Bara membanting semua foto yang ada di tangannya, setelah ia mendapat laporan 2 minggu yang lalu mengenai kamar perselingkuhan istrinya, dan saat itu juga ia membayar seseorang untuk melakukan penyelidikan di mana baru hari ini dia mengetahui bahwa Amira memiliki simpanan seorang brondong berusia 20 tahun
Sakit hati? Tentu tidak, toh Bara juga selama ini bermain di belakang dengan pembantunya sendiri, hanya saja ia marah karena faktanya anak dalam kandungan Amira yang sangat ia cintai sepenuhnya ternyata bukan miliknya
Bara mengusap wajahnya kasar kali ini keluar ruang kerjanya bermaksud mencari di mana pembantu kesayangannya itu
"Fio.. Fi?"
Pria itu mengernyir tidak mendapati sahutan dari wanita tersebut membuat Bara sedikit was-was, pria itu berlari turun mulai mengelilingi rumah megahnya hingga ia berhenti di ruang laundry
Mendapati Fiona tengah berjongkok mencucu tumpukan baju Bara dan Amira yang menggunung
"Fio!"
Mendengar suara tuannya, Fiona menoleh tersenyum berdiri hendak menghampiri Tuannya, namun gerakannya terlalu gegabah, tidak memperhatikan lantainya yang licin sehingga ia terpeleset
Beruntungnya Bara sigap dan dengan cepat menangkap tubuh wanita itu
"Fio astaga jangan buat deg-degan gini ah, mas jantungan liat kamu hampir jatuh"
Fiona hanya terkekeh tanpa dosa, mulai kembali menegakkan posisi tubuhnya hingga Bara bersuara
"Kamu kenapa nyuci manual gini?"
"Mesin cucinya rusak"
"Dari kapan?"
"Udah seminggu yang lalu"
"Seminggu yang lalu?!! Kamu nyuci manual gini udah seminggu dong?!!"
Fiona terkekeh mendengarnya, tangannya terulur mengusap rahang Bara yang mengeras menatap pria itu dengan tatapan teduh
"Aku baru nyuci manualnya hari ini karena memang bajunya ditumpuk selama seminggu biar aku ga perlu nyuci manual setiap hari, jadi kamu..."
"Tetep aja harusnya kamu bilang, Fi. Usia kandungan kamu udah masuk 28 minggu, kamu gak cuma bawa satu bayi, tapi dua sekaligus, belum lagi baju yang numpuk kayak gini sementara kamu harus nyuci manual dalam keadaan jongkok kayak tadi sedangkan kaki kamu udh mulai membengkak.. Gak bisa, kamu capek, mas tau. Udah kamu gak usah nyuci, lanjut besok aja mas beli mesin cuci baru hari ini"
Wanita itu tidak bisa menyembunyikan kesenangannya melihat Tuannya yang terlihat sangat khawatir, sangat terasa dari bagaimana pria itu mengusap perut bulatnya dengan lembut seolah ingin memberi ketenangan pada anak-anaknya yang memang sangat aktif hari ini
"Hari ini kamu gak usah kerja dulu, mas mau bawa kamu jalan-jalan"
"Ke mana?"
"Healing, kita car date keliling kota sambil beli jajanan di pinggir kota, gimana?"
Fiona mengangguk senang, dengan semangat mengganti pakaiannya
Mereka benar-benar seperti tengah berkencan, berkeliling ibu kota sambil mampir membeli sesuatu setiap Fiona menginginkannya dan memakannya bersama di dalam mobil, mereka saling berbagi cerita, canda, dan tawa bersama sepanjang perjalanan hingga jam menunjukkan pukul 8 malam
Bara mengajak Fiona untuk staycation menginap di hotel bintang lima untuk sehari.
Fiona sebenarnya sempat bertanya, apakah baik-baik saja kalau Bara tidak pulang sementara Amira tengah berada di usia 36 minggu, yang mana usia ini adalah usia-usia rawan kelahiran, tapi Fiona tidak mengerti karena entah kenapa Bara terlihat tidak perduli, dengan dalih bahwa kandungan istrinya itu lebih dari kuat dibuktikan dari bagaimana wanita itu bahkan masih bekerja di usia kandungannya yang sudah 9 bulan
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗