Remarried Empress Chapter 103

112 3 0
                                    

Bab 103 – Kecaman Diam-diam (2/2)

-Aku harap Anda adalah ratu ku. Itu tidak mudah ketika McKenna mencoba mempercepatnya. Betapa baiknya menjadi ratu dari Kerajaan Barat...-

Kepala burung biru itu miring ketika dia mengintip isi surat dari Pangeran Heinley, lalu tiba-tiba dia merentangkan kedua sayapnya lebar-lebar dan juga bergetar. Saya pikir dia pasti terluka, tetapi ketika saya melihatnya dengan seksama, dia tampak... Marah. Ya, pada kenyataan nya dia sedang marah. Tapi tentu saja itu tidak terlalu jelas karena wajah burung biru itu tampak seperti marah setiap waktu bagi saya.

Permaisuri : "Apakah kamu baik-baik saja?"

Saya memandangnya dengan hati-hati dan burung itu segera melipat sayapnya. Lalu beberapa menit kemudian, dia menjadi sangat sunyi.

"Queen itu hebat, tapi kamu juga luar biasa." Ketika saya ingin membelai kepala mungilnya, burung biru segera tampak menghindar. Sepertinya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menyentuhnya.

"Kamu... Hampir seperti seorang manusia juga. Pangeran Heinley memelihara burung-burung yang sangat pintar." Ah tunggu, dia bukan lah seorang pangeran lagi. Dia kini telah naik tahta setelah saudara laki-laki sekaligus raja Kerajaan Barat meninggal, kini saya harus memanggilnya Raja Heinley. Saya mengetuk paruh burung biru itu dengan jari saya, tetapi lagi-lagi burung itu melompat mundur menjauh dari sentuhan saya. 'Dia adalah burung yang pintar, tetapi dia tentu sangat berbeda dari Queen.' Pikir saya setelah beberapa kali dia menghindari sentuhan saya.

"Baiklah, saya tidak akan menyentuh mu." Setelah senyuman dan meminta maaf kepada burung biru tersebut, saya kembali ke surat dari Raja Heinley.

-Hari penobatan tidak akan lama lagi. Akan ada delegasi dari Kekaisaran Timur. Apakah Anda akan datang sebagai kepala delegasi?-

Ah, hari penobatan... Saya segera memiksa tanggal pada surat itu dan melihat kalender. Tidak ada peristiwa besar selama waktu itu, dan itu adalah kebiasaan bagi anggota Keluarga Kekaisaran untuk menghadiri penobatan. Namun, saya tidak ingin menjanjikan kehadiran saya padanya dan kemudian tiba-tiba tidak bisa pergi karena suatu keadaan yang tidak terduga terjadi.

-Saya akan memeriksa jadwal saya.-

Saya menulis jawaban yang tidak berkomitmen dan mengikatnya di kaki burung biru tersebut.

"Tolong sampaikan ini padanya." Saya secara refleks mengangkat tangan untuk menepuknya seperti yang selama ini saya lakukan dengan Queen. Tetapi burung biru itu menghindari saya lagi. Dengan malu-malu saya meletakkan tangan saya dan burung itu segera mengepakkan sayapnya beberapa kali, lalu kemudian dia terbang keluar jendela. Saya memperhatikannya sampai dia tidak terlihat lagi dari pandangan saya.

Bagaimana rasanya bertukar surat dengan Heinley lagi setelah sekian lamanya? Peristiwa beberapa bulan terakhir datang kepada saya seperti mimpi yang kabur. Tidak lama setelah Rastha tiba, tetapi saat itu teman-teman saya juga dekat... Angin dingin bertiup dan saya menutup jendela ketika tiba-tiba saya terganggu oleh suara-suara.

"Yang Mulia!"

Ada keributan diruang tamu dan nama saya dipanggil. Setelah memberi tanda bahwa mereka bisa masuk ke dalam kamar saya, Countess Eliza dan nyonya-nyonya dayang lainnya yang menunggu di pintu masuk kamar saya, segera masuk dengan tidak sabar. Mata semua orang tampak panas.

"Apakah ada yang salah?" Saya memandang mereka semua dengan bingung, dan Laura segera membusungkan hidungnya.

"Seseorang telah memasukkan obat-obatan terlarang ke dalam makanan Rastha!"

"Apa? Nona Rastha? Apakah kamu yakin?"

"Iya, Yang Mulia. Aku mendengar bahwa kaisar mengenali pelakunya."

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang