Sudah hari kedua sejak Nathan menghabiskan malam yang panas dengan salah satu kru pesawatnya, Zara, yang merupakan pramugari termuda timnya
Hari ini adalah hari di mana mereka akan melakukan penerbangan kembali ke Jakarta setelah mengambil hari libur sehari di Dubai bersama, kemarin para kru pesawat pergi berbelanja di Dubai Mall sambil menghabiskan waktu bermain di pantai, namun Nathan tidak mendapati kehadiran wanita itu
Saat ia mencoba bertanya pada salah satu pramugari, mereka hanya mengatakan bahwa Zara sakit dan tidak bisa ikut bersenang-senang dengan mereka, dan itu jelas membuatnya merasa bersalah
Jadi, di sinilah ia berdiri, di depan kamar Zara menunggu wanita itu keluar dari kamarnya. Saat kru pesawat yang lain pergi lebih dulu ke bandara 15 menit lebih awal, salah satu pramugari mengatakan bahwa Zara akan menyusul karena wanita itu belum membereskan barang-barangnya, dan Nathan jelas tahu bahwa itu hanya alasan yang dibuat-buat karena pria itu tahu persis bahwa nyatanya Zara hanya mencoba menghindarinya
Hingga tiba-tiba saja pintu kamar itu terbuka, Zara keluar dengan satu koper kecil miliknya sebelum tiba-tiba diam membeku melihat Nathan berada di depan pintunya
"Zara"
Namun, wanita itu dengan cepat memalingkan wajahnya menyeret kopernya berjalan melewati Nathan begitu saja, tapi pergerakan Nathan lebih cepat membuat wanita itu terpaksa berhenti ketika sebuah tangan menahan langkahnya
"Zara..."
"Kenapa lagi?" Nathan belum sempat melanjutkan perkataannya ketika Zara menepis kasar tangannya menatapnya dengan tatapan terluka
Nathan tertegun melihat bagaimana mata itu menyiratkan kesakitan membuat Nathan lagi-lagi merasa bersalah
"Gue.. gue cuma mau minta maaf, tentang malam itu.."
"Gak ada yang perlu dimaafin karena gak ada yang terjadi malam itu di antara kita--" wanita itu memberi jeda pada ucapannya sebelum kembali melanjutkan
"--aku bakal beranggapan kayak gitu jadi kakak gak perlu minta maaf untuk sesuatu yang gak pernah terjadi. Cukup kita kerja dengan professional sebagai rekan, gak lebih"
Tepat setelah mengatakan itu dengan tegas, Zara berbalik meninggalkan Nathan terhenyak di tempatnya. Entahlah, mengetahui bahwa wanita itu memilih untuk menganggap bahwa malam itu tidak pernah terjadi tanpa alasan jelas malah membuatnya merasa pedih dan hanya bisa menghembuskan nafas pelan sebelum kemudian berjalan menyusul menuju bandara
-----------------------------------------------------------------
Sudah 4 bulan lebih sejak perjalanan mereka di Dubai, kali ini Nathan bertanggung jawab untuk menerbangkan pesawat ke Singapura, pria itu seperti biasa mempersiapkan dan memastikan dengan teliti bahwa pesawat yang akan ia terbangkan dalam kondisi sempurna
Setelah memastikan semuanya aman, Nathan segera meminta timnya untuk berkumpul untuk mendengarkan briefing-nya setiap saat
Nathan melihat kru yang menjadi rekan tetapnya beberapa bulan belakang ini, termasuk Zara berdiri di antara rekan awak pesawat yang lain
Sudah 4 bulan lebih setelah kejadian hari itu, dan mereka berdua benar-benar bersikap layaknya orang asing, atau lebih tepatnya Zara yang benar-benar mencoba menjaga jarak dengannya. Selama 4 bulan lebih mereka mereka tidak berbicara jika bukan urusan kerjaan, Zara juga cenderung memalingkan wajahnya dari Nathan setiap kali mereka harus berpapasan baik sengaja maupun tak sengaja
Hal itu juga berlaku seperti saat ini ketika wanita itu hanya menunduk tanpa berniat untuk menatap matanya barang sedetik, tapi sebenarnya ada yang mengganggu pikirannya sejak tadi karena entah hanya perasaannya saja, Zara terlihat lebih pucat dari biasanya, bahkan meski wanita itu memakai riasannya, tapi Nathan merasa bahwa wanita itu sedang dalam keadaan kurang baik
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗