VENESIA (ITALIA)
16 Desember, di awal musim dingin
Mobil mewah milik keluarga Phoenix melaju dengan kecepatan sedang melintasi jalan kota Venesia sambil menikmati pemandangan kota dengan mobil lain yang berlalu lalang, cukup ramai sebelum mobil berbelok dan memasuki jalan yang tak cukup ramai oleh kendaraan.
Sekitar distrik yang hanya di lewati beberapa mobil, sebab akan memasuki komplek perumahan yang di tumbuhi pepohonan rindang di tiap sisi jalan. Sungguh suasana sejuk yang memanjakan mata, kala angin sepoi menyapa wajah Tin, seorang anak laki-laki yang sengaja membuka jendela mobilnya lebih lebar.
"Apa putraku bersenang-senang hari ini?" tanya Jane mengusap rambut lembut puteranya sebelum mengecupnya sekilas.
"Apa Dad akan menjemput kita?"
"Tentu saja, ia sudah berjanji." Jane mencolek ujung hidung putranya gemas.
"Baiklah, aku akan menunggu. Bagaimana dengan sekotak hadiah untuk Aunty?"
"Emm, kita bisa singgah ke satu tempat untuk membeli beberapa kembang, Aunty-mu sangat menyukai kembang," balas Jane tak berhenti tersenyum.
Sedang Max yang sejak tadi menyimak obrolan mereka seketika merasa tak tenang saat melihat sebuah mobil yang sejak tadi mengikuti mereka. Meski tidak ada yang mencurigakan dari mobil tersebut, sebab mungkin hanya kebetulan saja mereka berada di jalur dan tujuan yang sama.
"Mom, apa Dad akan keluar kota lagi?"
"Iya, Sayang."
"Kenapa Dad selalu keluar kota, apa yang Dad lakukan di sana?"
"Tentu saja untuk bekerja."
"Bekerja?"
"Hmm, dan sebagai anak yang baik dan penurut, kau tidak boleh menjadi anak yang nakal, kau harus bisa menjaga Mom selagi Dad tidak ada."
"Bukankah selama ini aku sudah menjadi anak yang penurut? Jika tidak percaya, Mom bisa bertanya kepada Paman Max, bukan begtu, Paman?"
"Iya, benar Tuan muda, Anda adalah anak yang baik dan penurut," angguk Max tersenyum menyembunyikan kecemasan hatinya.
"Syukurlah, Mom sangat senang mendengarnya." Jane kembali mengusap kepala putranya.
Hingga di menit berikutnya, saat mobil mulai melintasi di jalan berbatu sebelum sampai ke pertigaan menuju komplek rumah keluarga Artemia yang kini di tinggali oleh Alysse saat kedua orang tua mereka meninggal dunia akibat kecelakaan mobil beberapa tahun lalu.
"Nyonya," panggil Max dengan nada pelan.
"Iya Max, ada apa?"
"Bisakah Anda menutup kaca mobil itu? Maaf," pinta Max mulai merasakan ada yang aneh dari mobil yang terus mengikuti mereka dari belakang.
"Ada apa? Apa ada sesuatu?" tanya Jane yang lekas menutup kaca mobilnya.
"Tidak apa-apa Nyonya, hanya saja ada ...."
DOOR ...! DOOR ...!
"ARGGHH ...! Max ... apa yang terjadi ...?!"
"Merunduk Nyonya!" potong Max, mengambil pistol yang terselip dari balik jasnya, dan dengan cepat menarik tubuh Tin untuk di lindunginya sebelum balas menembak.
DOOR ...! DOOR ...!
Dua peluru kembali melesat dari arah mobil yang sejak tadi mengikuti mereka dari belakang, bahkan hanya dalam hitungan menit saja, kedua mobil tersebut sudah berada di samping kiri dan kanan mobil mereka, hingga membuat Max tak berkutik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK&WHITE
ActionKrittin Selsmire "Kamu hanya akan bergantung pada keputusan yang aku ambil, setiap bagian dari dirimu adalah milikku. Kamu bisa hidup dan mati hanya atas kehendakku." Pavel Moon "Aku tak ingin menyakiti hatiku dengan terus memikirkanmu. Aku akan ber...