ALARIC & ELORA - 6

6.7K 79 5
                                    

Jemima di kamarnya tengah mengatur pernafasannya, menariknya dalam dah menghembuskannya perlahan, terus begitu ia lakukan berkali-kali mencoba mengurangi kontraksinya yang sudah pada di pembukaan lima menurut dokter Rosaline 10 menit yang lalu

Sudah hari ke-enam sejak Alaric melakukan perjalanan bisnisnya di mana hari ini merupakan hari kepulangannya dan sudah total 28 jam sejak Jemima mengalami kontraksinya karena pembukaannya yang semakin lebar secara berkala di usia kandungannya yang masuk 40 minggu

Sejujurnya, Jemima takut dan belum siap atas kelahiran anak dalam kandungannya, karena bagaimanapun ini kesempatan terakhirnya untuk mengandung anak Alaric, yang mana jika anak dalam kandungannya bukanlah seorang Putra Mahkota, maka sebagaimana peraturan sudah di atur sejak berabad-abad yang lalu, Alaric berhak memakzulkan Jemima dan kembali memulai seleksi pemilihan calon Ratu baru untuk menggantikannya

Tidak perduli jika Alaric mencintai Jemima, Jemima bukanlah prioritas jika dibandingkan dengan tahta dan tanggung jawabnya sebagai seorang Raja, jadi wanita itu sebenarnya agak gelisah memikirkannya

Tapi dokter Roseline dan beberapa pelayan yang dekat dengannya terus memberinya semangat dengan mengatakan bahwa apapun jenis kelamin anak ini, dirinya sudah melakukan yang terbaik, mungkin dirinya yang hanya perlu menyiapkan diri untuk dimakzulkan dan kemungkinan besar mendapat gelar kehormatan Ratu Emeritus. Sebuah gelar sebagai penghargaan dan pengakuan bahwa Jemima sudah berusaha dengan keras untuk menunaikan tugas-tugasnya sebagai Ratu, dan merupakan sebuah gelar kehormatan untuk mengenang bagaimana dirinya juga begitu dicintai rakyatnya.

Jemima masih mencoba mengatur pernafasannya saat seseorang mengetuk pintu kamarnya dan masuk. Itu adalah Flora, yang kini berjalan mendekat ke arahnya dan berhenti di hadapannya, memberi salam dengan membungkukkan tubuhnya sebentar sebelum kemudian menatap Ratunya lembut

"Ada kabar dari penjaga menara istana di mana keberadaan King Alaric sudah terlihat di perbatasan Ufuk Timur, kemungkinan King Alaric akan tiba dalam 15 menit"

Jemima tersenyum mendengar itu, bersamaan dengan kontraksinya yang mulai hilang wanita itu berdiri menatap cermin untuk melihat penampilannya

"Bagaimana penampilanku hari ini, Flora?"

"Anda yang paling tahu jawabannya, Queen. Paras ada yang cantik dipadukan dengan gaun putih berhias permata adalah sebuah keindahan yang mutlak, anda begitu indah hari ini"

Sang Ratu tersenyum puas mendengarnya, setelah memastikan bahwa penampilannya benar-benar sempurna, wanita itu menoleh menatap kepala pelayan yang melayaninya itu dengan lembut

"Antar aku ke gerbang utama, aku harus segera menyambut kepulangan suamiku dengan hangat"

Flora menunduk membiarkan Jemima berjalan lebih dulu di depannya diikuti dirinya di belakang dengan beberapa pelayan lain yang mengekor

Ratu kerajaan itu berjalan perlahan namun dengan hati berbunga-bunga, ia begitu merindukan Rajanya yang merupakan suaminya, membuatnya berdiri di barisan terdepan untuk menyambut kepulangan Raja

Masih ada 5 menit ketika tahu-tahu sang Ratu kembali mengalami kontraksi membuatnya mengaduh, mengundang kekhawatiran Flora yang segera mendekat ke arahnya

"Queen Jemima"

Flora berdiri di samping Jemima mengusap punggung Ratunya yang membungkuk berusaha membantu wanita itu untuk mengurangi rasa sakitnya, Jemima sendiri terus mengatur nafasnya sembari mengusap pelan perutnya yang sudah turun hingga rasa sakit itu berangsur hilang dan Jemima bisa kembali bernafas dengan benar

"Terima kasih, Flora, aku baik-baik saja sekarang"

Flora mengangguk, kembali berjalan mundur dan berdiri setengah membungkuk di belakang Ratunya hingga suara pacuan kaki kuda mengalihkan perhatian semua orang

PREGNANCY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang