CKLEK
Suara pintu terbuka yang kemudian terkunci membuat Daffa yang sudah 20 menit lebih menunggu di kamar VIP eksklusif yang Sheryl pesan menoleh mendapati Sheryl yang masuk dengan perut besarnya hanya menggunakan bra abu-abu yang dipadukan dengan stocking jaring-jaring yang membentuk paha dan juga perutnya yang bulat
Daffa mendekat hingga dirinya kini berdiri berhadapan dengan Sheryl yang menatapnya tersenyum "Udah nunggu lama ya, mas?"
Daffa mengangguk "Kamu bilang 20 menit, tapi mas hitung kamu masuk di menit ke 21"
Sheryl tertawa dibuatnya "Astaga, kamu kangen aku banget ya sampe cuma telat semenit langsung diprotes"
"Kangen lah, siapa yang gak kangen apalagi setelah liat pacar sendiri bersetubuh sama cowok lain persis di depan mata, malah diliat banyak orang"
Lagi, Sheryl mendekat, terlalu dekat hingga perut buncitnya menabrak tubuh kekar Daffa yang berdiri di hadapannya "Aku udah bilang kalau 10 menit itu sama sekali gak ada artinya, aku cuma ngelakuin pekerjaanku, sedangkan sama kamu, aku seutuhnya milik kamu, mau kamu pakai aku seharian semalaman, sampai pingsan, cuma kamu yang boleh--"
Sheryl menatap kekasih hatinya lembut "-- jadi jangan marah lagi, hm? Lagian aku udah nyiapin sesuatu buat kamu biar gak marah lagi"
"Apa?"
"Gak sekarang, nanti juga kamu tau"
Daffa hanya tertawa kecil sebelum kemudian kembali bicara "Well, apapun itu, lagian tanpa kamu kasih sesuatu juga mas gak marah, toh sekarang kamu ada di depan mas, yang bisa mas sentuh, yang bisa mas gagahi selama yang mas mau, iya kan?"
Sheryl mengangguk sebelum kemudian satu tangan Daffa meraih tengkuk leher wanita itu dan menciumnya dengan lembut sembari satu tangannya yang mengusap perut buncit di bawahnya
Ciuman mereka membara dan Sheryl bisa merasakan ciuman Daffa yang terkesan lebih kasar dari biasanya, Sheryl paham bahwa mungkin saja kekasih hatinya itu masih terbakar api cemburu dan kekesalan karena gagal menikmati tubuh indah Sheryl di depan umum
Wanita itu kemudian meletakkan kedua tangannya di pundak lebar Daffa, menarik pria itu mendekat ke arah kasur sebelum kemudian Sheryl melepas ciuman mereka dan duduk di hadapan Daffa yang masih berdiri
Jemari lentiknya bergerak membuka zipper celana jeans yang Daffa kenalan sebelum kemudian menurunkanya dan menarik keluar penisnya yang masih setengah tidur, dielusnya dengan sensual sebelum kemudian mendongak menatap Daffa yang menunduk menatapnya prnuh gairah
Sheryl hanya tersenyum seadanya sebelum kemudian memasukkan penis itu ke dalam mulutnya
"Arrghhhh eeuuuhhh Sher aaahhh"
Mulanya, Sheryl hanya memainkan penis itu dengan lidahnya, memanjakannya dengan jilatan-jilatan sensual dan hisapannya berapa kali seolah ia sedang menghisap lolipop. Daffa sendiri sudah memejamkan mata menikmati, bahkan tanpa sadar memajukan pantanya seolah memberi sinyal pada Sheryl untuk segera menghangatkan kejantanannya dengan memasukkan penisnya dengan utuh
Dan Sheryl menerima sinyal permintaan dengan baik, setelah dirasa cukup dan penis Daffa sudah mulai menegang sempurna, Sheryl memasukkan penis itu seutuhnya ke dalam mulutnya, memberikan kehangatan sambil tak berhenti menghisapnya dengan penuh nafsu
"Oh shit Sheryl"
Sheryl benar-benar memasukkan kejantanan Daffa sedalam mungkin membuat Daffa tak berhenti memanggil nama wanita itu berkali-kali. Daffa sendiri bahkan sudah tidak sadar ketika tangannya bergerak memegang belakang kepala Sheryl dan membuat penisnya yang sudah masuk dengan dalam, kini menghentak semakin dalam
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗