Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zara menatap kue buatannya dengan senyum bangga terlebih dengan usaha yang ia kerahkan mengingat sudah sekitar 2 minggu sejak Zara memutuskan untuk mengikuti kursus membuat kue untuk ulang tahun Nathan
Zara melihat jam dindingnya yang menunjukkan pukul 11.45 malam, hanya dalam hitungan menit sebelum ulang tahun Nathan yang ke-28
Sudah dua minggu juga sejak liburan sehari mereka di Jepang dan saling mengungkapkan perasaan masing-masing, sejak saat itu mereka mulai bercerita banyak tentang kehidupan mereka, apa yang mereka sukai, dan apa yang tidak mereka sukai hingga hal-hal detail seperti ukuran baju, sepatu, tanggal lahir dan sebagainya, itu kenapa ia akhirnya tahu bahwa besok adalah ulang tahun Nathan bersamaan dengan resminya usia kandungan Zara yang masuk 34 minggu
Wanita itu tersenyum lembut mengusap perut besarnya penuh kasih sayang, tidak sabar untuk menatikan kehadiran buah hatinya dengan Nathan
Hingga ia mendengar seseorang memasukkan pin keamanan pintu utama. Tahu bahwa itu Nathan, Zara dengan cepat memasukkan kuenya ke bagian paling dalam kulkas, mengakalinya dengan menutup-nutupi kue itu dengan tumpukan makanan atau minuman di sana
Memastikan bahwa kuenya bersembunyi dengan baik, wanita itu segera mengambil segelas susu dingin yang sudah ia buat sebelumnya, bertingkah seperti dia tidak melakukan apapun saat Nathan yang masih lengkap dengan seragam pilotnya datang mendekat
"Evening, sayang"
Zara menoleh tersenyum merasakan rengkuhan hangat kekasihnya yang memberikan ciuman singkat di sudut bibirnya
"Lagi apa, hm?"
"Just drinking my milk--" Wanita itu menunjukkan segelas susu hamil dinginnya sebelum kemudian meletakkan gelasnya di atas pantry "-- gimana penerbangan hari ini, kak? Lancar"
Hari Nathan bertugas menerbangkan kembali pesawatnya dari Dubai ke Jakarta yang mana butuh waktu tempuh selama 8-9 jam dan itu cukup melelahkan untuknya, meski sebenarnya tidak terlalu mengingat pria itu sudah melakukan penerbangan ke tujuan yang sama beberapa kali
"Lancar, cuma emang tadi sempet terjadi turbulensi moderat, tapi untungnya gak lama, cuma sekitar 3 menit semuanya beres"
Zara tersenyum sebelum kemudian Nathan mendekatkan dirinya untuk mengangkat Zara duduk di atas pantry, wanita itu sempat terperanjat sebelumnya, namun dengan segera tersenyum ketika Nathan menatap wajahnya dengan jarak yang begitu dekat
"I miss you, my moon--"
My moon, adalah panggilan yang Nathan sematkan sejak malam di mana pria itu menyatakan perasaannya, mengatakan bahwa ia bahagia bisa memiliki Zara di bawah indahnya langit dan cantiknya bulan purnama malam itu di Jepang sehingga pria itu mulai memberikan nama panggilan yang begitu manis setiap kali mereka bersama
"-- aneh banget ya, padahal kita gak ketemu tuh baru 2 hari, tapi rasanya kayak seabad, aku kangen banget sama kamu, sayang--"
Pria itu kemudian semakin menghapus jarak di antara mereka membuat keduanya bisa saling merasakan hembusan nafas masing-masing
