"Ada apa?" tanya Cailean terdengar datar dan tak bersahabat.
"A-aku, ingin bertemu Shan ...."
"Untuk apa?"
"A-aku ...."
"Dad?!"
Shanaye terlihat keluar dari rumahnya, dengan pakaian yang tampak rapi, terlihat juga sebuah koper besar yang sedang di bawah oleh pengawal pribadi mereka untuk di masukkan kedalam mobil.
"Shan?!"
"Hai, Pavel. Kau di sini?" sapa Shanaye berjalan menghampiri.
"Shan, kita tak punya banyak waktu," ucap Cailean saat Shanaye berdiri di sampingnya.
"Yes Dad, ini tidak akan lama," angguk Shanaye, sebelum Cailean tinggalkan mereka berdua.
Sedang Pavel masih berdiri dengan perasaan sedih, saat melihat Shanaye yang terlihat berbeda. Wajah Shanaye tampak pucat seperti mayat hidup, ia juga kehilangan banyak berat badan meski tubuhnya terbalut mantel tebal dan syal di leher. Namun, Pavel bisa melihat jika tubuh Shanaye terlihat kurus, lengkap dengan kedua mata yang cekung, dan lingkaran hitam di bawah mata, jelas terlihat jika Shanaye kurang tidur. Napasnya juga terlihat berat, hingga terlihat seperti seorang yang sedang sekarat.
Namun, Shanaye masih bisa menampakan senyum termanisnya, lengkap dengan sapaan ramah bahkan langsung memeluk Pavel yang seketika menitikkan air mata. Ia tahu jika kondisi Shanaye sedang tak baik-baik saja sekarang. Shanaye tertekan dan menderita selama ini.
"Apa yang sudah terjadi denganmu?" tanya Pavel, tak sanggup lepaskan pelukan Shanaye.
"Aku tidak apa-apa."
"Kau terus berbohong padaku Shan," balas Pavel akhirnya melepaskan pelukan, sebelum mengusap air matanyanya.
"Kau menangis? Hei, aku sungguh tak apa-apa." Shanaye ikut mengusap air mata Pavel.
"Apa yang sudah Tin lakukan padamu? Dia menyakitimu."
"Tidak, Pavel ...."
"Kau bahkan meninggalkan mansion dan tak mengatakan apa pun padaku waktu itu."
"I am so sorry, Pavel. Aku terburu-buru saat itu, dan tak sempat menemuimu."
"Katakan padaku, apa yang sudah terjadi? Kau tiba-tiba pergi, dan tak mengatakan apa pun padaku, jika saja Ashlle tak mengatakannya, mungkin aku tak pernah tahu jika kau berhenti dari kampus dan akan berangkat ke Las Vegas."
"Sekali lagi maafkan aku Pavel," balas Shanaye, meraih telapak tangan Pavel untuk di genggamnya.
"Apa kau benar-benar harus pergi?"
"Yah."
"Tapi kenapa? Apa Tin ...."
"Ini tak ada hubungannya sedikit pun dengan Tin," sela Shanaye.
Bersamaan dengan tatapan tajam Cailean yang masih berdiri tak jauh dari sana, menata koper di dalam bagasi mobil yang terparkir tak jauh dari mereka sekarang. Pavel pun bisa merasakan tatapan tajam menikam itu, hingga membuatnya semakin yakin jika memang Tin sudah benar-benar membuat keluarga Shanaye kecewa.
"Sebenarnya aku memiliki masalah lain, dan memang harus kembali ke Las Vegas. Apa yang kau pikirkan tentang Tin itu salah, dia tak melakukan apa pun. Dan mengenai hubungan kita, memang sudah waktunya untuk berakhir, dan kita berdua sudah menyepakatinya."
"Tapi Shan, semua begitu tiba-tiba, hubungan kalian terlihat baik-baik saja selama ini, kenapa harus berpisah?"
"Pavel, tak ada hubungan yang bisa bertahan selamanya, termasuk hubunganku dengan Tin. Kita masih sangat muda, kita juga tak memiliki komitmen apa pun, dan hal wajar jika hubungan kami harus berakhir. Kau tak perlu khawatir jika aku akan terluka, aku memang sangat bersedih akhir-akhir ini, tapi semuanya akan membaik."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK&WHITE
ActionKrittin Selsmire "Kamu hanya akan bergantung pada keputusan yang aku ambil, setiap bagian dari dirimu adalah milikku. Kamu bisa hidup dan mati hanya atas kehendakku." Pavel Moon "Aku tak ingin menyakiti hatiku dengan terus memikirkanmu. Aku akan ber...