EVAN & LAURA - 2

6.9K 75 6
                                    

Laura menatap hasil USG-nya setelah kemarin wanita itu akhirnya memutuskan ke dokter karena mual parah yang dia alami selama beberapa minggu terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laura menatap hasil USG-nya setelah kemarin wanita itu akhirnya memutuskan ke dokter karena mual parah yang dia alami selama beberapa minggu terakhir

Mulanya dia kira asam lambungnya naik, namun mau berapa kalipun Laura meminum obat, mualnya tidak mereda. Ia pergi ke dokter umum untuk mendapat pemeriksaan yang lebih baik, mengejutkannya bahwa dokter umum menyarankan Laura untuk memeriksa keadaannya ke dokter kandungan. Hingga kemarin untuk pertama kalinya Laura mengetahui bahwa dirinya sedang mengandung 12 minggu, dan tanpa ditanya tentu saja ini adalah anak Evan, mahasiswa bimbingannya yang juga pada akhirnya menjadi kekasihnya

Setelah kejadian sekitar 4 bulan yang lalu, ketika untuk pertama kalinya Laura melepas keperawanannya kepada Evan, mereka sama-sama puas dan Evan mulai mengajaknya berkencan seminggu setelahnya dan Laura tanpa ragu menerimanya karena memang ia bertekad untuk belajar mencintai Evan yang sudah terlanjur menyetubuhinya

Mereka rutin melakukan hubungan seks, entah itu di apartemen Laura, Evan, atau bahkan terkadang check in hotel untuk sekedar menghabiskan waktu bersama. Apalagi Laura juga lebih luang mengingat di kampus juga memasuki libur semester yang mana tidak membuat Laura harus masuk kampus untuk mengajar setiap hari

Karena itu tidak heran kalau sekarang dirinya sedang mengandung. Laura selalu bisa merasakan bagaimana Evan menyemburkan spermanya dengan deras ke dalam tubuhnya, akan heran kalau salah satunya tidak jadi janin

Setelah pemeriksaan kemarin, berkali-kali Laura mencoba menghubungi sang kekasih, namun tak satupun panggilannya yang terjawab, begitupun sekarang ketika Laura sudah memarkirkan mobilnya di pelataran parkir fakultas hukum, berdiam duduk di dalam mencoba menghubungi Evan yang masih tidak mengangkat panggilannya

Wanita itu menghela nafas pelan, mungkin memang kekasihnya itu lagi sibuk atau entahlah, Laura akan mengunjunginya langsung di apartemen pria itu nanti sore untuk mengabari perihal kehamilannya

Sekali lagi, Laura menghela nafas panjang, memasukkan hasil USGnya ke dalam tas sebelum kemudian turun dari mobil menuju ruang dosen di lantai tiga

Tidak banyak bicara, wanita itu langsung menyusun materi sekaligus mempersiapkan bahan ajar sebelum kelas pertamanya di semester genap ini dimulai dalam tiga jam yaitu di jam 10 pagi

Laura adalah dosen muda yang cukup cakap dalam mengajar, banyak mahasiswa yang menyukainya, menilai bahwa Laura mengajar dengan baik, beberapa kali kaprodi hukum juga memintanya untuk mengajar tambahan di kelas panjang atau di kelas-kelas tambahan untuk mahasiswa yang butuh perbaikan nilai dan peningkatannya selalu memuaskan

Termasuk Evan yang sejak dibimbing dengan Laura menunjukkan peningkatan pengerjaan skripsi yang cukup cepat mengingat bahwa sebelumnya hampir tidak ada proses yang terjadi saat Evan dibimbing oleh Bu Wati. Yah, para atasan tidak tahu saja khusus Evan, kemajuan yang terjadi adalah karena Laura sendiri yang mengerjakannya

Semenjak mereka akhirnya memutuskan untuk berkencan, pertemuan mereka tak lebih hanya untuk saling berbagi kasih dan kehangatan, Evan cenderung tidak mengerjakan skripsinya yang mau tak mau membuat Laura pada akhirnya membantu pria itu, mengerjakannya mengingat Laura pada dasarnya diberi target untuk membuat Evan lulus tahun ini

PREGNANCY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang