ARYA & JASMINE - end

11.8K 157 3
                                    

"Selamat pagi, mbak Jasmine"

Jasmine terhenyak di tempatnya sedikit terkejut dengan kehadiran Dwina di depan unitnya. Jelas Jasmine kaget apalagi seharusnya Dwina memang tidak seharusnya berada di Jakarta, wanita itu seharusnya sedang melakukan perjalanan ke luar kota untuk urusan bisnis selama 3 minggu, ini bahkan baru 10 hari tapi entah kenapa wanita itu sudah pulang dan justru muncul di depan unitnya

Meski terkejut, Jasmine mencoba tidak menunjukkannya, memberikan senyum tipisnya

"Mbak Dwina, ada urusan apa ya, mbak, ke sini?"

"Oh, kalau mau berkunjung ke sini harus ada urusan dulu ya?"

Jasmine tiba-tiba saja menjadi lebih gugup, wanita itu hendak menjawab sebelum Dwina memutuskan untuk berbicara dan menginterupsi niatnya

"However sebagai tuan rumah, bukankah seharusnya kamu membiarkan saya masuk terlebih dahulu, saya jadi merasa kamu gak senang dengan kehadiran saya sekarang"

"Oh, engga, jangan salah paham, mbak, silahkan masuk"

Dengan sedikit canggung Jasmine membiarkan Dwina masuk untuk kemudian duduk di sofa ruang tamu sementara Jasmine sendiri berjalan menuju pantry untuk menyiapkan cemilan dan minuman sebelum kemudian membawanya ke meja tamu bersamaan dengan Dwina yang mengeluarkan sekantung oleh-oleh yang sempat ia beli

"Kebetulan saya kemarin ada kerjaan di Medan dimana seharusnya saya itu di sana selama 3 minggu, tapi ya untungnya kerjaan saya bisa diselesaikan lebih cepat dari biasanya--"

Wanita itu mengeluarkan isi belanjaannya untuk di letakkan di atas meja

"-- saya gak beli banyak cuma beli beberapa bika ambon untuk dibagiin ke penghuni unit, tadi saya udah ke bawah dan ke atas dan sebelum balik ke unit saya mampir ke sini karena ya walaupun kita gak pernah ngobrol, kamu sendiri kan pernah datang untuk merayakan ulang tahun pernikahan saya, jadi memang sudah sepantasnya saya membawa oleh-oleh juga kan?"

Jasmine mengangguk hanya memberikan senyuman tipis sebelum kemudian Dwina kembali bicara

"By the way, berapa usia kandungan kamu?"

Jasmine meneguk ludahnya kasar, entah kenapa merasa semakin gugup mendengar Dwina bertanya tentang kandungannya

"Tiga.. tiga puluh sembilan minggu"

"Oh wow, udah mau lahir ya, saya dulu melahirkan Starla di usia kandungan jalan 40" katanya sambil menyesap teh hangat yang Jasmine hidangkan

"Dan kalau kamu gak keberatan saya juga mau nanya--" wanita itu meletakkan gelasnya "--it may sounds rude, tapi saya kayaknya gak pernah lihat suami kamu, jadi saya bertanya-tanya di mana suami kamu padahal kamu sendiri sedang hamil tua kayak gini"

Jasmine mengalihkan perhatiannya mencoba memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan, tidak menyadari bahwa Dwina tengah tersenyum miring di sampingnya

"Oh!--" Dwina berseru membuat Jasmine menoleh menatap istri kekasihnya itu dengan jantung berdebar keras "-- you're not married yet" dan kemudian wanita itu terkekeh sambil mengambil salah satu cemilan di atas meja dan mengunyahnya

"Tapi itu gapapa, jaman sekarang hamil sebelum menikah itu udah kayak trend, banyak yang memilih langkah untuk memiliki anak sebelum berkomitmen dengan pasangannya dan saya cukup terbuka dengan hal seperti itu, asal bukan hamil anak suami orang aja"

Jasmine lagi-lagi hanya tersenyum canggung membuat Dwina merasa puas melihat wanita simpanan suaminya itu

"Berhubung kamu lagi hamil, saya sebenarnya punya sesuatu lagi--" kali ini wanita itu merogoh tasnya membuat Jasmine penasaran dan melihat Dwina mengeluarkan sebungkus teh celup dan menunjukkannya kepada Jasmine

PREGNANCY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang