CHAPTER 141

154 23 0
                                    

"Aku akan mengembalikannya kepada keluarga Mars," sela Tin yang cukup mengejutkan Akirra. Ternyata Tin benar-benar serius dengan perkataannya yang ingin mengembalikan Pavel kepada keluarganya.

"Apa Anda serius akan hal itu?"

"Seperti yang aku katakan tadi, aku akan mengembalikannya kepada Tuan Isonoe dan Nyonya Russell, aku juga sudah berjanji kepada mereka untuk membawa putra mereka kembali," balas Tin kembali meneguk wine-nya. Bahkan ia sudah terlihat mulai mabuk.

"Tapi ...."

"Aku tak memiliki cukup banyak waktu. Aku juga sudah meminta kepada Allyse untuk membantu memulihkan ingatan Pavel. Aku tahu, jika selama beberapa bulan ini Xena sudah tak memberikan obat itu lagi kepada Pavel."

Akirra kembali terdiam. Ia benar-benar tak bisa berkata apa pun lagi kali ini.

"Ada apa?" tanya Tin saat menyadari kecemasan Akirra.

"Aku mencemaskan Anda," balas Akirra secara terang-terangan.

Dan sejak malam di mana Tin mengatakan akan membantu keluarga Mars untuk menemukan putranya kembali sudah membuat Akirra terus memikirkan hal tersebut, mungkin Tin masih akan mempertimbangkan keputusannya, tetapi ternyata ia salah.

"Aku akan baik-baik saja."

"Apa benar semua akan baik-baik saja?" tanya Akirra yang tak begitu yakin.

"Kalian akan baik-baik saja, aku tidak akan melibatkan kalian dalam masalah ini."

"Kami akan melibatkan diri, sebab sejak awal kami sudah terlibat, dan tak mungkin meninggalkan Anda, kami akan mempertanggung jawabkan semuanya," balas Akirra jelas menunjukkan kesetiaannya kepada Tin.

Tin tertawa ringan. "Apa kau tahu akibatnya jika Ayah mengetahui ini?"

Akirra terdiam. Mereka akan mendapatkan hukuman yang sangat berat tentu saja, tapi Akirra tak memikirkan hal demikian.

"Sebaiknya tutup saja mulut kalian dan jangan pernah mengatakan apa pun," sambung Tin.

"Tapi, Tuan ...."

"Ini perintah, Akirra. Jangan katakan apa pun tanpa aku kehendaki, apa kau mengerti?" Tin menegaskan.

Akirra terdiam tak menjawab apa pun.

"Akirra!"

"Yah, Tuan," angguk Akirra.

Hening.

Tin kembali meneguk wine-nya dengan perasaan gelisah. Sedang di tempat yang berbeda, terlihat Pavel yang saat ini masih duduk di pinggiran dermaga, biarkan angin malam menerpa tubuhnya, di samping Rolf yang sejak tadi menemani keterdiamannya. Dan itu berlangsung sejak setengan jam lalu setelah makan malam di Villa bersama Tin dan Earth. Pavel hanya terdiam tak mengatakan apa pun, dan Rolf yang cukup memahami perasaan pria itu tak ingin bertanya apa pun lagi.

"Sebaiknya kau kembali Rolf," ucap Pavel setelah terdiam hampir setengah jam.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Yah."

"Lalu kenapa kau tak masuk ke dalam dan beristirahat?"

"Aku masih ingin di sini sebentar lagi," balas Pavel, tak mengalihkan pandangan dari bayangan rembulan yang tampak sempurna di atas permukaan air danau yang tenang. Juga jejeran bayangan pucuk pinus yang menambah keindahan permukaan danau di hadapannya.

"Kita sudah di sini hampir setengah jam."

Pavel kembali terdiam. Sebab merasa jika diam adalah hal yang paling ia butuhkan saat ini.

BLACK&WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang