"Bagaimana perasaanmu?" tanya Pavel, dua jam setelah mereka melakukan Mating.
Berdiri di hadapan Tin yang tengah duduk di kursi sambil menangkup wajah yang masih terlihat lelah itu, wajah yang tengah mendongak padanya, menatap dengan sorot mata penuh kerinduan dan cinta di sana. Tak lekas menjawab, Pavel kembali membungkuk untuk mengecup dahi itu lembut sambil mengelus wajah Tin penuh kasih.
"Aku merasa sangat bahagia sekarang," balas Tin di dalam suara tenang, saat dahi mereka saling menyatu untuk merasakan napas masing-masing yang masih berdebar oleh rasa bahagia yang mendalam.
"Aku akan memasak sesuatu untukmu." Pavel menjauhkan wajahnya, tetapi masih berdiri di hadapan pria itu, tangannya pun masih menggenggam, seolah tak ingin melepaskannya meski hanya beberapa saat.
"Tapi aku tidak lapar," balas Tin.
Mengaitkan lengan kokohnya di pinggang ramping Pavel dan menyandarkan kepalanya di perut rata pria Alpha yang sudah berubah menjadi Omega itu, ia pun bisa melihat samar bekas jahitan di bawah perut itu. Pavel melakukan persalinan melalui proses CS. Dan melihat itu kembali membuat perasaan Tin di landa kesakitan dan rasa bersalah, sebab bisa membayangkan sakit yang di derita oleh Pavel kala itu, bagaimana ia harus berjuang seorang diri dalam melewati masa kehamilan hingga pesalinan tanpa dirinya.
Jemari Tin kembali mengusap bekas jahitan itu, sebelum mengecupnya lembut. Sedang Pavel masih mengusap rambutnya dan sesekali mengecupnya.
"Apa ini masih terasa sakit?" tanya Tin, masih menatap bekas jahitan yang sudah samar di perut Pavel.
"Tidak lagi, sudah tujuh tahun berlalu. Bahkan bekasnya mulai memudar dan akan hilang meski tak sepenuhnya," balas Pavel.
"Maafkan aku."
"Untuk apa?" tanya Pavel, menangkup wajah Tin sebelum kembali mengecup dahinya lembut.
"Membiarkanmu melewati kesakitan ini seorang diri."
"Kau tak sengaja melakukannya," balas Pavel dengan nada pelan.
"Tapi aku dengan sadar telah meninggalkanmu," ucap Tin dengan kedua mata yang kembali berkaca.
"Kau tak punya pilihan lain."
"Tapi tetap saja ... aku akhirnya memilih untuk pergi tanpa memikirkan perasaanmu."
Pavel kembali memeluk tubuh Tin, mengecup pucuk kepala pria itu sebelum mengusap punggungnya lembut untuk menenangkannya. Ia tak ingin melihat wajah murung itu lagi, tak ingin melihat Tin menangis oleh rasa bersalah, dan tak ingin membiarkan pria itu menjalani hari-hari dengan penuh penyesalan karena kisah lalu. Ia ingin menghapus semua kenangan buruk mereka dengan banyak cinta dan kasih sayang yang akan ia berikan kepada pria itu mulai detik ini seterusnya.
"Kita akan sepakat untuk melupakan semuanya, bukan?"
Tak menjawab, Tin hanya mengeratkan pelukan sebagai jawaban persetujuan.
"Tak ada kisah lalu yang akan membuat kita saling mengucapkan kata maaf lagi. Kita sudah saling memaafkan, saling menerima, dan akan saling terbuka. Kita sudah sepakat untuk melupakan semua kesakitan dan memulai hari dengan membuka lembaran baru."
"Terima kasih, Moon," ucap Tin, dengan wajah yang masih terbenam di perut Pavel.
"Aku akan menerima ucapan itu," balas Pavel tersenyum dengan kedua mata berkaca. berharap ini yang terakhir ia menangisi pria itu, "apa yang akan kita lakukan setelah ini?" tanyanya.
Melepaskan pelukan. Berjalan mendekati counter untuk menyiapkan beberapa menu masakan. Ia harus memasak untuk Tin dan Vinzenco yang beberapa jam lagi akan pulang. Tak bisa membayangkan, akan sebahagia apa putranya saat pulang ke rumah dan mendapati daddy-nya yang sudah terbangun dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK&WHITE
ActionKrittin Selsmire "Kamu hanya akan bergantung pada keputusan yang aku ambil, setiap bagian dari dirimu adalah milikku. Kamu bisa hidup dan mati hanya atas kehendakku." Pavel Moon "Aku tak ingin menyakiti hatiku dengan terus memikirkanmu. Aku akan ber...