"Kita bahkan tidur bersama."
"Kau bukan satu-satunya gadis yang pernah tidur denganku," balas Rolf yang kali ini membuat Ashlle terkejut.
"Apa maksudmu?"
"Oh Ayolah. Kau tak mengenalku? Bukankah kita pernah berkencan? Kau tahu, 'kan jika aku tak hanya tidur dengan satu wanita?"
Ashlle terperangah. Sangat ingin menangis tapi di tahannya. Mengapa ia begitu bodoh dan mengira jika ia adalah satu-satunya gadis yang pernah tidur bersama Rolf, mengapa ia begitu naif.
"Jangan bilang jika kau berpikiran demikian."
"Aku ...."
Kalimat Ashlle tertahan di tenggorokan. Sangat sulit untuk mengungkapkan kekecewaan dan rasa sakit di hatinya. Ia kembali terluka, semakin dalam hingga membuatnya kesulitan untuk bernapas. Sangat ingin menangis dan berteriak sekencang mungkin. Ia menyayangi dan jatuh cinta kepada Rolf hingga sedalam itu. Namun, pria itu hanya menganggapnya sebagai teman tidur saja.
"Aku minta maaf," ucap Rolf ketika menyadari kesedihan Ashlle.
"Untuk apa?"
"Karena sudah melukaimu."
"Kau baru menyadarinya? Kau sudah melukaiku selama ini," balas Ashlle dengan suara bergetar.
"Aku minta maaf sekali lagi."
"Kembalilah padaku," balas Ashlle dengan berani.
"Kau tahu jika itu mustahil."
"Kenapa?"
"Karena aku ...."
"Sudah memiliki seorang kekasih?" sela Ashlle berpura-pura bodoh.
"Yah."
"Aku tak peduli."
"Jangan bodoh!"
"Aku akan memaafkanmu jika kau kembali bersamaku," balas Ashlle cukup membuat Rolf prustrasi. Tak tahu jika ia pernah mengencani gadis senekat Ashlle.
"Aku mencintainya."
"Lalu bagaimana dengannya? Apakah seseorang itu bisa menerima masa lalumu?"
"Ia tahu aku pria seperti apa," balas Rolf.
Ashlle kembali terdiam.
Tapi Pavel tak akan menerima jika tahu, kekasihnya pernah meniduri sahabatnya. Aku bisa membuat Pavel meninggalkanmu.
"Baiklah," angguk Ashlle melangkah mundur dengan perlahan, "aku masih menunggumu Rolf," sambungnya melangkah pergi dari sana. Hingga dalam waktu beberapa detik saja, mobilnya terdengar meraung tinggalkan tempat tersebut.
Tinggalkan Rolf yang masih berdiri, mencoba mengingat siapa sebenarnya sosok gadis yang baru saja meninggalkannya dalam keadaan marah beberapa menit lalu. Namun, tetap saja, ia tak bisa mengingat sosok Ashlle, gadis yang memang pernah ia kencani, bahkan ia tiduri satu tahun lalu.
Sedang di dalam ruangan, terlihat Pavel yang sedang berdiri di depan almari, mengambil sebuah mantel, sebelum suara ponselnya kembali berdering.
📞 "Ashley?!"
📞 "Pavel, kau di mana sekarang?"
📞 "Kamar, ada apa?"
📞 "Apa kau tak akan ke restauran?"
📞 "Sepertinya tidak. Maaf."
📞 "Kau sedang berkencan? Apa kau akan makan malam bersama kekasihmu?"
Pavel menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal. Rolf adalah kekasihnya sekarang, dan mereka akan makan malam bersama. Apa itu bisa di sebut dengan berkencan?
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK&WHITE
ActionKrittin Selsmire "Kamu hanya akan bergantung pada keputusan yang aku ambil, setiap bagian dari dirimu adalah milikku. Kamu bisa hidup dan mati hanya atas kehendakku." Pavel Moon "Aku tak ingin menyakiti hatiku dengan terus memikirkanmu. Aku akan ber...