Setelah selesai membersihkan diri, Anton keluar dari kamar mandi sudah dalam memakai pakaian yang sejak awal digunakan, mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil
Nadia melirik sekilas sebelum kemudian mendengus pelan "Apa gunanya toh mandi kalau ujung-ujungnya tetep pake baju yang tadi udah basah? Lepas aja dulu, biar bajunya kering"
Anton hanya menoleh sekilas menatap ibu mertuanya yang menghadap jendela, duduk membelakanginya dan menyesap sesuatu entah mungkin teh hangat atau yang lainnya
Tanpa pikir panjang, pria itu melepas pakaian bagian atasnya, meletakkannya di atas meja yang persis di depan AC agar lebih mudah kering
Anton tanpa pikir panjang kembali duduk di sofanya, mengambil ponselnya untuk sekedar memberi kabar pada istrinya bahwa kemungkinan dia tidak akan pulang karena keadaan mobilnya yang tidak memungkinkan membawanya pulang di tengah hujan lebat yang tak kunjung reda ini
Tentu saja, Anton hanya mengatakan itu, ia tidak mengatakan bahwa ia bersama ibu istrinya, meski kalau diceritakan tidak ada yang aneh, hanya saja Anton merasa sungkan, apalagi fakta bahwa dia dan ibu mertuanya harus tidur sekamar
Setelah mengabari istrinya dan mendapat balasan bahwa istrinya tidak masalah, Anton beralih mulai kembali mengutak-atik ponselnya kali ini urusan pekerjaan, membuka beberapa surel penting untuk ia kerjakan besoknya di kantor sambil satu tangannya menyesap secangkir kopi yang sudah tidak terlalu panas itu
Diam-diam Nadia tersenyum melirik bagaimana menantunya itu sudah menyesap kopi dengan obat perangsang yang Nadia tuang 2x dosis seharusnya berharap efeknya akan bekerja lebih cepat
Dan benar saja, ini bahkan belum 10 menit ketika Anton merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Tanpa alasan ia merasa panas meski di dalam ruangan ber-AC yang suhunya mencapai 20 derajat, dan Anton tidak tahu sejak kapan ia merasakan celananya terasa sesak membuat pria itu membuka zipper celananya berniat untuk melonggarkan celana yang ia gunakan, yang anehnya sama sekali tidak berefek apapun
Gerakan yang terkesan agak grasak-grusuk itu tertangkap oleh pendengaran Nadia, wanita itu dengan cepat mengambil kesempatannya, masih dengan posisi yang membelakangi Anton, Nadia mulai melepas tali bathrobe yang ia pakai dan dengan sensual melepasnya perlahan dari pundak hingga bathrobe tersebut jatuh di atas ranjang tempat ia duduk, mekspos punggung mulus polosnya -yang memang saat itu Nadia tidak mengenakan apapun di dalam bathrobe - menghadap Anton seolah meminta untuk dijamah
Anton melihatnya
Melihat bagaimana mertuanya menurunkan bathrobe yang dikenakan sambil kini tangannya menyingkirkan rambut indah panjangnya ke samping seolah semakin ingin memperlihatkan betapa mulus punggung miliknya
Anton tertegun, ibu mertuanya tidak mengenakan apapun di balik bathrobe yang tadi sempat dipakai, memperlihatkan bagaimana punggung itu begitu polos memberi tahu Anton bahwa tubuh bagian depan mertuanya pasti tidak kalah indah dan itu sukses membuat penisnya berkedut dan tubuh bagian dalamnya semakin membara
"Argghh" tanpa sadar Anton menggeram frustasi mencoba membuang pikiran kotornya, sementara Nadia yang mendengar geraman itu tertawa kecil memutuskan untuk memulai percakapan
"Kenapa, Ton? Penasaran sama yang bagian depannya?"
Wanita paruh baya itu tidak menunggu menantunya untuk menjawab, beberapa detik setelah bertanya, Nadia tersenyum miring berdiri membuat bokong sintal montoknya juga terlihat sebelum setelahnya berbalik menatap Anton yang terlihat menahan nafas
Nadia berjalan perlahan dengan dramatis, memutari ranjang untuk bisa berdiri di hadapan menantunya itu, sementara Anton hanya melihatnya tanpa sedetikpun mengedipkan mata
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗