CHAPTER 3

763 80 0
                                    

"Tidak ada yang bisa membuatku merasa lega sekarang."

Charles berusaha bangkit. Berdiri di atas kakinya yang tak bertenaga dengan tatapan yang masih tertuju ke arah jurang. Meski jantungnya terus berdenyut nyeri, tapi ia dengan sekuat tenaga menahannya.

"Aku yang menyebabkan mereka terbunuh, mereka yang tidak tahu apa pun tentangku. Mereka tidak pernah tahu apa yang sudah aku lakukan di belakang mereka. Dan aku akan menghabiskan sisa hidupku untuk mencari dan membunuh," sambung Charles meremat kuat dadanya.

"Maka aku akan terus mengikuti dan membantumu, Charles."

"Lacak nomor ini, nomor yang sudah menghubungiku beberapa menit lalu. Seret dia padaku. Tidak, biar aku yang menjemputnya," ucap Charles dengan tangan yang bergetar penuh luka gores dan berdarah.

"Baiklah, aku akan mendapatkannya," angguk Axel mengambil ponsel tersebut. "Lalu kita ...."

"Ke ladang kincir angin," potong Charles menyenderkan tubuh di jok mobil.

"Apa kita akan tetap melakukan pengiriman barang?"

"Yah."

"Lalu? Acara do'a untuk ...."

"Setelah kita kembali," potong Charles memejam.

"Charles, bukannya aku menolak untuk pekerjaan ini, tapi acara do'a untuk mereka sangatlah penting. Kau tidak bisa mengabaikannya."

"Aku tidak mengabaikan mereka, Axel. Aku hanya tidak yakin, apa masih bisa bernapas saat menginjakkan kaki di rumah. Aroma, suara, dan bayangan istri dan puteraku ... aku akan mati karena merindukan mereka."

"Aku mengkhawatirkanmu, tidak mungkin aku meninggalkanmu!" balas Axel.

"Tidak, Alisse ... dia membutuhkanmu. Aku tahu, dia akan bersedih dan menangis saat mengetahui kematian Jane, jadi bisakah aku meminta bantuanmu?" tanya Charles membuka kelopak matanya.

"Tentu saja. Katakanlah."

"Temui Alysse. Jangan biarkan dia menangisi kakaknya hingga berlarut larut. Gadis itu ... adalah adik yang di sayangi oleh Jane, jadi aku memintamu, tolong ... jaga dia."

"Kenapa kau berkata demikian? Kau seolah akan mati," balas Axel berubah khawatir.

"Omong kosong, aku tidak akan mati sebelum menghancurkan seluruh tubuh pelaku yang sudah melakukan ini padaku juga istri dan putraku. Jadi, bisakah kau melakukannya untukku? Temui Alysse."

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku akan melakukanya sendirian."

"Kau bercanda?"

"Aku serius, aku bisa menanganinya," balas Charles.

"Yah, aku percaya. Kau bisa melakukannya sendirian, tapi saat ini kondisimu sangat tidak memungkinkan."

"Lalu? "

"Setidaknya tunggu sampai kondisimu membaik, dan kita akan melakukannya bersama."

"Kondisiku tidak akan pernah membaik lagi, bahkan sampai mati pun, aku akan di hantui oleh kesedihan dan rasa bersalah. Tidak akan pernah ada yang bisa mengobati luka dan rasa sakitku saat ini. Jadi jangan menungguku untuk pulih, karena aku tidak akan kembali seperti dulu lagi."

Bersamaan dengan mobil yang berhenti tepat di depan kediaman Alysse yang masih tampak sepi. Sepertinya berita kematian Jane kakaknya belum di ketahuinya.

"Apa kau yakin akan melakukan ini?" tanya Axel sekali lagi, masih enggan melepas seatbelt yang melingkar di tubuhnya.

"Yah," angguk Charles. "turunlah."

BLACK&WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang