"Kenzo.. Sonia..."
Melihat Syahnaz berdiri mematung di ambang pintu, Kenzo segera mengeluarkan penisnya, kembali menutup zipper celana sambil kembali memakai kemajanya dengan benar, pun Sonia melakukan hal yang sama hingga keduanya berdiri canggung dan Sonia langsung menutup perut bulatnya menyadari bahwa tatapan ibunya kini fokus pada perut bulat Sonia
Wanita paruh baya itu berjalan pelan mendekat hingga berhenti tepat di depan suami dan putri sulungnya tanpa matanya yang beralih sedikitpun dari perut bulat Sonia yang menggunung
Kali ini pandangannya beralih menatap keduanya kecewa "Sejak kapan?--" Kenzo merasakan jantungnya berdebar keras sementara Sonia hanya menunduk tidak berani menatap mata ibunya "-- sejak kapan dan.. tunggu Sonia, kamu hamil.. kamu.. Sonia.. anak itu bukan anak Kenzo, kan? Anak itu bukan anak ayah tiri kamu sendiri kan?"
Namun, hanya keheningan yang ia dapati, Sonia sendiri juga hanya menunduk membuat semuanya semakin jelas dan Syahnaz tidak bisa menahan dirinya lagi ketika tangannya terangkat dan untuk pertama kali seumur hidupnya ia membiarkan dirinya lepas menampar Sonia dengan kencang hingga wanita itu tersungkur merintih
"Sonia!" Kenzo membulatkan matanya terkejut, berjongkok untuk melihat keadaan kekasihnya yang kesakitan membantunya untuk berdiri sebelum kemudian berbalik menatap Syahnaz dengan marah
"Kamu apa-apaan?! Kamu gak punya perasaan atau gimana? Anak kamu ini lagi hamil--"
"Kamu masih bisa sebut aku gak punya perasaan sedangkan apa yang kamu lakukan dengan anakku adalah sesuatu yang jahat dan gak berperasaan--" Syahnaz berkata tenang, menitikkan air matanya merasa kecewa yang begitu dalam
"-- apa kamu tahu, Ken? Aku udah dari semalam kontraksi, aku lagi kesakitan berjuang untuk melahirkan anak kita yang kamu sendiri tahu bahwa kelahiran anak ini sangat-sangat berisiko, aku sangat butuh dukungan secara emosional dari kamu, tapi apa yang aku dapat? Di saat aku berjuang dengan rasa sakit aku, aku harus berjuang dengan rasa sakit lain mengetahui fakta bahwa suami yang aku cintai main di belakang aku dan gilanya sama anak aku sendiri, anak tiri kamu sendiri--"
Kenzo merasakan dadanya sesak melihat istrinya menangis dan pria itu merasa bersalah bukan main
"--dan kamu masih merasa berhal nyebut aku gak punya perasaan di saat yang kamu lakukan adalah hal jahat yang menjijikkan?--" kemudian tatapannya beralih menatap anaknya amat sangat kecewa "--dan kamu Sonia, kamu selama ini hidup sama mama, kamu yang tahu jatuh bangunnya mama setelah papa meninggal, kamu yang selalu denger keluh kesah mama, mama pikir kamu adalah anak baik yang sangat bisa mengerti posisi mama, yang paling bisa mengerti apa kesulitan mama, yang paling bisa mengerti apa yang terbaik untuk mama--"
Sonia hanya menunduk diam membiarkan sang ibu melanjutkan perkataannya
"-- mama gak pernah nyangka kalau kamu akan jadi orang yang menyakiti mama, kamu yang selama ini selalu menjadi anak yang mama cintai dan banggakan, kamu yang selama ini mama besarkan penuh cinta dan kasih sayang, justru tumbuh menjadi wanita menjijikkan yang bersetubuh dengan suami ibunya sendiri, mama benar-benar jijik dan mama kecewa, amat sangat kecewa"
Sonia merasakan matanya penuh, seolah sesuatu akan keluar dari sana bersamaan dengan Sonia yang kembali bicara
"Silahkan kalian lanjutkan hubungan kalian, kalan benar-benar membuat saya jijik" dan kemudian berbalik hendak meninggalkan ruangan itu
Sonia mengepalkan tangannya kuat sementara Kenzo baru saja berniat mengejar istrinya "Syahnaz, sebentar..." dan mengurungkan niatnya ketika tiba-tiba saja Sonia bicara
"Mama mengakui bahwa selama ini aku selalu jadi anak yang baik, anak yang selalu mengerti apapun tentang mama, tapi apa pernah mama tanya sama diri mama sendiri, apa mama suday cukup jadi seorang ibu yang baik, ibu yang bisa memahami segala hal tentang anaknya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗