"Sayang, ini beneran?" tanya Anton menatap penuh binar kebahagiaan pada istrinya, Nabila
Yang ditanya mengangguk mengiyakan membuat Anton melepas genggaman surat dokter yang menyatakan istrinya positif hamil sebelum kemudian memeluk istrinya erat, mencium pucuk kepala istrinya berkali-kali
"Makasih banyak, sayang. Udah berapa bulan anak kita?"
"10 minggu? berarti... jalan 3 bulan?"
Nabila mengangguk membuat Anton kembali memeluk wanita itu "Mas seneng banget, Bil. Mas seneng banget, makasih ya"
Dalam pelukannya Nabila mengangguk "Anak kita nanti mainnya sama adik aku tuh mas"
Anton melepas pelukannya, mengernyit menunduk untuk menatap Nabila yang tingginya sebatas dada "Adik?"
"Iya, mama kan hamil lagi"
DEG
Anton terhenyak di tempatnya, jantungnya berpacu dengan keras mendengar kabar bahwa ibu mertuanya tengah mengandung
"Kamu tau kan, mama kan seminggu ini lagi ikut papa dinas ke malaysia, terus sebenernya sebelum kamu aku udh ngasih tau mereka duluan kemarin, eh akunya malah dapet kejutan juga katanya mama juga lagi hamil, 6 minggu katanya udah tau dari 4 hari yang lalu, ketauan gara-gara mama pingsan, terus diperiksa haha ga nyangka aku punya adek yang umurnya bakal seumuran sama anakku"
Anton masih terdiam di tempatnya sebelum kemudian bersuara "Mama Papa kamu kapan pulang dari Malay?"
"Hari ini harusnya kalau gak ada halangan"
-----------------------------------------------------------------
Anton tengah berdiam diri di ruang kerjanya, berusaha menghubungi ibu mertuanya yang sejak tadi tidak mengangkat panggilannya, pria itu cukup frustasi, tidak menyerah dan terus melakukan panggilan hingga akhirnya terangkat
"Halo, Anton. Astaga kamu bisa sabar dan jangan telfon telfon mama dulu gak sih? Mama lagi nemenin papa mertua kamu makan siang sama kolega pentingnya, gak enak dari tadi telfon bunyi..."
"Mama hamil?" dan satu pertanyaan itu berhasil membuat Nadia yang awalnya berbicara kesal menjadi diam
"Kamu tau dari Nabila?"
"Bayi itu.. anak aku kan?"
Bukannya menjawab pertanyaan ibu mertua, Anton memilih untuk melayangkan pertanyaan lain
"Kita omongin nanti.."
"Anak aku kan? Aku cuma butuh jawaban iya atau engga, cuma buat aku merasa lega, ma, pls, anak itu anak aku kan? Bukan anak papa?"
Hening untuk beberapa saat hingga Nadia bersuara "Anak kamu, bayi ini anak kamu"
Anton mendesah lega sebelum kemudian tersenyum "Aku denger penerbangan mama sore kan? Kita hari ini ketemu ya, ma. Aku checkin hotel tempat biasa kita, aku tunggu malem ini"
"Iya"
Terdengar aneh memang ketika Anton seharusnya khawatir kalau ternyata anak dalam kandungan Nadia adalah anaknya, bukan malah merasa senang
Tapi Anton tidak ingin membohongi diri, dia juga tidak rela jika ibu mertuanya memiliki anak dari pria lain, bahkan meski itu suaminya sendiri yang mana merupakan ayah mertuanya
Karena sudah berjalan 6 bulan lebih mereka menjalin hubungan terlarang dan itu tidak hanya menumbuhkan keinginan untuk menyelesaikan hasrat seksual karena kenyataannya Anton juga mencintai ibu mertuanya
Anton telah mencintai dua wanita sekaligus, istrinya Nabila, dan ibu kandung istrinya, Nadia.
-----------------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗