King Alaric tengah mondar mandir di depan tempat dimana istrinya atau biasa dipanggil dengan sebutan Queen Jemima tengah berjuang melahirkan anak mereka, suara erangan, dan teriakan kesakitan menggema hingga ke luar ruangan membuat Alaric semakin gelisah menanti kehadiran buah hati
Hingga tangisan seorang bayi terdengar. Alaric dengan sigap berdiri tegak di depan pintu itu menunggu Rosaline, dokter kerajaan yang sudah lima tahun ini berpengalaman membantu proses kelahiran calon penerus tahta kerajaan yang ketiga kalinya untuk segera keluar membawa anak yang begitu ia nantikan
Hingga pintu terbuka, menunjukkan Rosaline dengan sekitar 5 orang pelayan Queen Jemima yang setia berbaris di belakang sembari membawa masing-masing satu alat-alat yang sempat digunakan untuk membantu Queen Jemina dalam proses melahirkan
King Alaric dengan segera mendekat menatap dokter Rosaline tegas sebelum kemudian membuka sedikit bedong anaknya dalam gendongan Rosalina penuh harap
Namun, Alaric lagi-lagi harus menelan pil pahit mengetahui dalam lima tahun, untuk ketiga kalinya ia mendapatkan anak perempuan, bukan seorang putra mahkota
Alaric melirik ke dalam menatap istrinya yang menatapnya lemas dan lirih hingga Alaric dengan segera mengalihkan wajahnya membuat beberapa pelayan yang berbaris di belakang Rosaline berpindah, membiarkan pengawal ratu menutup pintu kamar tersebut
"Kenneth!"
Alaric memanggil kepala pengawal pribadinya yang dengan cepat berdiri tegak di samping rajanya "Seperti biasa bawa bayi ini ke rumah pengasingan tuan putri"
Kenneth memberikan hormatnya sebelum kemudian mengambil pelan tuan putri dalam gendongan dokter Rosaline sebelum kemudian membawanya pergi ke tempat pengasingan sementara Alaric kini menatap dokter di hadapannya dengan tegas
"Buat ramuan apapun yang bisa memperpendek nasa nifasnya, dalam dua bulan Queen Jemima harus segera hamil dan beri dia edukasi agar bisa segera melahirkan putra mahkota secepatnya"
Dokter Rosaline hanya menunduk sebagai tanda hormatnya bersama dengan lima pelayan Ratu yang masih setia berdiri dan juga menunduk di belakangnya
Alaric sempat melihat sekilas sebelum kemudian pria itu mengernyit mendapati satu dari lima pelayan Ratu yang tidak familiar di matanya
Alaric berjalan mendekat dan berhenti tepat di depan wanita itu "Rasanya baru hari ini saya melihat kamu, kamu pelayan Ratu yang baru?"
Pelayan yang dimaksud semakin menundukkan kepalanya masih dengan baskom -berisi air hangat bekas proses melahirkan ratu- di tangannya "Iya, King. Saya merupakan salah satu pelayan baru Ratu yang dikirim oleh Queen Mother menggantikan pelayan Jesse yang keluar"
Alaric mengangguk mengerti sebelum kembali bicara "Kalau begitu ada baiknya kamu memperkenalkan diri karena saya harus mengenal semua pelayan dan pengawal Ratu--"
"Baik, King, saya..."
"-- apa kepala pelayan Ratu tidak memberitahu bahwa saya tidak suka ketika seseorang tidak menatap mata saya saat bicara? Angkat rendah kepalamu dan perkenalkan diri kamu"
Pelayan baru itu mengangguk, sebelum kemudian mendongak rendah untuk sekedar menatap wajah Raja di hadapannya "Saya Elora, pelayan utusan Queen Mother untuk menggantikan pelayan Jesse melayani Queen Jemima" dan tepat setelahnya Elora kembali menundukkan tanda hormat dan respectnya terhadap sang Raja
Namun, sang Raja justru merasa bahwa sesuatu baru saja mencuri perhatiannya, bagaimana pelayan yang baru saja memperkenalkan diri dengan nama cantik Elora itu memiliki obsidian biru laut yang sama cantiknya dengan obsidian yang dimilikinya
Alih-alih merespon, Alaric justru melangkan kakinya semakin dekat, terlalu dekat hingga Elora bahkan bisa merasakan deru nafas hangat Rajanya itu di wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗