Erlin menatap dirinya di cermin dengan balutan gaun putih cantik yang nenutupi perut bulatnya yang indah
Sudah sebulan lebih sejak kematian Aji yang cukup berbekas untuknya terlebih di hari yang sama ia nyaris saja kehilangan anaknya dengan Nino
Beruntung malam itu Nino datang dengan cepat, membawa Erlin segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Erlin sungguh bersyukur karena dokter mengatakan bahwa Erlin hanya mengalami pendarahan ringan akibat stress fisik juga stress psikis yang terlalu tiba-tiba
Nino yang khawatir meminta Erlin untuk menceritakan segalanya karena Nino rupanya menyadari bahwa Aji sudah tidak bernafas saat Nino hendak akan membawa Erlin ke rumah sakit
Tidak ingin Nino menganggapnya mengerikan, Erlin mengarang cerita, mengatakan bahwa selama 3 tahun pernikahannya Erlin mengalami kekerasan dalam rumah tangga di mana malam itu adalah puncaknya, ketika Erlin berusaha lari dari lingkungan pernikahan yang tidak sehat dan Aji hendak menyakiti dirinya dan juga bayi kandungannya, karena itu Erlin tidak punya pilihan selain menusuk pria itu tepat di jantungnya
Nino yang mendengar itu tentu saja percaya, terlebih dengan bagaimana sandiwara yang Erlin lakukan terlihat sangat nyata membuat Nino menenangkannya mengatakan bahwa Erlin tidak melakukan kesalahan apapun dan karena itu Nino membantu wanita itu untuk menyelesaikan persoalan Aji tanpa membuat kehebohan, tentunya dengan uang yang Nino miliki
Kemudian seminggu setelah kematian Aji, lagi-lagi Erlin bersandiwara seolah-olah dirinya mengalami trauma dan rasa bersalah yang terlalu dalam membuat Nino akhirnya membawa wanita itu pergi untuk menata kehidupan baru bersama di London
Mereka berdua kemudian mulai merencanakan pernikahan. Awalnya, Nino berfikir bahwa pernikahan mereka dilaksanakan setelah anak mereka lahir, namun dengan seluruh pertimbangan mereka memutuskan untuk segera menikah sebelum anak mereka lahir agar ketika anak mereka hadir, mereka sudah resmi sah sebagai sepasang suami istri
Dan hari itu tiba, tepat ketika usia kandungan Erlin sudah mencapai usia kandungan 40 minggu, mereka kini berdiri hadapan para hadirin yang rela-rela jauh datang ke pernikahan mereka di London, kebanyakan adalah teman kuliah juga rekan kerja Nino
Dengan arahan pastor, Nino mulai mengucapkan janji pernikahannya
"I, Nino, take you to be my wife, to have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish, until we are parted by death. This is my solemn vow"
Erlin tersenyum lebar mendengarnya hingga kini wanita itu yang harus mengucapkan janji pernikahan mereka
"I, Erlin, take you to be my husband, to have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish, until we are parted by death. This is my solemn vow"
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗