From: Pak Bara
Hari ini gak usah ke rumah pagi-pagi, kita pergi ke supermarket untuk belanja keperluan sampai besok. Saya otw kosan kamu, lebih dekat berangkat dari sanaFiona membalas pesan tersebut dengan 'Baik, Pak', lalu setelahnya memutuskan untuk bersiap-siap, meski jarak rumah majikannya dengan kosannya terbilang cukup jauh yang memakan waktu sekitar 45 menit, ia tetap bersiap-siap lebih dulu, takut majikannya itu sampai lebih cepat
From: Pak Bara
Saya sudah di depanBenar kan? Bahkan belum ada 45 menit, tapi majikannya itu sudah sampai 15 menit lebih awal
Fiona baru saja hendak keluar kalau saja ponselnya tidak kembali bergetar menandakan ada pesan masuk
From: Pak Bara
Tunggu di dalam, ada yang ingin saya lakukan, jangan keluarTepat setelah dirinya selesai membaca pesan tersebut, seseorang mengetuk pintu rumahnya. Fiona bergegas membuka pintu dan Bara tanpa melepas sepatunya mendorong Fiona dengan mendorong perunnya membuat wanita itu terdorong mundur dan terjatuh di atas sofa ruang tamunya yang cukup keras
"Shhh"
Perutnya ngilu namun Bara malah berjongkok di depannya meletakkan kotak misterius di samping Fiona dan membukanya, dan Fiona melotot namun juga merona malu melihat ada berbagai sex toys dengan berbagai bentuk dan ukuran di sana
"Kita main-main sedikit hari ini..." Pria itu tampak serius memperhatikan sex toys yang ia bawa sebelum kemudian pria itu mengambil salah satunya, sebuah mainan bergerigi seukuran kepalan tangan
Kemudian pria itu mengambil remote control di saku jasnya, dan ketika pria itu menekan tombolnya, mainan di tangannya bergetar
"Nice, saya tadinya mau milih yang panjang dan besar, tapi takutnya jatoh di jalan, jadi mending yang kecil tapi gembung kayak gini jadi bisa diem di lubang kamu"
Fiona mengernyir "Maksud bapak, ini saya pakai ini?"
Bara mengangguk "Dan akan tetap didalam kamu selama kita di supermarket hingga pulang ke rumah..."
Fiona terdiam mendengar pria itu kembali bicara "... saya yang pegang kendali atas mainan ini, kapan saya akan menghentikan getarannya, kapan saya harus memilih getaran level satu, dua atau bahkan getaran yang paling tinggi yaitu di level 5 dan tugas kamu hanya menahan atau mendesah, paham?"
Fiona mengangguk malu sementara Bara hanya terkekeh mulai membuka celana dalam yang masih terpakai, posisi Fiona yang terduduk ditambah perut besarnya menghalangi penglihatannya
Seolah perut buncit Fiona adalah hal yang mudah disingkirkan, tangan kirinya mendorong perut bagian bawah Fiona ke atas untuk Bara lebih leluasa melihat lubang vagina pembantunya itu
"Akhhh pakk pelannhh shhh"
Namun Bara semakin mendorong perut itu ke atas sementara Fiona terus mengerang kesakitan hingga Bara memasukkan mainan itu ke dalam lubangnya hingga masuk bahkan nyaris masuk ke dalam mulut rahim wanita itu
"Sshhh pakk ahhh dalemh terlalu dalemhh ahhhkk hahh"
Nafasnya terengah merasa sedikit lega ketika Bara sudah tidak lagi menahan perutnya
"Huhhh hahhh" wanita itu masih berusaha mengatur pernafasannya tapi Bara sudah berdiri lebih dulu "Gapapa dalem, nanti juga lama kelamaan jatuh sendiri karena licin, kamu pakai celana dalam kamu sendiri, saya tunggu di mobil, 5 menit"
Bara berlalu
Tidak ingin mendapat hukuman, dengan susah payah Fiona mengambil celana dalamnya di bawah dan memakainya hingga wanita itu akhirnya berhasil berjalan tertatih merasa tidak nyaman dengan benda asing dalam tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗