Jam menunjukkan pukul 10 malam, namun Haris belum juga kembali ke dek mereka setelah sebelumnya pria itu sempat izin pergi sebentar untuk rapat karena ada pertemuan penting atar kru kapal
Keira tengah berjalan memegang pinggangnya yang terasa akan patah sementara satu tangannya yang lain menyangga perutnya yang sudah sangat turun, kontraksinya terasa semakin intens dengan frekuensi yang lebih serang, kalau sejak pagi ia merasakan kontraksi per30 menit, kali ini dia merasakannya 10 menit sekali
Entah sudah berada di bukaan berapa, Keira tidak mengerti karena ini kehamilan pertama untuknya
Setelah merasa cukup lelah berjalan mengelilingi kamar, wanita itu akhirnya duduk di tepi ranjang, mengusap perutnya mencoba mengatur pernafasan hingga pintu deknya terbuka dan Haris masuk dari sana
"Mas!"
Dan Keira langsung nenutup mulutnya ketika Haris menyuruhnya diam dengan isyarat meletakkan jari telunjuknya di depan bibir
Pria itu sedang berbicara dengan seseorang lewat ponsel ternyata
"Iya jangan kayak gitu lagi, kamu kirim foto sexy kayak gitu sekarang mas yang susah, mas mau lampiasin ke mana kalau penis mas udah berdiri begini"
Dari percakapannya, Keira tahu Haris sedang bicara dengan istrinya, dan wanita itu melihat benar kata Haris, Keira dapat menangkap dengan jelas bahwa celana pria itu menggembung penuh
"Yaudah, jangan nakal mas mau ke kamar mandi, mau nuntasin hasrat mas dulu, kamu sih ah" dan setelahnya Haris menutup sambungan telfonnya
Pria itu mengunci pintu kamar, sementara Keira mulai bicara lirih "Mas, pembukaan aku kayaknya udah pembukaan akhir-akhir, kontraksinya udah teratur, aku aakhhh..."
Keira terlalu terkejut ketika Haris mendorong tubuhnya terlalu tiba-tiba membuat wanita itu telentang di atas kasur dengan kaki yang masih menggantung ke bawah
Padahal tubuhnya jatuh di atas kasur yang empuk, tapi sakitnya bukan main, bayinya seolah memutar dan mencoba memksa meberobos dinding rahim ibunya untuk segera keluar
Keira menitikkan air matanya karena sakit perutnya yang kian menggila dan terasa "Mas, kamu pelan pelan harusnya aku sakit shhh"
Haris tidak menunjukkan ekspresi apapun, dia melepaskan seragam kerjanya dan juga celananya hingga dirinya telanjang bulat menujukkan penisnya yang sudah berdiri dengan tegak
"MAS STOP AKKKHHH SAKIT DEMI TUHANN AAHHH MAS HARISS"
Haris mendorong perut bagian bawah Keira ke atas bermaksud memiliki akses yang lebih leluasa untuknya melihat jalur lahir anaknya yang sudah berkedut kemerahan dan lebih lebar dari biasanya
Tapi Haris tidak perduli, hasratnya sudah di ujung tanduk dan dia harus segera melampiaskannya
"Mas gak foreplay, udah sakit banget penis" ucap Haris bermaksud meminta izin untuk memasuki wanita itu
Keira hendak menolak tapi Haris lebih cepat melesakkan kepemilikannya sambil tangannya yang kini menekan perut Keira demi menopang tubuh kekarnya yang sedang bergairah
"Mas keluarinhh sakit banget mashh aakkkkhh huuuhh akkkhhh mas aahhhhh"
"Mendesah Keira mendesah!" Haris menghentakan penisnya dengan kecepatan penuh dan dalam, bahkan pria itu bisa merasakan ada sesuatu yang menusuk ujung penisnya yang mana ia pikir itu kepala anaknya, tapi hasratnya benar-benar tidak bisa ditahan, ia sudah terlanjur membayangkan tubuh dan desahan istrinya di rumah karena dengan nakal mengirim foto dan video yang memancing libidonya
Sementara Keira terus berteriak meminta ampun, tidak ada kenikmatan yang ia rasakan, ia hanya bisa merasakan kesakitan yang tak bisa dijelaskan, vaginya sakit bukan main, perutnya yang ditekan dari luar juga anaknya yang memberontak dari dalam
"Mas ampun... sakit please"
"MENDESAH KEIRA!"
Namun wanita itu menggeleng membuat Haris semakin menghajar kewanitaan Keira hingga tangannya menekan dan mendorong perutnya dengan tenaga
"MAS JANGAN DITEKAN"
"MENDESAH!"
"sakit mas aakkhhh mas ada anak kamu di sini mass akkk jangan kayak gini AKKK"
Keira berteriak ketika Haris menonjok perutnya berkali sambil bicara sesuatu yang menyakitinya "Kamu seorang jalang yang dibayar tinggi, kamu sudah saya klaim yang artinya bayaran kamu dari perusahaan lebih besar karena diklaim oleh seorang kapten..."
Keira menangis merasakan bagaimana Haris dengan tega bicara sambil menonjok perutnya dengan tenaga penuh setiap kali pria itu mengeluarkan satu kata
".. jadi.. kamu harus tau diri dan menurut, saya gak akan berhenti sebelum kamu sadar diri dan tidak melunjak, MENDESAH KEIRA MENDESAH!"
Wanita itu tidak punya pilihan ia sudah tidak bisa menahan perutnya yang ditonjok habis-habisan hingga wanita itu mulai mendesah, menggantikan teriakan kesakitannya dengan mendesah sesuai apa yang Haris inginkan
"Arghhh teruss iyahahh keluarkan suara kamu ahhh"
"Mas haris ahhh ahhhh nghhh hahhhha ahhhh"
DUG
"Aakkhh" Haris lagi-lagi menonjok perut Keira dengan keras"Panggil nama saya Keira, saya sudah mau sampai, CEPAT" DUG, lagi, Haris kembali memberikan bogeman menyakitkan di perutnya
"Mas Harisss arghhh ahhhh ahh mas ahhh Haris hhh mas Haris"
Haris merasakan penisnya menggembung membuat pria itu mempercepat tempo pergerakannya hingga pada akhirnya ia sampai pada pelepasannya
"MAS HARIS"
"SONIA!"
Hancur sudah fisik dan hatinya, Haris bahkan tidak pernah menyebut namanya di setiap pelepasan mereka, tapi malam ini untuk pertama kalinya Haris menyebut nama lain, mungkin kalau nama istrinya yang disebut, Keira maklum, tapi ini Sonia, yang juga merupakan seorang jalang
Keira menangis, tubuhnya bergetar hebat menerima cairan hangat di rahimnya, dan juga merasa sakit di seluruh tubuhnya terutama vaginya yang terasa sangat perih dan panas
Haris menarik penisnya dan
Byurr..
Bersamaan dengan pelepasan penyatuan mereka air ketuban Keira pecah dan mengalir dengan deras bersama darah di selangkangannya
Tapi Haris tampak tidak terkejut dan tidak perduli, ia kembali memakai bajunya dan celananya, hendak pergi
"Mas Haris.."
Keira memanggilnya lirih, suaranya nyaris hilang karena dirinya yang sudah terlalu lemas
Haris sendiri setelah sudah siap berdiri di sisi ranjang menggendong Keira untuk berbaring dengan benar
"Maaf karena saya panggil nama Sonia tadi, saya entah kenapa sangat marah mendengar kamu yang menolak mendesah, jadi bayang-bayang saat saya menyetubuhi Sonia terlintas di mana dia benar-benar menuruti setiap perkataan saya, jadi saya tidak sadar malah menyebut namanya"
Keira hanya menangis lemah menatap Haris sendu yang mana pria itu sama sekali tidak menunjukkan kekhawatirannya
"Saya panggil dokter Amel ke sini buat bantu kamu lahiran, kamar kacau banget, saya coba minta dek mewah lain buat kita tiduri sampai beberapa bulan ke depan, saya gak mau di kamar ini lagi karena sepertinya bakal kacau terlebih bekas kamu lahiran di kasur, hari ini saya nginep di dek Bagas dulu, saya panggil dokter Amel sekarang"
dan Haris pergi meninggalkan Keira yang menangis merasakan seluruh dirinya hancur karena bahkan setelah 9 bulan bersama, mereka akan memilihi buah hati, setelah bermalam-malam mereka habiskan bersama, Keira masih mencintai sendirian
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗