The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)

Remarried Empress Chapter 46

Bab 46 – Tulang Punggung Masyarakat (1/2)

"Kenapa kamu memanggilku?" Pangeran Heinley menoleh ke Rastha dengan suara tegas. Rastha memasang mata terkulai, dia tampak sedih.

"Apa Anda tidak punya sesuatu untuk dikatakan pada Rastha?" Suaranya bergetar dalam kelembutan. McKenna sekarang mengerti mengapa begitu banyak orang jatuh cinta pada Rastha. Ada sesuatu tentang kesulitannya yang menimbulkan rasa iba dihati lawan bicaranya.

"Tidak." Namun suara Pangeran Heinley monoton dan datar. McKenna mengoceh memperingatkan. Terlepas dari reputasi Rastha yang ternoda, dia masih sangat di cintai kaisar. McKenna tidak peduli apa yang dikatakan Heinley tentang dia dibalik layar, tetapi pangeran harus berhati-hati didepan wajahnya. Pangeran Heinley tampaknya benar-benar mengabaikan itu.

"Apakah Anda tidak punya sesuatu untuk dikatakan pada ku? Aku pikir Anda pasti sudah mengetahuinya." Mata Rastha berkilau dan penuh air mata yang siap tumpah. McKenna tahu apa yang akan terjadi, Pangeran Heinley bisa terlihat ringan dan santai tetapi disisi lain dia juga bisa menjadi dingin dan menakutkan. Tatapan dingin Pangeran Heinley makin meningkat. Rastha terlihat seperti terintimidasi, akhirnya dia mulai menangis.

"Anda pria yang luar biasa."

McKenna tidak berharap kata-kata itu keluar dari mulutnya. Rastha menatap Pangeran Heinley dengan mata gelapnya, bahkan tak terlihat sedikitpun ketakutan dari ekspresinya. Sebaliknya, dia malah tampak tersentuh. Siapa yang malah bereaksi terharu terhadap sikap dingin nya? Alis McKenna berkerut karena tidak percaya dengan perilaku Rastha yang menurutnya sangat aneh. Pangeran Heinley juga mengerutkan keningnya karena terkejut. Rastha tersenyum malu-malu saat dia menyeka matanya dengan satu tangan.

"Maaf, Anda pasti malu dengan tangisan Rastha yang tiba-tiba ini."

Pangeran Heinley terdiam sambil terus memasang ekspresi tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia pun melanjutkan,

"Setelah rumor menyebar, orang-orang mulai memperlakukan Rastha dengan buruk. Mereka dulu bersikap manis, tetapi sekarang mereka tertawa dan mengejek Rastha." Dia selesai mengusap air matanya dengan lengan bajunya, tetapi begitu dia menurunkan lengan nya, dia terisak lagi.

"Tapi Pangeran Heinley adalah satu-satunya yang memperlakukan Rastha dengan cara yang sama. Tentu saja kita tidak behubungan baik, tapi Rastha sangat tersentuh."

Dorongan untuk melindunginya semakin kuat saat dia menangis. Beberapa bangsawan hanya memperlakukan bangsawan lain dengan kebaikan, dan memandang rendah orang dengan status mereka yang lebih rendah. Sepertinya orang-orang itu sangat mempermalukan Rastha.

Heinley : "Oke, aku mengerti."

Terlepas dari pandangan menyedihkan di depannya, Heinley terus berbicara dengan formalitas yang dingin. Dia tampak tidak memiliki pendapat apapun tentang situasi Rastha. Heinley memeriksa arlojinya dan berkata,

"Yah, itu sudah cukup." Lalu berjalan pergi tanpa kata lain. McKenna merasa kasihan pada Rastha, dia tersenyum dengan canggung lalu mengikuti langkah Pangeran Heinley.

McKenna : "Yang Mulia, aku tahu kamu memiliki hubungan yang buruk dengannya, tapi tindakan mu barusan agak terlalu dingin bukan?"

Heinley : "Kamu ingin agar aku lebih sopan padanya? Bahkan dia mencoba menipu ku dua kali. Siapa yang menuduh aku pembohong?"

McKenna : "Ya, aku tahu itu. Dia yang melakukannya."

Secara tidak langsung, McKenna juga tentu merasa tersinggung atas nama Heinley, tetapi dia sejenak melupakan hal itu ketika melihat Rastha menangis. Dia memiringkan kepalanya sambil berpikir, sementara Pangeran Heinley berbalik ke arah istana selatan.