"Yah, sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan?"
Pavel kembali terdiam, entah apa yang sedang di pikirkannya saat itu. Ia tak bisa mengingatnya lagi selain rasa sakit yang membuatnya sesak napas. Hanya ingin melupakan semuanya dan hidup dengan tenang, meski semua tak semudah seperti apa yang ia pikirkan.
"Maaf, telah membuatmu cemas."
"Yah, dan tak hanya aku yang kau buat cemas, tapi juga Tin yang bahkan saat ini masih sangat menghawatirkanmu."
"Tin?"
"Dia yang menyelamatkanmu Pew, entah apa yang akan terjadi denganmu jika saja Tin tak di sana."
Pavel kembali terdiam. Apa mungkin Tin mengikutinya? Pria itu selalu melakukan hal demikian, bahkan sejak mereka masih kecil, pria itu selalu diam-diam mengikuti dan mengawasinya dari jauh.
"Apa dia ... baik-baik saja?"
"Semoga saja."
"Apa maksudmu?"
"Dia terlihat buruk, sepertinya kondisinya sedang tak baik-baik saja ...." Kalimat Rolf tertahan di tenggorokan, saat melihat Pavel yang langsung beranjak dari tempat tidurnya. "Kau akan kemana?"
"Melihatnya," balas Pavel melangkah menuju pintu kamarnya.
"Kau mungkin akan mengganggu mereka."
Langkah kaki Pavel terhenti tepat di depan pintu, sebelum membalikkan badan menatap Rolf yang masih duduk di pinggiran tempat tidurnya.
"Apa kau pikir aku akan membuat onar?"
"Aku tak pernah mengatakan jika kau akan membuat onar, hanya saja jika kau menemui Tin sekarang, aku khawatir kau mungkin akan mengganggu tidur mereka."
"Mereka tidur bersama?" tanya Pavel cukup terkejut.
"Yah."
"Yang aku tahu cukup banyak kamar di Villa ini, mengapa mereka harus tidur bersama?" tanya Pavel sedikit panik.
"Tin dan Earth akan menikah, aku rasa tak masalah jika mereka tidur bersama, biarkan Tin mengajari Earth untuk menjadi dewasa," balas Rolf yang terlihat lebih santai.
Pavel masih berdiri di tempatnya, mengapa ia begitu lambat dalam berpikir, seharusnya ia juga tahu akan hal itu. Memang apa yang akan ia lakukan jika sudah berada di kamar Tin, menyuruh mereka untuk tak tidur bersama? Mungkin ia sudah gila jika melakukan hal demikian.
"Ah, iya ... aku lupa."
"Tapi kau bisa ke kamarnya jika memang kau mau, apa kau butuh bantuanku? Aku bisa membantumu untuk mendobrak pintu mereka."
"Jangan konyol."
Pavel kembali berjalan menuju tempat tidur dan langsung merebahkan tubuhnya di sana, sebelum menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.
"Kita bahkan sekamar, dan akan tidur bersama sekarang."
"Tidurlah. Anggap saja aku tak sedang berada di sampingmu."
"Mana bisa aku melakukan itu."
"Abaikan saja aku, Rolf. Tolonglah," pinta Pavel merasakan sakit yang membingungkan dan sungguh menggerogoti hatinya.
"Baiklah."
Hening.
Rolf merebahkan tubuh tepat di samping Pavel, memakai selimut yang sama dengan pria itu. Tak merasa canggung lagi, meski jantungnya tak berhenti berdetak kecang.
"Rolf."
"Emm?"
"Boleh aku menggenggam tanganmu?" tanya Pavel yang benar-benar tak bisa menahan kesedihan hatinya. Mengingat Tin dan Earth berada di dalam kamar yang sama membuatnya sesak napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK&WHITE
ActionKrittin Selsmire "Kamu hanya akan bergantung pada keputusan yang aku ambil, setiap bagian dari dirimu adalah milikku. Kamu bisa hidup dan mati hanya atas kehendakku." Pavel Moon "Aku tak ingin menyakiti hatiku dengan terus memikirkanmu. Aku akan ber...