Remarried Empress Chapter 30

133 10 0
                                    

Bab 30 – Air Mata Yang Basah (1/2)

Akan kah Kaisar Timur melawan duel hidup dan mati dengan Pangeran Barat? Pada hari terakhir agenda Tahun Baru, dan banyak tamu terhormat yang hadir, hanya karena masalah seorang selir yang menjadi perdebatan diantara keduanya. Ini akan menjadi tontonan yang cukup menegangkan. Jika sampai diketahui publik, kehidupan para bangsawan dan juga keluarga kerajaan yang sudah banyak menerima kritikan akan menjadi bahan ejekan dan juga gosip lebih lanjut. Tentu saja, dengan atau tanpa rumor, pertarungan harus dihentikan.

Permaisuri : "Tenang, Yang Mulia! Pangeran Heinley, Anda adalah tamu kami!"

Saya meninggikan suara saya kepada mereka berdua, dan untung nya mereka segera berhenti dan tidak melakukan hal bodoh.

Permaisuri : "Silahkan duduk kembali."

Mereka kembali duduk dan makanan berlanjut dengan tenang. Saya belum pernah mencoba makan dengan suasana menegangkan seperti ini sebelumnya bahkan diperjamuan istimewa. Perut saya terasa berputar. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini karena Rastha atau Sovieshu? Atau mungkin karena keduanya? Tidak ada yang berminat untuk melanjutkan makan, mereka nampak kehilangan nafsu makan nya. Saya pun akhirnya meletakkan garpu dan menepuk mulut saya dengan serbet. Setelah hanya setengah makan, saya berdiri dan melihat para tamu mulai pergi daripada menawarkan mereka makanan penutup. Tidak sopan jika tetap menjaga mereka dalam suasana yang tidak nyaman ini, dan kita akan bertemu lagi di hari perjamuan istimewa besok malam.

Saya menuju aula dan dengan cepat para tamu mengikuti saya, meninggalkan Sovieshu dan juga Heinley diruang makan. Segera setelah pintu di tutup, Putri Soju mendatangi saya dan berbicara dengan kerutan di wajah nya,

"Aku harap kita bisa saling berbicara lebih banyak lagi besok, Yang Mulia. Malam ini bukan malam yang baik untuk mengobrol."

"Tentu saja. Saya juga berharap demikian, Putri Soju."

Bertemu dengan Putri Soju mungkin merupakan hal terbaik yang terjadi pada saya pada perayaan Tahun Baru ini. Sifatnya yang kuat, lucu, dan ramah adalah sebuah kegembiraan ketika berada di dekatnya. Saya memeluknya dan mengucapkan selamat tinggal.

Permaisuri : "Tolong datang lagi besok."

Putri Soju tersenyum dan mengangguk, lalu dia pergi dengan para kesatria di koridor. Saya mengucapkan selamat tinggal kepada para bangsawan lain dengan gaya lebih formal.

Ketika hanya tinggal beberapa bangsawan yang tersisa, saya melihat Rastha mendekati saya. Saya pikir dia punya sesuatu untuk di katakan, tetapi alih-alih berbicara, dia malah berdiri di sisi saya. Kenapa dia ada disini? Saya ingin bertanya tetapi tiba-tiba Kaisar Sirim dari Blue Bohean mendekati saya selanjutnya.

Rastha : "Silahkan datang dan melihat Rastha lagi besok. Terimakasih sudah datang malam ini, Yang Mulia."

Begitu saya membungkuk, Rastha ikut membungkuk, dia meniru saya, seolah-olah kami melihat sang kaisar secara sengaja bersamaan.

"Uuumm, ya." Kaisar Sirim menjawab dengan nada tergagap lalu melihat ke arah saya dan Rastha secara bergantian sebelum akhirnya dia berbalik pergi. Dia sepertinya mengira saya membungkuk padanya bersamaan dengan Rastha. Lalu Rastha berbalik untuk menatap saya dan bertanya dengan suara ramah, "Apakah Anda baik-baik saja, kakak?" Situasi ini tidak masuk akal, tetapi tidak ada hal yang dapat saya gunakan untuk menghentikan nya.

Saya dengan sengaja memisahkan diri dari Rastha dan mendekati Marquis Samonew, salah satu sekutu kami. Namun Rastha mengikuti langkah kaki saya dan tersenyum genit padanya, membuat Marquis Samonew tertawa. Dia melanjutkan ini sampai tinggal Grand Duke Kapmen yang tersisa.

Apakah dia harus mendekati nya juga? Dia sungguh mengikuti saya dan bahkan berbicara dengan nada lembut,

"Tuan ku."

The Remarried Empress (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang