mengumpat Sovieshu.

"Seorang anak dari selir yang sudah kaisar nantikan sejak lama."

Kakak saya menatap saya dengan wajah bertanya-tanya, 'Apa hubungan nya dengan itu?' Kepala saya terasa berdenyut-denyut. Jika itu adalah orang lain, saya bisa membuat alasan dan mengatakan bahwa mereka saling jatuh cinta dan sedang di selimuti oleh panasnya gairah. Tapi saudara laki-laki saya adalah tipe pria yang mengikuti kata-kata dengan tindakan. Ah tidak, lebih tepatnya dia adalah pria yang bertindak sesuai dengan keinginan nya.

"Baiklah, Navier. Jadi aku tidak akan membiarkan wanita itu melahirkan seorang bayi."

"Kak, jika kamu menyentuh bayi itu, kamu akan menghadapi hukuman yang lebih berat nantinya."

Itu adalah dosa besar melakukan pembunuhan di dalam istana kekaisaran, tapi dosa yang lebih besar lagi untuk menyakiti garis keturunan kaisar. Viscount Langdel hampir di eksekusi mati, bukan karena dia menusuk Rastha, tetapi tindakan Viscount Langdel karena mengancam kehidupan yang ada di dalam perutnya. Meskipun hukum tidak memperlakukan anak-anak selir sebagai pangeran ataupun putri, mereka juga tidak diperlakukan seperti bangsawan biasa.

"Kak, bahkan jika kamu membunuh Nona Rastha seperti yang kamu katakan, apakah menurut mu kaisar tidak akan mengambil selir lain lagi?" Tetapi meskipun saya berusaha menenangkan Koshar, amarahnya tidak akan mendingin secepat itu. Dia terlihat mondar-mandir disekitar ruangan dengan tangan mengitari kepalanya, sementara saya mengobrak-abrik tas belanjaan dan juga mengeluarkan salah satu hadiah dari nya.

Itu adalah topi. Saya meletakkan nya diatas kepala saya, berharap bisa membuatnya merasa sedikit lebih baik. Saya memperbaiki rambut dan menunjukkan diri saya padanya. Tapi Koshar lebih marah daripada melihat topi manapun yang bisa saya gunakan untuk menghiburnya. Tiba-tiiba dia berhenti di meja saya sambil menatap kalender disana.

"Sebuah perjamuan?" Tanya nya sambil menatap tidak percaya kearah saya. Jadwal harian saya ditandai di kalender itu termasuk jamuan makan untuk penyambutan calon bayi Rastha.

"Kakak..." Saya buru-buru mengambil kalender itu tapi tangan Koshar lebih cepat. Dia sudah melihatnya sekilas dan dia menoleh kearah saya dengan tercengang.

"Mengapa sekarang kamu harus mengatur perjamuan untuk mereka?"

"Bukan hanya itu, aku juga bertanggung jawab atas semua pihak yang ada di istana, kak."

Koshar menutup mulutnya dengan rapat saat dia menatap saya. Namun kata-kata selanjutnya yang keluar bukanlah tentang perjamuan yang dibahas,

"Navier, topi itu terlihat bagus untuk mu."

Pujiannya yang tak terduga membuat saya terkejut, tetapi sebelum saya bisa menjawab, dia malah berbalik dan pergi. Saya mengamatinya dengan cemas, lalu buru-buru melepas topi yang saya kenakan dan meletakan nya diatas sofa. Saya berdiri disana membeku sampai saya mendengar suara burung bercicit di dekat jendela. Pikiran saya memperingatkan bahwa itu bisa saja penyusup yang sedang menguping, tapi saya tetap membuka jendela dan mencondongkan kepala saya untuk melihat situasinya. Sulit untuk mengatakan dari mana suara burung-burungg itu berasal.

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang