JAMES & THEA - end (18+)

54.1K 300 53
                                    

Clara terduduk di tepi ranjang menatap wajah suaminya yang terlelap dengan wajah yang terlihat kacau, wanita itu menghela nafas pelan, mencoba menepis pikiran jeleknya apalagi setelah mendengar cerita sekretaris umum suaminya tadi

Clara dengan sedikit susah payah berjalan dengan satu tangan menopang pinggangnya yang terasa sedikit ngilu, berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wadah berukuran sedang dan handuk kecil untuk membersihkan tubuh James yang penuh dengan bau alkohol

Dengan perut besarnya yang terasa nyeri karena pergerakan buah hatinya yang entah kenapa sangat aktif malam ini, membuka jas suaminya, melipatnya dengan rapih sebelum tangannya tanpa sengaja meraba kantong di dalam jas suaminya dan mendapati ponselnya

Baik Clara dan James merupakan pasangan yang berkomitmen untuk saling percaya dan menjaga privasi masing-masing, tapi rasa penasarannya lebih tinggi dari apapun hingga wanita itu memberanikan diri untuk membuka ponsel James yang sangat disyukuri tidak dikunci

Wanita itu membuka ponsel suaminya, dan semakin lama ia mencari tahu, semakin sakit hatinya mengetahui bahwa benar suaminya telah mengkhianatinya dan memiliki seoang putri dan akan memiliki anak kembar dengan orang lain yang ternyata benar sekretaris pribadinya, dan Clara menangis sejadi-jadinya di sana

-------------------------------------------------------------------------
James terbangun ketika merasakan kepalanya sakit bukan main, namun secepat ia bangun pikirannya langsung melayang kembali memikirkan kesempatan yang Thea berikan, dia belum memutuskan tapi apapun itu dia harus bertemu dengan wanita itu, meminta waktu atau melakukan apapun untuk menahan wanita itu pergi

Kesadarannya sudah penuh bahkan dirinya sadar bahwa Clara ada di sana dari tadi memperhatikannya, namun James tidak perduli memilih meraih dompet dan kunci mobilnya

"Mau ke mana, James?"

Yang punya nama tidak menjawab membuat Clara terkekeh sebelum akhirnya pria itu berhenti tepat di ambang pintu ketija Clara kembali bicara

"Mau ketemu Mathea?"

James terkekeh "Kamu..."

"Kenapa? Kangen sama simpanan dan 3 anak sialan kamu itu?"

James terhenyak di tempatnya, bahkan dirinya belum sepenuhnya sadar ketika Clara berdiri dan menampar telak wajahnya

"Brengsek kamu, bisa-bisanya kamu selingkuh dengan apik di belakang aku bertahun-tahun lamanya, punya anak dan sekarang akan punya anak lagi? Kenapa kamu ngelakuin itu, kenapa?!"

James masih diam di tempatnya

"Kamu merasa kurang karena kehadiran anak, iya? Tapi sekarang apa, kamu bahkan mau punya anak lagi sama dia, tega kamu"

Wanita itu kemudian kembali bicara "Aku bersumpah James, kalau kamu pergi dari rumah ini untuk ketemu perempuan jalang dan anak anak sialannya itu, aku gak akan segan berbuat buruk, aku bahkan sanggup bunuh mereka semua"

"Jaga omongan kamu"

"Kenapa? Takut? Takut jalang kamu itu mati, iya? Bukannya bagus? Kamu jadi ga perlu terbebani dengan status kalian yang gak pasti itu, kamu gak perlu mikirin ngehidupin mereka yang gak pantes hidup, kamu--"

Belum selesai Clara bicara, James kalut, mendorong Clara dengan keras hingga perutnya adalah yang pertama kali membentur lantai

"Akhh"

Clara bahkan belum sempat selesai dengan rasa sakit di perutnya ketika tiba-tiba James menarik rambutnya membanting tubuhnya ke atas kasus dalam keadaan tengkurap

"Akhh James sakit, anak kita akhh.."

James seolah tulis menahan kepala istrinya agar tetap menempel dengan kasur dengan posisi menungging di mana James akhirnya membuka risleting celananya, melesakkan kejantanannya ke dalam tanpa pemanasan terlebih dahulu

Clara berteriak kesakitan sementara James semakin menghujam kewanitaan itu dengan brutal menekan punggung wanita itu membuat perutnya semakin terhimpit

"James stop, James..."

"Thea bukan jalang, dan anak-anakku sama dia bukan kesialan, kamu harusnya tau diri, aku begini bukan tanpa alasan, kamu, kamu yang menolak untuk memiliki anak dengan aku waktu itu, kamu yang terus sibuk dengan karir sialan kamu itu, kamu yang selalu mementingkan kepentingan kamu tanpa perduli sama aku, lalu setelah aku bertemu seseorang yang bisa melengkapi semua kekurangan kamu, senua salah aku?!"

"James stop... its fucking hurt i'm sorry.. james anak kita"

"Aku gak perduli, ketika kamu bilang Thea dan anak-anakku pantas mati, saat itu aku sadar bahwa Thea adalah sosok yang harus kupilih, bukan orang egois kayak kamu, fuck off"

James menghujamnya dengan brutal, segera pergi dari sana, sementara Clara menangis, bersamaan dengan darah yang keluar dengan deras dari kewanitaannya

----------------------------------------------------------------------

"Hey, udah bangun?"

Thea mengerjap beberapa kali menatap James yang sedang tersenyum ke arahnya.

2 bulan berlalu, Clara keguguran dan dinyatakan tidak bisa hamil lagi, James sudah memutuskan untuk tinggal bersama dan akan menikahi Thea ketika anak kembar mereka lahir

Thea benar-benar tidak percaya bahwa hidupnya telah sempurna, memiliki seorang suami dan anak yang lucu

"James"

"Hm?"

"Thank you, for choosing me"

James hanya tersenyum "I love you"

"Love you, too"
dab keduanya berciuman, kali ini tanpa nafsu dan tuntutan, namun sarat akan rasa cinta yang besar

PREGNANCY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang