.
「Akhir Dari Skenario」
»-R-I-M-«
.
Dan...
Perlahan langit terbelah.
Sekali lagi, cahaya terang menyelimuti dunia.
Aku tidak beranggapan sistem menghormati keinginan Altanus karena sistem tidak memiliki perasaan.
Sistem hanya menilai benar dan salah. Yang paling cocok dengan peraturan, yang mana paling ideal dan paling tidak merugikan untuk menciptakan dunia.
Baik itu warisan Altanus ataupun keinginannya tidak tampak penting sama sekali. Sistem bahkan mengabaikan quest yang aku buat.
Sistem hanya peduli akan satu hal: memperbaiki error.
"Kompromi. Koeksistensi... itulah yang aku inginkan."
Faktanya, itu adalah kompromi, koeksistensi, dan omong kosong, tapi dari sudut pandang sistem, tidak ada pilihan lain. Karena sekarang aku bertindak keras kepala.
Jika sistem tidak bisa memperbaiki bug dan eror, aku akan memintanya mengembalikannya. Aku memang akan menerimanya. Kecuali kalau kau mau melihat omong kosong sialan ini berlangsung.
Mungkin ini terlihat seperti virus yang memasuki tubuh manusia, tapi aku bukanlah virus merugikan.
Bergantung pada bagaimana sistem akan menanggapi virus, aku bisa menjadi racun ataupun obat.
Sebaliknya, aku adalah virus yang membuat tubuh manusia semakin kuat. Meningkatkan imunitas, dan aku bisa menjadikannya lebih stabil. Jadi, ayo selesaikan masalah ini. Hah?
[Membuat quest paksa tingkat mythic.]
[Aku telah mengampuni dosamu. Bangkitlah, Regressor Altanus. Dengan begitu aku akan memberimu masa depan. (0/1)]
[Hadiah Penyelesaian Quest: masa depan (0/4,397)]
Tolong, terimalah. Itu bukan kesepakatan yang buruk.
[Hadiah Penyelesaian Quest: masa depan (0/5,132)]
"Bangun... sniff... sniff... sniff..."
Aku menitikkan air mata...
"Sniff... sniff..."
Air mata suci mengalir turun di pipiku. Ini adegan penting 'kan?
"Bangunlah... Sunset Swordsman. Dengan begitu... sniff... aku akan memberimu masa depan."
Kukira reaksinya akan cepat karena itu sistem. Harusnya mudah untuk membuat keputusan rasional. Sistem tau apa yang diperlukan untuk memperbaiki error.
Aku mengambil langkah karena aku melihat cahaya jatuh seolah memberitahu aku untuk masuk ke dalamnya. Ke tempat dimana Kim Hyunsung berada.
Sekali lagi, pemandangan berubah.
Apa ini?
Setelah aku melangkah memasuki cahaya, pemandangan berubah. Pemandangan itu berubah dalam sekejap, dimulai dari kaki kiriku yang menyentuh lantai, terasa asing namun indah.
Entah apa yang Park Deokgu atau Jung Hayan atau orang lain rasakan. Aku bertanya-tanya apakah aku kembali tidak sadarkan diri? Namun mungkin bukan itu penyebabnya.
Karena ini terasa nyata. Aku tidak bisa menilai tempat macam apa ini, tapi mungkin...
"Muncul balasan."