.
「Terakhir」
»–R–I–M–«
.
“Tentu saja, aku harus memegangnya.”
– …...
“Sebenarnya, saya mengharapkan ini, tapi aku ingin mengatakan kalau kau membuat pilihan yang sangat bagus. Aku berusaha keras untuk membuat kesepakatan tanpa penyesalan yang bisa menguntungkan kita berdua.”
– …
“Selalu untuk kepuasan pelanggan…”
– Stop…
“Jadi… Seberapa jauh yang kau tahu?”
– Bukankah itu masalahmu? Aku ingin dengar kesepakatan macam apa yang bisa menguntungkan kita berdua.
“Jangan terlalu serius begitu, Komandan. Oh, dan tolong tarik pasukanmu. Kalau bisa, aku akan berterima kasih kalau kau mengembalikan Deokgu juga. Jika kau gugup, kembalikan saja Deokgu. Kau tidak benar-benar perlu melakukan ini dalam proses menemukan kesepakatan yang akan memuaskan kita berdua. Sebuah hubungan sejati hanya dapat dibangun jika kita saling percaya… kau terlalu sombong, itu membuatku berpikir kau tidak mempercayaiku…”
– Aku tidak mempercayaimu. Siapa juga yang akan percaya?
“Kenapa kau terus melakukan ini? Kita berdua akan sama-sama untung. Deokgu, buatkan secangkir kopi untuk Komandan.”
Park Deokgu memutar matanya dan bangkit. Dia kemudian menatapku dengan wajah bingung.
– Aku tidak butuh.
“Tindakan kecil seperti itu menyakiti orang, Komandan. Saat kau menolak bantuan yang tulus, rasanya aku ingin menangis.”
– Omong kosong. Aku tidak mau bercanda denganmu, Lee Kiyoung. Pasukan ini adalah pelindung. Alat pengaman untuk mencegahmu melakukan hal buruk.
“Hei… ambil ini, Summoner Iblis…”
Dia menyesap kopi yang dibawakan Park Deokgu untuknya lalu melihat ke arahku.
Dia mengerutkan kening kopi turun ke tenggorokannya. Sepertinya tidak sesuai dengan seleranya.
Aku melihatnya diam-diam meletakkan kopi di sudut dan menyeruput teh lagi.
“Kenapa kau butuh alat pengaman? Itu adalah sesuatu yang cocok untuk kita berdua. Manusia seperti kita tergila-gila dengan hal-hal seperti ini. Ini adalah kesepakatan yang saling menguntungkan di mana kita berdua akan mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa kehilangan apapun.”
– Aku tidak akan menyangkalnya. Tapi…
“Dari sudut pandang Kardinal Kehormatan terbaik di benua ini, jujur, hampir mustahil untuk menyelamatkan wajahmu sekarang. Sora?”
“Ah… Ya, Wakil Master Guild?”
“Pergi ke Benignore Net, cari posting yang berhubungan dengan dia, dan baca segera.”
“Ah. M-Maksud anda… sekarang?”
“Ya, yang sederhana juga tidak apa-apa. Tapi yang punya banyak viewers.”
“Ah… oke.”
Dia diam-diam mengangguk, mengambil Cermin Tangan Dewi. Tentu saja, aku juga mengeluarkan cermin tangan di saku ku dan segera mengalihkan pandanganku ke sana.
‘Apa ini?’
[Postingan Saya]
Judul: Aku seharusnya tidak menulis sesuatu seperti ini dalam keadaan dunia saat ini, tapi… kurasa seorang elf menyatakan cinta padaku. Tidak, jujur tidak mengerti. Aku butuh saran kalian, teman-teman. (Komentar: 1.024)]