"Yang ini kamarnya ya, mbak. Udah saya bersihin, di sini mah gak ada peraturan tertentu, mau bawa temen cewek atau cowok silahkan, mau pulang malem, pagi juga silahkan, pokoknya di sini bebas, bebas banget, peraturannya cuma satu hehe jangan telat bayar kosan" ucap Saras pemilik kosan tempat di mana Sheryl akan tinggal untuk sementara waktu
"Okay makasih, bu"
"Panggilnya mbak aja atuh, saya teh masih 26 tahun, gak jauh beda sama mbak, masih newly wed juga, belum punya anak jadi belum cocok dipanggil ibu"
Sheryl hanya ikut tertawa kecil, memang benar mbak-mbak di depannya ini masih terlihat sangat muda yang mana ternyata memang umurnya hanya beda satu tahun di di atasnya
"Hehe okay mbak"
"Betah-betah di sini ya"
Lagi Sheryl hanya mengangguk melihat Saras keluar dari kamarnya kembali ke lantai satu di mana wanita itu tinggal bersama suaminya
Sementara Sheryl yang bekerja sebagai DJ juga penari pole di salah satu bar yang tak jauh dari tempatnya ngekos sekarang segera bersiap karena memang jam kerjanya adalah malam hingga pagi
------------------------------------------------------------
8.30 AM"Mas, tadi Siska yang kamar 06 lantai dua ngeluh katanya air di ruang laundry gak jalan, minta tolong liatin mas, kalo bisa benerin sih benerin, kalo misal gak bisa, nanti aku panggil tukang"
Daffa -suaminya- mengangguk "Mas coba cek sekarang deh ya, mumpung penghuni lantai 2 kayaknya udah pada berangkat kerja semua, sepi tadi soalnya pas mas mau buangin sampah-sampah di depan kamar mereka"
"Yaudah, oh iya aku udah masak, kamu tinggal makan aja nanti--" kemudian Saras mendekat menarik tangan suaminya untuk salim "--aku kerja dulu ya, mas"
Dalam lima bulan pernikahan, baik Daffa maupun Saras yang memang pada dasarnya memiliki orang tua yang sangat berkecukupan, mendapat hadiah uang pernikahan yang besar
Mengingat sulitnya mendapat pundi-pundi rupiah belakangan membuat keduanya memiliki ide cemerlang untuk membeli bangunan tingkat tingga dengan banyak kamar dan menjadikannya kosan agar pengelolaan uang kembali berputar di mereka setiap bulannya
Meskipun begitu, mereka juga tidak menganggur, keduanya bekerja di mana istrinya menjadi kasir indoapril sedangkan sang suami mengerjakan beberapa freelance dari rumah juga mendapat uang tambahan dari bengkel yang ia miliki
Daffa mengambil kotak perkakas di dalam kamarnya sebelum setelahnya berjalan ke lantai dua untuk mengecek apa yang rusak
Pria itu membuka kotak perkakasnya mencoba untuk membuka keran ingin melihat apa ada yang mampet atau tidak, namun sialnya justru air merembes dan menyemburnya dengan keras membuat Daffa sedikit terkejut dan mencoba kembali memasang keran yang ia copot tadi
"Ck" Daffa berdecak kesal melihat bajunya yang sekarang basah hingga ke boxer ketat yang ia pakai, memilih untuk membereskan perkakasnya, dia pikir lebih baik memanggil tukang yang lebih mengerti
Daffa berjalan keluar dari ruang laundry, namun saat hendak melewati lorong lantai dua, tungkainya terhenti ketika ia tidak sengaja berhadapan dengan seorang perempuan dengan pakaian ketat dan terbukanya, yang ternyata adalah Sheryl yang baru saja pulang kerja
Daffa meneguk ludahnya kasar melihat dua buah dada yang menonjol sangat besar di depannya, pun Sheryl yang menggigit bibir bawahnya melihat penis yang terbungkus rapih dengan boxer ketat dan basah di tubuh pria di hadapannya
Mencoba mencairkan suasana, Daffa berdehem tersenyum menatap wanita itu "Penghuni baru?"
"Saya Sheryl, yang nempatin kamar 03, mas sendiri?"
"Saya Daffa yang punya kosan"
sial, udah beristri berarti, karena kalau belum wanita itu berniat mengajak pria di hadapannya untuk masuk ke kamar
"Mbaknya abis dari mana?"
"Saya baru pulang kerja mas, gak usah heran, kerjaan saya emang agak beda, berangkatnya malem pulangnya pagi"
Daffa hanya mengangguk mengerti "Yasudah, saya ke bawah dulu ya, mbak. Betah-betah di sini" pria itu buru-buru turun, tidak bisa berlama-lama di sana karena mungkin ia bisa saja kehilangan kekuatannya dan mengikuti nafsunya untuk mengukung wanita tadi di bawahnya
Sama halnya dengan Sheryl yang kini masuk ke kamar dan mulai memasukkan jarinya sendiri ke dalam vaginya membayangkan penis Daffa yang tadi terlihat dan tercetak jelas di balik celana boxer ketat dan basahnya
------------------------------------------------------------
Daffa mengaduk satu gelas susu coklat yang baru saja ia seduh dengan air hangat matanya terpejam ketika ia terus mengingat bagaimana payudara penghuni baru kosannya itu menyembul dibalik mini dress ketatnyaAda rasa sesak di balik celananya sudah sejak sejam yang lalu Daffa berusaha mengalihkan pikirannya namun tidak berhasil, hasratnya begitu besar hingga bertekad untuk kembali menemui penghuni baru kosanya yang tadi ia ketahui bernama Sheryl
Beralasan membawa secangkir susu untuk penghuninya itu, pria itu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga dan berhenti tepat di pintu kamar bernomor 03, saat tangannya terayun hendak mengetuk pintu, dirinya terhenyak ketika mendengar desahan nikmat dari dalam sana
"Aaahhh nghhh huhhh ahhhh"
Daffa menejamkan matanya dengan kuat, imajinasinya semakin liar sekarang, apa gadis itu sedang bermain solo?
Memantapkan hatinya Daffa mengetuk pintu kamar itu dan suara desahan itu berhenti, pria itu meneguk ludahnya kasar sebelum bicara "Sheryl, ini saya Daffa, tadi kita bertemu di lorong lantai dua, saya yang punya kosan"
Cukup lama Sheryl tidak menjawab hingga kemudian pria itu kembali mendengar desahan nikmat di dalam
"Mas Daffahh ahhhh masuk mashh ngghh"Daffa merinding, namun dengan cepat membuka pintu kamar tersebut yang mana pemandangan di depannya membuat kakinya melemas, Sheryl masih dengan pakaian yang sama duduk di ranjang menghadap ke arahnya dengan kaki terbuka lebar di mana Daffa bisa melihat dengan jelas ada sesuatu yang bergetar di sana, tangan wanita itu bergerak tak karuan mengerayangi dirinya sendiri menatap Daffa dengan sensual
"Ada apa mash nghhh"
"S-saya buatkan kamu susu, karena saya pikir kamu kelelahan karena baru pulang kerja pagi hari"
Dalam desahannya Sheryl tersenyum "Masuk mashh ahhh jgn di depan pintu nghhh biar hahh saya minum susunyahh nghhh" Daffa mengangguk menutup pintu dan masuk mendekati Sheryl yang sekarang mendesahkan namanya
"Mas Daffahhh aahhh ahhh eunhhhh"
Daffa sudah tidak bisa lagi menahan hasratnya, libidonya meningkat membuat dirinya tanpa sadar terus berjalan mendekar tidak sadar ada tas di bawah membuat kakinya yang lemas tersandung dan tanpa sengaja menumpahkan susu hangat itu ketubuh Sheryl
"AAHHHH AAHHHH"
Sheryl semakin hebat mendesah merasakan susu hangat itu tumpah ke badannya, dari payudaranya yang besar, mengalir di antara dua gunung miliknya masuk ke dalam hingga mengalir ke selangkangannya
Bajunya yang tipis dan basah itu semakin memperlihatkan tubuh indahnya membuat Daffa membasahi lidahnya yang kering
"Sheryl?"
"Mhhmm?"
"Mau saya bantu bersihkan tumpahan susu di tubuh kamu?"
Sheryl yang memang sejak pulang bertemu Daffa di lorong langsung terangsang melihat penisnya yang tercetak di balik celana boxer ketat basahnya itu, sudah membayangkan pria itu menggerayangi dan memenuhi tubuhnya, jadi ketika Daffa menawarkan diri untuk membantu 'membersihkan' tubuhnya, Sheryl mengangguk
"Silahkanhh mashh ahhh"
Daffa terduduk mulai menarik pelan dress mini Sheryl yang masih menutupi buah dadanya hingga pria itu mulai membersihkan sisa susunya dengan mulut dan lidahnya, mereka bermain dengan panas di pagi hari hingga berakhir dengan Daffa yang menyemburkan benihnya ke dalam rahim Sheryl
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗