Nadia menyiapkan makan malam untuk anak dan menantunya selagi menunggu pasangan suami-istri itu pulang kerja - yang sebelumnya sudah dikabarkan bahwa mereka berdua akan sampai dalam waktu 10 menit- Nadia menyiapkan makan malam sederhana dengan beberapa lauk seafood kesukaan kekasihnya (atau menantunya)
Sambil menunggu, wanita itu membuat dua susu hamil di mana satu untuk Nabila satunya lagi untuk dirinya sendiri, berdiri, mengusap perutnya lembut merasakan gerakan anaknya yang begitu aktif sambil menyesap susunya dibalik meja pantry
Baru Nadia menyesap setengahnya, tiba-tiba terdengar keramaian dari pintu utama, Nadia hanya diam hingga sumber keramaian itu muncul di mana Anton juga Nabila berjalan bergandengan sambil sesekali Anton yang menciumi leher Nabila membuat wanita itu tertawa
Nadia mendengus "Ehem" dan setelahnya berdehem sambil kembali menyesap susu hamilnya
Mendengar suara orang lain membuat keduanya berhenti dan baru teringat bahwa ada Nadia yang akan menginap selama sebulan di rumah mereka
"Mama astaga!"
Nabila berlari kecil mendekat sementara Nadia dan Anton saling bertukar pandang sesaat sebelum Nadia adalah yang pertama kali memutus pandangannya
"Hai sayang"
Nadia menyapa putrinya yang juga sedang mengandung menghampirinya, menyaliminya begitupun dengan Anton yang ikut salim
"Baru pulang kerja?"
"Sebenernya udah dari tadi cuma biasalah Jakarta macet jadinya agak lama, maaf ya ma, mama udah makan?"
Nadia menggeleng "Belum, mama nunggu kalian, itu baru selesai masak" kata Nadia menunjuk meja makan dengan dagunya
"Wahh" kini Nabila yang tampak senang melihat isi meja makan yang penuh dengan makanan "Enak ya ada mama hehe jadi ada yang masak.. tapi ngomong-ngomong ini mah makanan kesukaan mas Anton semua"
Anton hanya tersenyum memandang ibu mertuanya, sementara Nadia hanya terkekeh "Gantian ya, besok mama buatnya masakan kesukaan kamu-- yaudah gih kalian mandi, biar makannya juga enak, sama ini bil, mama udah buatin susu buat kamu"
"Minta tolong masukin kulkas aja, ma, nanti abis makan aku minum, aku lebih suka susu pas dingin soalnya"
Nadia hanya mengangguk mengiyakan mengambil cangkir susu milik putrinya untuk dimasukkan ke dalam kulkas
"Yuk, mas, mandi bareng aja, biar cepet kasian mama nunggu kelamaan"
Nadia hanya menunjukkan senyuman paksa sementara Anton yang mendengarnya seketika melupakan eksistensi Nadia, dengan tergesa menggendong Nabila ala pengantin membawanya ke kamar untuk mandi bersama
Nadia mendengus sebal "Kamu cuma bakal desahin nama aku aja nanti malam, Ton, liat aja"
----------------------------------------------------------------
Mereka bertiga telah menyelesaikan makan malam mereka termasuk Nadia yang sudah menghabiskan susu hamil yang ibunya buatkan. Setelah selesai mereka tidak langsung kembali ke kamar masing-masing melainkan berbincang ringan
Hingga Nadia terus-terusan menguap dan itu sukses menangkap perhatian sang ibu "Kamu tidur aja, sayang, capek banget pasti"
"Iya, ma, ini abis nyuci piring..."
"Gak usah, biar mama aja, kamu ke atas aja"
Nabila awalnya ingin menolak, tapi tak bisa dipungkiri iapun tidak paham kenapa dirinya bisa tiba-tiba menjadi sangat ngantuk
Sementara Nadia mulai membereskan piring kotor untuk dibawa ke tempat cuci piring, Nabila dan Anton naik ke atas, pria itu membantu Nabila berbaring dan menyelimutinya setelah itu mencium keningnya
"Mas ke bawah sebentar ya, bantuin mama, gak enak mama nyuci sendiri"
Nabila hanya mengangguk sebelum kemudian terlelap, Anton tersenyum memandang wajah cantik istrinya sebelum kemudian turun ke bawah untuk melihat ibu dari anaknya yang lain
Pria itu sampai ke dapur, namun langkahnya terhenti ketika tepat di depannya, Nadia menyandarkan kedua tangannya di ujung meja pantry, membusungkan pantat indahnya ke belakang seolah dengan sengaja ingin menggodanya
Ya, yang ia lihat sekarang adalah bagaimana wanita itu sudah tidak memakai celana dalam
Anton tertawa kecil mendekat sebelum kemudian mengusap pantat mulus itu dengan tangannya "Ini lagi godain aku atau gimana?"
"Iya"
Anton terkekeh "Nad, kamu tau aku ga bisa liat kamu telanjang atau setengah telanjang, langsung nafsu"
"Yaudah, tinggal masukin"
Anton terdiam beberapa saat, maunya juga dia bermain bersama ibu mertuanya, tapi sejujurnya pria itu agak gugup, takut sewaktu-waktu istrinya bangun dan melihat perbuatan tidak senonohnya dengan Nadia
"Main cepet, 5 menit kalo takut ketauan Nabila" ajaib, seolah tau apa yang Anton pikirkan
"Cepetan gih, udah sesek tuh celana"
"Fine, 5 menit"
Nadia bersorak gembira dalam hati "Pemanasan aja dulu.." sebelum nanti malem kita ngelakuin sesuatu yang ekstrim lanjutnya dalam hati
Tanpa babibu, Anton menurunkan celana boxer yang ia kenakan, sesuai dengan apa yang mereka bicarakan, mereka akan bermain super cepat, jadi bermodalkan sabun cuci tangan di dekat tempat cuci piring, pria itu membaluri penisnya dengan sabun sebelum kemudian memasukkan penisnya dalam sekali hentak
"Nnnghhh" Nadia sempat menggeram tertahan sebelum kemudian wanita itu mengambil kursi kecil sebagai sandaran tangannya, memudahkannya untuk menungging 90 derajat sehingga Anton lebih leluasa dalam bermain cepat
"Aku gerak ya"
"Hm"
Dan sesuai dengan 'permainan cepat' , Anton tidak basa basi untuk melakukanya secara perlahan terlebih dahulu, tapi langsung menghantam lubang Nadia dengan tempo yang cepat
Nadia menggigit bibir bagian bawahnya menahan erangan juga desahan nikmat yang ia rasakan, perutnya bergelantungan maju mundur seirama dengan hentakan Anton yang begitu dalam, seolah takut bayinya jatuh, sambil menghentakkan kejantanannya, Anton memegang perut bagian bawah Nadia yang mana dirinya bisa merasakan bahwa penisnya masuk menusuk hingga ke mulut rahim
Keduanya berusaha keras untuk tidak megeluarkan suara apapun hingga Anton mencapai pelepasannya, melampiaskan desahannya meremat perut buncit Nadia dengan keras sementara Nadia mencengkram ujung meja pantry tak kalah erat
Anton mengeluarkan penisnya, kembali memakai boxernya sebelum kemudian menarik Nadia untuk berdiri tegak, berbalik dan mencumbunya penuh nafsu
Namun hal itu juga tidak lama, Anton menatap ibunya penuh cinta "Sayang banget cuma lima menit, tapi sangat sangat memuaskan, seperti biasa, selalu mengagumkan bahkan meski cuma lima menit"
Lagi, Anton mencium ibu mertuanya kali ini hanya dengan senyuman singkat "Kita lanjut besok ya, di kantorku"
dan setelah itu Anton berbalik berjalan menuju lantai atas untuk menjemput mimpi bersama istrinya
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANCY STORIES
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗