873: The End of the Scenario (6)

18 4 3
                                    

.

「Akhir Dari Skenario」

»–R–I–M–«

.

“Jangan jahat! Dasar bajingan!”

‘Sudah benar. Ini jawaban yang benar.’

“Jangan konyol! Dasar sialan! Apa yang benar?! Apanya yang benar…? Sial… apa… apanya jawab yang benar…?”

Dia masih tersenyum. Figurnya menjadi semakin jelas namun semakin kabur.

‘Apa-apan ini? Apa yang kau lakukan?’

Dia tersenyum seolah puas telah membuatku marah.

Aku mengingat bibir untuk mempertahankan kewarasanku, tapi penampilannya tidak berubah. Dia masih menatapku.

Apa ini yang kau mau?

“Apa kau menyentuh ingatanku untuk melihat ini?”

Rasanya aku tidak bisa bernafas dengan benar, namun pikiranku jelas.

Aku merasa bisa pingsan kapan saja, namun cahaya yang mengelilingiku membuatku tetap tersadar.

Aku mengepalkan tangan sangat erat. Mengambil nafas dalam-dalam entah bagaimana untuk mengirim oksigen pada otakku.

Kurasa aku perlu bernafas lagi dan lagi.

“Haaa… whoo…”

Apa itu salahku?

“Whoo… haa… haa…”

Bagian mana yang salah? Dari mana… AAP yang terjadi?

“Haa… Whoo… Whoo…”

Tidak lama lagi ini akan baik-baik saja. Ini… akan baik-baik saja.

Seperti biasa, tidak akan terjadi sesuatu. Itu bukan hal besar. Ini masih belum lepas dari tanganku.

Aku bisa mengembalikan semuanya. Seperti biasa, kali ini juga akan sama. Aku masih punya banyak kartu.

Jika tidak, aku bisa pergi ke ronde selanjutnya. Itu agak merepotkan, tapi ya, aku punya opsi untuk memulai semuanya dari awal. Aku punya asuransi. Jadi tidak perlu gugup.

“Huff…”

Aku tidak yakin apakah aku bisa berpikir seperti biasa, tapi aku harus memaksa diriku untuk memikirkannya. Aku harus terus memikirkan kenapa ini terjadi dan bagaimana cara membalik situasi ini.

Aku harus memikirkan potongan puzzle mana yang salah. Karena aku tahu membaliknya saja tidak akan berguna.

Aku harus menyingkirkan emosi yang tidak perlu dan membuat keputusan rasional. Jadi aku tidak punya pilihan selain terus menghibur diriku sendiri.

Aku hanya butuh sedikit waktu untuk menghibur diri.

“Whew…”

Apa aku berada di tangan bajingan itu?

Hipotesis bahwa Lee Kiyoung dari garis waktu pertama berada dalam diriku sudah mengaturnya untuk waktu yang cukup lama.

Aku tidak bisa memastikannya, tapi ada beberapa kemungkinan.

Aku juga memikirkan kalau mungkin ini hanya gertakan, aku tidak mengabaikan kemungkinan kalau ini adalah ilusiku, aku tidak bisa menghapus pikiran pertama bahwa ini Lee Kiyoung dari garis waktu pertama.

Itu sederhana.

Berasumsi bahwa tujuan Lee Kiyoung garis waktu pertama adalah untuk membalas dendam pada Kim Hyunsung, semuanya terasa pas.

Lee Kiyeon [ 5 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang