CHAPTER 45

337 49 3
                                    

Apa yang sudah aku lakukan kepada pria ini?

"Dear, aku rasa kau tak bisa latihan memanah dulu hingga beberapa minggu kedepan," ucap Xena mulai meliliti lengan Pavel dengan kasa.

"Apa lukanya sangat parah, Xena?"

"M-maaf, aku tak bisa mengatakan jika ini baik-baik saja, Tuan. Karena Anda bisa melihatnya sendiri. Bahkan luka goresan nyaris menembus daging," balas Xena dengan air mata yang tak berhenti menitik. Wanita itu sudah menangis sejak melihat kondisi Pavel di awal, "setidaknya tunggu luka ini kering agar Tuan Pavel bisa memanah lagi," sambungnya yang sudah kelar dengan semuanya. Dan Pavel yang masih tak bicara juga tak berekspresi.

"Suruh dia istrahat, Xena," perintah Tin.

Melangkah pergi tanpa sepatah kata pun lagi, meninggalkan ruangan tersebut yang kembali hening. Meninggalkan beberapa obat pereda nyeri, dan beberapa obat jenis lainnya untuk luka-luka Pavel.

Xena lekas beranjak dari duduknya dan memegangi bahu Pavel.

"Aku tak ingin ke kamar itu lagi, Xena," ucap Pavel secara tiba-tiba.

"Ada apa my Dear?"

"Aku tak menyukai kamar itu. Ijinkan aku tinggal di kamar utama saja," balas Pavel meminta sebuah kamar utama yang terletak di lantai dasar.

"Tapi Tuan ...."

"Aku rasa ... akan tiba waktunya."

"Apa?"

"Aku harus bagaimana?" tanya Pavel yang sedikit pun tak mempedulikan luka dan kegaduhan yang sudah di buatnya. 

Ia justru mengkhawatirkan dirinya yang sepertinya akan mengalami Rut tak lama lagi. Dan hal itu cukup membuatnya ketakutan setengah mati, sebab itu yang pertama kali baginya sejak ia berusia 17 tahun. Ketakutan jika ia tak mampu melewatinya sendiri, sedang ia tak ingin melewati siklus Rut-nya dengan cara yang seperti biasa di lakukan para Alpha pada umumnya.

"Oh Tuhan ...."

"Bisakah dia tak mengetahuinya?"

"Tapi itu akan sulit, karena Anda akan mengeluarkan aroma Pheromone yang kuat."

"Xena, kau lupa? Aku Alpha resesif, tak seperti Alpha dominan."

"Tapi tetap saja, aroma Pheromone-mu akan tercium oleh Tuan Krittin. Dia seorang Enigma."

Pavel tertunduk lesu dengan napas yang mulai sesak, mulai merasakan tubuhnya yang menghangat dan sungguh tak nyaman. Dan kenapa datangnya di saat situasi memburuk seperti ini.

"Aku sangat mengkhawatirkanmu, ini yang pertama kali bagimu dan seharusnya Tuan Krittin tahu ini ...."

"Tidak Xena, aku mohon. Aku akan melewati semuanya, seberat apa pun itu. Aku tidak akan mati karena ini bukan? Aku hanya akan kelelahan dan tersiksa, tapi aku harus bisa mengatasinya. Kau tak perlu khawatir."

"Tapi Sayang ...."

"Bukankah aku hanya membutuhkan obat seperti katamu? Dan biarkan aku di dalam kamar itu untuk beberapa hari sampai aku melewati siklusku."

Setelah berpikir cukup lama, Xena akhirnya mengangguk untuk menyetujuinya. Meski ia tak yakin, sebab ia cukup tahu bagaimana seorang Alpha jika mengalami Rut, jika Pavel tak mampu mengatasinya, ia akan sangat tersiksa hingga tak sadarkan diri, itulah yang ia khawatirkan.

"Kapan itu terjadi?"

"Aku rasa tak lama lagi, aku akan berada di dalam kamar itu mulai hari ini. Kau tak perlu khawatir, Xena. Dia tak akan marah jika aku tak terlihat selama beberapa hari, dia sudah tak peduli denganku. Kau bisa lihat sendiri. Aku bahkan bebas melakukan apa pun sekarang."

BLACK&WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang