"Terima kasih, Rolf," ucap Pavel yang masih duduk di sebuah kursi tepat di dalam ruang tamu sebuah hunian yang akan ia tempati.
Hunian milik Rolf yang terletak di pinggiran kota Greenwich yang lokasinya tak begitu jauh dari mansion Rolf sendiri, dan hanya berjarak beberapa kilo meter saja. Hunian sederhana yang cukup nyaman yang bisa di tempati oleh Pavel untuk sementara, sebab menolak untuk ke apartemen mewah, terlebih mansion Rolf yang menawarkan sejak tadi.
"Apa kau hanya akan mengucapkan kata itu?"
"Hah?!"
"Sejak tadi kau hanya terus diam dan tak mengatakan apa pun."
"Aku baik-baik saja," gumam Pavel kembali tertunduk sambil meremat jemari tangannya.
"Basah kuyup, jalan seorang diri di tengah hujan turun, apa itu yang kau sebut dengan baik-baik saja?"
Pavel masih tertunduk, semakin lesu. Pertengkaran antara dirinya dan Tin menyisahkan luka di hatinya, mereka baru saja berbaikan, usai bertengkar karena masalah Shanaye. Namun, sekarang hubungan mereka kembali di terpa masalah yang kali ini jauh lebih besar, hingga ia tak yakin akan terus bertahan atau tidak. Tin bahkan meninggalkan dan membiarkannya pergi begitu saja, terlihat sudah menyerah dengan dirinya, dan mungkin itu adalah hal yang wajar, ia terlalu kasar dan menyakitiki Tin atas perlakuan dan perkataan kasarnya.
"Pagi ini, Ayah Tin dan kerabatnya yang lain berkunjung ke mansion," ucap Pavel mulai bercerita.
Berharap bisa mengurangi beban di hatinya. Ia juga merasa jika akhir-akhir ini hanya Rolf yang bisa memahami dan mendengar keluh kesahnya, kendatipun ia sudah menyakiti hati Rolf dengan cara menolak perasaan pria itu.
"Lalu?"
"Di antara kerabat Tin, ada seorang Omega yang akan di jodohkan dengannya."
"A-apa?!"
"Tin sudah di jodohkan oleh Omega itu," ulang Pavel, meski hal tersebut sungguh sangat melukainya. Sedang Rolf masih terdiam, hingga beberapa saat sambil menatap Pavel yang masih terlihat sangat bersedih.
"Dan kalian bertengkar lagi?"
"Kami tak bisa menghindarinya," balas Pavel masih tertunduk.
"Bagaimana dengan Tin? Apa ia menerima perjodohan itu?"
Pavel kembali mengingat bagaimana Tin menggendong tubuh Earth usai mengunjungi danau, mereka menghabiskan waktu di sana. Earth terluka dan Tin yang merawatnya, pria itu tampak perhatian, dan hal itu membuatnya cemburu dan sakit, tetapi tak bisa melakukan apa pun. Terlebih Charlles sangat menginginnkan perjodohan tersebut terjadi, mengingat Tin adalah putra tunggal dari keluarga Phoenix yang harus meneruskan keturunan, dan Omega yang berasal dari keluarga Mars yang pantas mendampingi Tin. Itulah yang Pavel dengar dari percakapan antara Tin dan Charlles.
Tin adalah seorang putra yang tak pernah menentang keinginan Charlles, itulah yang ia ketahui, ia tipe anak yang sangat menyayangi dan menghormati orang tuanya, kendati dia memiliki tempramen yang buruk. Namun, pria itu juga memiliki sikap yang hangat dan penyayang, terlebih kepada Ayah dan Bibinya.
"Aku rasa, ia juga tak punya pilihan lain," ucap Pavel menahan sesak di dadanya.
"Tidak mungkin. Tin sangat mencintaimu, ia tak mungkin menerimanya begitu saja."
"Omega itu pilihan ayahnya, terlebih keluarga besarnya sangat mendukung. Bukan hal yang tak mungkin, jika Tin akan menolaknya. Mereka juga terlihat sangat serasi," balas Pavel yang lebih terdengar seperti pasrah dan putus asa.
Rolf kembali terdiam, mencoba memikirkan siapa Omega tersebut. Ia tak pernah tahu jika di dalam keluarga Mars memiliki seorang Omega, mengingat mereka semua adalah keturunan Alpha. Ia juga pernah mendengar, jika keluarga Mars kehilangan cucu tunggal mereka beberapa tahun yang lalu, tetapi bukanlah seorang Omega. Lalu sekarang, siapa Omega yang hendak di jodohkan dengan Tin?
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK&WHITE
ActionKrittin Selsmire "Kamu hanya akan bergantung pada keputusan yang aku ambil, setiap bagian dari dirimu adalah milikku. Kamu bisa hidup dan mati hanya atas kehendakku." Pavel Moon "Aku tak ingin menyakiti hatiku dengan terus memikirkanmu. Aku akan ber...