.
「Akhir Dari Skenario」
»-R-I-M-«
.
Bukannya aku menjadi emosional. Pikiranku tidak lengkap, jadi aku tidak tahu emosi apa yang sedang aku rasakan saat ini.
Pasti itu bukan hanya karena kehilangan Kim Hyunsung. Emosi ini mungkin lebih rumit daripada itu. Mungkin itu karena aku telah gagal.
"Gagal..."
Lee Kiyoung telah gagal. Aku baru menyadarinya. Mungkin itu penyebabnya. Semua orang pun akan marah saat gagal.
Seperti kata Lee Jihye, aku mungkin terlalu stress untuk keluar dari situasi yang sedang aku pikirkan.
Mungkin lebih tepat untuk menyebutnya kesal karena kartu regressorku hilang begitu saja.
Jujur saja, Kim Hyunsung adalah tangan terbaik yang aku miliki.
Dia sangat mudah digunakan, dan dia tidak menyebabkan masalah apapun kecuali tentang keuangan.
Dia sangat pas untuk ku dan dia boneka yang paling mudah dikendalikan. Prosesnya lumayan menyebalkan, tapi dia tumbuh menjadi salah satu player yang paling aku percayai dan pedulikan pada akhirnya.
Mempertimbangkan berapa banyak yang aku investasikan padanya, bukan tidak masuk akal kalau aku merasa seperti itu.
Aku tidak tahu bagian mana yang salah, tapi pasti ada yang salah dalam prosesnya.
Ada banyak faktor kecurigaan. Hanya saja aku tidak ingat. Aku hanya mengabaikannya.
"Bangsat..."
Aku terus memikirkannya.
'Kiyoung.'
"Bajingan bodoh..."
'Aku hanya orang biasa, tidak seperti kamu. Tapi, aku tahu seberapa berharganya mengorbankan diriku untuk sesuatu. Aku tidak bisa berkorban untuk benua, tapi aku bisa berkorban untukmu, yang memberiku banyak hal tidak pantas aku terima. Mungkin seperti inilah kau memandang benua. Ayo berterus terang, bagiku kau lebih berharga dari apapun.'
“Dasar bajingan bodoh... Kau pikir kau siapa...?”
‘Selamat tinggal...’
Tindakan bodoh bahwa aku tidak memikirkan bajingan bodoh ini mengorbankan dirinya untukku.
Karena selama ini dia menjadi pengecut. Benar. Kim Hyunsung terlalu pengecut, dan dia punya bakat untuk membuat orang marah bahwa dengan keputusan terkecil pun yang dia ambil.
Mungkin masalah terbesarnya adalah aku tidak berasumsi dia akan membuat pilihan semacam itu.
Segala hal yang aku lakukan untuk mendekati Kim Hyunsung mengikat pergelangan kakiku.
“Kau pikir kau siapa sampai berani bersikap seperti itu? Sadari tempatmu..."
Tidak akan terlalu menyedihkan kalau aku memikirkan itu sebelumnya. Orang itu telah memiliki terlalu banyak kekurangan.
Dia memiliki terlalu banyak kekurangan sampai aku bingung kenapa aku memilihnya.
Benar. Pikirkan itu. Dia cuma bocah besar. Dia memberiku banyak pekerjaan, dan aku harus mengawasi segalanya.
Dari tengah, hampir mustahil menjelaskan siapa yang menyeret siapa.
Dia adalah pria yang memilih untuk hidup dalam mimpinya, jadi apa yang perlu aku katakan? Aku masih kesal meski hanya memikirkan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/351260028-288-k89727.jpg)