Sudah 6 bulan usia kandungan Fiona
Seperti biasa, wanita itu melakukan aktivitas yang sudah menjadi tugasnya dan kali ini wanita itu tengah mengepel seluruh lantai yang ada di rumah besar nan megah ini
Dengan kondisinya yang tengah mengandung anak kembar, tentu ini sangat berat, namun tentu saja Fiona tidak bisa mengeluh, dibiarkan bekerja dalam keadaan hamil saja sudah bagus, apalagi dengan lingkungan kerja di mana majikannya memperlakukannya dengan sangat baik jadi dia berusaha untuk bekerja dengan baik dan tidak mengecewakan majikanya
Amira saat ini sedang berada di ruang tengah, wfh berkutat dengan laptop dan juga berkas-berkas yang berserakan, sebagai seorang pengusaha sukses, tentu kondisi fisik kehamilannya terlihat tidak menghentikan dirinya dari bekerja bahkan meski usianya yang sudah masuk usia 8 bulan
Wanita itu terlihat sangat serius dengan pekerjaannya dan Fiona cukup kagum dibuatnya
"Fiona"
Mendengar namanya dipanggil Fiona mendongak ke atas di mana Bara memanggilnya dari sana
"Minta tolong bawakan kopi dan cemilan ke ruang kerja saya ya, saya tunggu"
"Baik, pak"
Fiona baru saja hendak ke dapur sebelum suara Amira menahannya
"Fi, sorry kalau kamu gak keberatan boleh saya minta tolong juga bawain susu dingin sama dimsum di kulkas tinggal diangetin doang di microwave"
"Baik, bu"
Dengan gerakan cepat Fiona segera menyiapkan dua nampan, satu untuk Amira, dan satu lagi untuk ayah dari anak-anaknya yang juga sedang bekerja di ruangannya
Wanita itu dengan cepat menyiapkan milik Amira terlebih dahulu, membawanya ke meja ruang tengah sebelum kemudian kembali untuk menyiapkan kopi dan cemilan ringan untuk Bara
Sebelum membawa nampan itu ke atas, Fiona berlari kecil ke kamar belakang -tempat ia biasa mengganti seragam kerjanya dan tempat ia meletakkan barang-barangnya- merogoh tasnya dan mengambil selembar gambar ultrasonografi hitam putih kedua anaknya yang mana baru kemarin sore Fiona melakukan periksa rutin bulanan di rumah sakit
Wanita itu kembali, menyelipkan foto USG anak mereka di bawah piring kopi sebelum kemudian membawa nampannya ke atas
tok tok tok
"Masuk"
Setelah diizinkan, Fiona masuk membawa nampan di tangannya mendekat ke arah meja kerja Bara
"Taruh aja di atas meja, nanti saya minum, makasih ya"
Fiona meletakkan nampan yang ia bawa di atas mejanya, namun bukannya langsung pergi, wanita itu berdiam diri, tidak bergeming dan Bara menyadarinya setelah Fiona sudah sekitar 3 menit berdiri
"Kenapa, ada yang mau kamu omongin?"
Fiona terdiam beberapa saat "Aku, mau liat mas minum kopinya"
Bara terkekeh mendengarnya "Astaga kirain apa, yaudah liat nih langsung mas minum kopinya"
Bara mengambil secangkir kopi dari nampan yang dibawa Fiona dan belum sempat ia menyisip kopi di tangannya, dirinya dibuat salah fokus menangkap secarik kertas di bawah piring kecil yang menjadi tatakan kopi miliknya
Fiona menahan senyumanya ketika Bara mengambil hasil USG itu dan melihatnya dengan mata berbinar
"Fi, ini.. USG anak kita.. kapan?"
"Kemarin pas aku masuk ke minggu 24 sekalian kontrol rutin bulanan, kata dokter bayi kita sehat, bobot tubuhnya juga besar, perkembangannya bagus juga aku dikasih tau jenis kelaminnya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗