Karin dan Gefano menyatukan bibir mereka dengan lembut pada awalnya, namun seolah rasa rindunya tak maksimal tersampaikan Gefano mulai menuntut, memaksa Karin untuk membuka mulutnya memberikan Gefano akses untuk menyapu lidah Karin dengan lidanya
Susana menjadi semakin panas dengan posisi Gefano yang masih berlutut dan Karin yang menunduk memudahkan Gefano untuk mengusap kasar perut buncit Karin yang bergerak tak karuan
Ya, bayi mereka memberontak atau lebih tepatnya mungkin sedang menari gembira di dalam perut ibunya melihat kedua orang tuanya kembali bersatu, meski tak nyaman Karin bisa menahannya, karena bagaimana ciuman Gefano membuatnya terlena sehingga tidak ada yang bisa ia rasakan selain kenikmatan yang sudah lama tak ia rasakan
Gefano mulai tak sabaran, tangannya berkerak kali ini berusaha membuka jas dokter yang masih tersampir di tubuh kekasihnya, namun dirinya harus menelan pil kecewa ketika Karin menghentikannya
"Rin..."
Melihat matanya yang memancarkan kekecewaan membuat Karin tak bisa untuk tidak terkekeh pelan "Easy boy, sabar, okay? Aku mau kunci pintu dulu, takut tiba-tiba Bela atau perawat yang lain dateng"
Karin bangun dari posisinya sementara Gefano hanya terkekeh merasa konyol sebelum pria itu kemudian bergantian duduk di kursi kerja Karin
Melihat itu, Karin hanya tersenyum berdiri di hadapan Gefano yang sekarang duduk di kursinya di mana wajah pria itu berhadapan langsung dengan kedua payudaranya
Tanpa menunggu lebih lama Gefano mulai melepaskan jas dokter yang tersampir, merobek kemeja yang Karin gunakan hingga kini menampakkan buah dada yang masih terbalut bra berwarna melah menyala di hadapannya
"Penuh pasti" tangannya terulur meremas pelan membuat Karin hampir oleng dan memilih menahan bobot tubuh ya yang berdiri dengan berpegangan pada kedua pundak Gefano
"Puas banget nanti anak kita nyusu di sini--" kemudian Gefano menatap Karin dengan tatapan nakal "--free trial sama ayahnya dulu ya, buat mastiin kepuasan anak kita, biar aku pastiin dulu apa bener memuaskan atau engga"
Karin tertawa mendengarnya "You talk too much, just do whatever you want"
Gefano terkekeh, namun sebelum pria itu melakukan free trialnya, tangannya lebih dulu melucuti celana yang masih membungkus kaki jenjang nan indah milik kekasih di hadapannya, melepas celana dalam dan juga bra miliknya hingga kini Karin telanjang bulat sempurna di hadapannya
"Ada dua yang perlu free trial ternyata"
"Apa?"
"Ini--" jari telunjuknya memainkan puting sebelah kanan milik Karin membuat wanita itu menggelinjang pelan seiring bagaimana telunjuk itu turun memainkan berbagai bentuk di perut buncitnya, berputar-putar di pusarnya yang mencuat, sebelum kemudian semakin turun dan tanpa pemanasan masuk ke dalam lubangnya
"Ahhh" Karin berjengit kaget meremas pundak Gefano ketika ia hampir saja limbung karena kakinya yang tiba-tiba lemas
"Kita free trial yang atas dulu ya"
"Eeumhhh..." Karin mendesah pelan ketika Gefano mulai menjilati payudara sebelah kanannya dengan tangan kirinya yang memilin puting sebelah kirinya "Fano nghhh" tubuhnya terangsang, matanya terpejam menikmati sentuhan nikmat yang Gefano berikan, bahkan tanpa sadar tangan Karin berkerak meremas rambut Gefano untuk menyalurkan hasratnya
Lama-lama hisapannya semakin kuat membuat Karin terus menekan kepala Gefano agar semakin menghisap putingnya lebih kuat, ini bahkan baru pemanasan tapi percayalah Karin sudah lemas hingga ke tulang merasakan kenikmatan yang sangat ia rindukan ini
Melihat sang kekasih yang semakin tak karuan, Gefano berhenti kali ini ikut berdiri bersamaan dengan jilatannya yang berpindah dari payudara besar kekasihnya, naik ke permukaan leher yang begitu mulus hingga sampai di bibir favoritenya
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗