"Pelan-pelan dek, semua susu ibu punya adek shhh"
Keira tengah menyusui bayinya yang berusia satu bulan di kamarnya yang baru. Sudah sebulan sejak kelahiran putra pertamanya dengan Haris, Ananta.
Putra mereka, Ananta lahir dengan proses yang cukup panjang dan menyakitkan di mana anak itu terlilit plasenta bersama dengan Keira yang mengalami pendarahan hebat karena pergumulannya dengan Haris beberapa menit sebelum kelahiran
Keira sempat kritis selama dua hati, tapi bersyukur dirinya dan Ananta bisa sehat sebagaimana seharusnya
Sudah sebulan juga mereka tinggal di dek yang baru, sesuai dengan yang Haris bicarakan karena memang benar kamar mereka yang lama benar-benar kacau
Ketika sedang asik menyusui, pintu kamar terbuka memperlihatkan Haris yang masuk baru selesai dari shift kerjanya. Tanpa basa-basi pria itu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, kemudian mengganti pakaiannya dengan yang lebih santai dan ikut duduk di samping Keira
Jangan heran bagaimana mereka sudah menjalani hari seperti biasanya bahkan setelah kejadian traumatis tersebut. Haris bahkan tidak meminta maaf, melainkan Keira yang meminta maaf karena sudah membuat Haris marah, karena tidak menjadi wanitanya yang penurut. Dan semudah itu mereka kembali menjalin kasih, meski sebagai hubungan jalang dan Tuannya
"Adek kenceng banget ngenyotnya, enak ya susu ibu?"
Keira terkekeh mendengar Haris berbicara dengan anak mereka
"Kalau enak bagi-bagi dong sama ayah dek"
Keira menoleh mendapati Haris yang menatapnya dengan tatapan penuh harapan "Kei please, udah sebulan, aku kangen kamu banget"
Keira menggelengkan kepalanya, menatap Haris gemas sebelum kemudian wanita itu menurunkan sisi kanan branya yang masih tertutup mempersilahkan Haris untuk menyusu di sana
Haris dengan senang hati melakukanya, sementara bayi mereka menyusu sebelah kiri, Haris dengan semangat menyesap payudara sebelah kanan milik Keira yang dari terakhir Haris ingat, kini ukurannya 2 kali lebih besar dari yang ia ketahui, entahlah mungkin efek hormon dan sebagai tempat penyimpanan makanan untuk anak mereka
Keira menggigit bibir bawanya menahan desahan, masalahnya ada Ananta di antara mereka, Keira tidak mungkin memperdengarkan suara tidak senonoh di hadapan bayi yang berusia 1 bulan itu
Namun, bukan Haris namanya kalau bisa menahan nafsu terlebih di depan tubuh Keira, tanpa melepas hisapannya pada puting Keira, tangan Haris bergerak meraba-raba kewanitaan Keira dibalik dress tidur berwarna merahnya
Keira menahan geramannya, memejamkan mata tanpa sadar membusungkan dadanya membuat Haris tidak hanya menghisap putingnya namun juga meraup buah dada itu dengan rakus
Tangannya berkerah mengangkat sedikit dress yang menutupi vagina Keira, tangannya masuk mengusap dengan sensual setiap inci kewanitaannya, hingga jemarinya perlahan mulai masuk ke dalam
"mpphhh"
Keira berusaha menahan desahannya membuat Haris menoleh dan tersenyum mulai memasukkan dua jarinya, memasukkan dan mengeluarkan jemarinya berkali-kali membuat Keira hampir gila
"Gak bisa desah ya?"
Haris tentu tahu alasan Keira menahan desahannya, itu jelas karena Ananta, ibu mana yang mau mengeluarkan suara senonoh di depan bayinya yang masih suci "Gak mau minta tolong?" Haris menatap jahil, namun Keira juga suka menggoda Tuannya itu
Melihat Keira yang enggan meminta tolong membuat Haris tertantang, dengan sigap ia menambah jemarinya memasukkan kelimanya secara langsung mengocok lubang yang pernah menjadi jalan keluar anaknya untuk lahir
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
Roman d'amourJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗